hakikat manusia itu ada tiga, yaitu 1 manusia sebagai makhluk moral, yaitu berbuat sesuai dengan norma-norma susila, 2 manusia sebagai makhluk
individual, yaitu berbuat untuk kepentingan diri sendiri, 3 manusia sebagai makhluk sosial, hidup bermasyarakat, bekerja sama dan tolong menolong.
Manusia sebagai makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat berdiri sendiri sebagai individu, akan tetapi selalu menuntut bantuan dan pertolongan orang lain serta
memerlukan kerjasama untuk membina keselamatan diri atau masyarakat. Adapun menurut kemendikbud 2013 implementasi kurikulum 2013 mencakup
kompetensi sikap sosial yaitu sikap yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Di
dalam penerapan kurikulum 2013 peserta didik diharapkan dapat memiliki sikap sosial, diantaranya yaitu, jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong,
santun, dan percaya diri. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap sosial merupakan sikap seorang individu terhadap sesama individu karena
manusia tidak dapat hidup sendiri sehingga manusia sebagai individu saling berinteraksi dengan individu lain untuk saling membantu dan melengkapi.
2.2.7 Penerapan Model NHT Numbered Heads Together Berbantuan Media
Amplop Bergambar dalam Pembelajaran Menyusun Teks Hasil Observasi dalam Bentuk Puisi
Keterampilan menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi merupakan keterampilan yang sangat penting bagi siswa. Melalui puisi, dapat
menggambarkan ekspresi penulis yang dituangkan dalam bentuk tulisan berbentuk puisi. Oleh karena itu, di dalam pembelajaran menulis puisi dibutuhkan strategi,
model, dan media yang tepat untuk mempermudah penulisan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan model NHT Numbered Heads Together berbantuan media
amplop bergambar, diharapkan dapat membantu siswa di dalam menyusun puisi. Peneliti menggunakan model NHT Numbered Heads Together
berbantuan media amplop bergambar, dapat membantu siswa dalam menulis puisi karena model NHT Numbered Heads Together merupakan model kooperatif. Di
dalam pembelajaran kooperatif, siswa berkelompok dan berdiskusi dengan anggota kelompok sehingga mereka dapat saling bertukar pikiran. Adapun itu,
juga berbantuan media amplop bergambar amplop berisi gambar, yang akan menjadi media untuk merangsang pikiran siswa untuk menemukan ide.
Penggunaan media gambar, siswa akan lebih senang dan mudah dalam berimajinasi, terutama dalam menemukan ide setelah melihat media gambar
tersebut. Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam menyusun teks hasil
observasi dalam bentuk puisi dengan model NHT Numbered Heads Together berbantuan media amplop bergambar yaitu : Tahap pelaksanaan pada pertemuan
pertama, tahap mengarahkan : guru memberikan pengarahan kepada siswa, tentang cara pembelajaran dan pengarahan pembentukan kelompok. Tahap
membuat kelompok heterogen : 1 guru mengelompokkan siswa menjadi enam kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa dan tiap siswa di dalam kelompok
memiliki nomor tertentu. Tahap memberikan persoalan materi bahan ajar, 1 guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajaran menyusun
teks hasil observasi dalam bentuk puisi, unsur-unsur pembangun 2 guru
membagikan 1 gambar dan contoh puisi kepada setiap kelompok, 3 siswa membaca dan mengamati contoh puisi yang diberikan oleh guru, 4 siswa di
dalam kelompok saling bertanya jawab, berdiskusi dan saling mengemukakan pendapat tentang pengertian puisi, dan unsur pembangun puisi dengan saling
menghargai pendapat teman, 5 setiap kelompok menyimpulkan pengertian, dan unsur pembangun puisi, 6 siswa membuat satu puisi dengan kelompoknya sesuai
pengamatan gambar yang dibagikan oleh guru. Tahap mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa yang sama, 1 guru mengelompokkan siswa
sesuai dengan nomor yang sama, 2 setiap siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dengan kelompok lain sesuai dengan nomor yang sama dengan
saling menghargai karya orang lain, 3 setiap siswa di dalam kelompok yang bernomor sama saling berdiskusi tentang pengertian, dan unsur-unsur puisi
dengan saling memberikan komentar atas hasil pekerjaan kelompok lain dengan bahasa yang santun dan saling menghargai pendapat orang lain, 4 siswa di
dalam kelompok membacakan puisi hasil diskusi dari kelompok asal, 5 setelah berdiskusi, siswa kembali ke kelompok asal. Tahap mengadakan kuis individual
dan membuat skor perkembangan tiap siswa, 1 guru memberikan penguatan kepada siswa secara individu berupa tes pengetahuan mengenai hakikat teks hasil
observasi, ciri-ciri teks hasil observasi, hakikat puisi, dan unsur-unsur pembangun puisi. Tahap mengumumkan hasil kuis dan memberikan reward, 1 guru
memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan nilai bagus dan aktif di dalam kelompok.
Tahap pelaksaan pada pertemuan kedua, tahap mengarahkan, 1 guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang cara pembelajaran meyusun teks
hasil observasi dalam bentuk puisi, 2 guru memberikan penjelasan ulang mengenai unsur pembangun dan langkah-langkah menyusun teks hasil observasi
dalam bentuk puisi. Tahap membuat kelompok heterogen, 1 siswa berkelompok sesuai pada pertemuan sebelumnya yaitu enam kelompok. Tahap memberikan
persoalan materi bahan ajar, 1 guru memanggil ketua kelompok untuk maju ke depan kelas, 2 guru membagikan amplop yang di dalamnya berisi gambar yang
bernomor 1-6 kepada setiap ketua kelompok untuk dibagikan kepada setiap anggota kelompoknya, 3 siswa secara individu di dalam kelompok membuka
amplop yang di dalamnya berisi gambar yang berbeda dari pertemuan sebelumnya, 4 siswa di dalam kelompok saling berdiskusi mengamati tiap-tiap
gambar dari anggota kelompoknya. Tahap mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa yang sama, 1 guru mengelompokkan siswa
sesuai dengan nomor yang sama, 2 setiap siswa secara bergantian mempresentasikan hasil pengamatan gambar dari diskusi kelompok mereka,
dengan kelompok nomor yang sama, 3 setiap siswa di dalam kelompok yang bernomor sama, saling berdiskusi dan saling melengkapi hasil pengamatan
gambar kelompok asal, 4 setelah berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal. Tahap mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan tiap siswa,
1 setiap siswa secara individu di dalam kelompok, membuat puisi sesuai dengan gambar mereka masing-masing. Tahap mengumumkan hasil kuis dan reward, 1
guru memanggil perwakilan dari siswa untuk membacakan puisi di depan kelas,
2 seluruh siswa di dalam kelas menanggapi hasil menulis dan pembacaan puisi yang dibacakan oleh perwakilan siswa , 3 guru memberikan penghargaan bagi
perwakilan siswa yang dapat membacakan puisi dengan bagus. Tahap penutup, 1 siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari,
2 guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, 3 guru dan siswa melakukan tindak lanjut untuk pertemuan
selanjutnya.
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi tergolong dalam tingkatan yang masih rendah. Hal ini dapat diidentifikasi dari proses
pembelajaran, pengetahuan, sikap religi, sikap sosial, dan keterampilan. Pertama proses pembelajaran, yaitu keantusiasan, kekondusifan siswa,
keaktifan siswa, dan keintensifan siswa masih kurang. Siswa kurang berminat dan malas dalam menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi karena strategi
guru belum menarik minat siswa. Proses pembelajaran menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi, tidak semua guru dapat memberikan model dan
media pembelajaran yang cocok yang dapat membantu memunculkan imajinasi siswa dapat berkembang, sehingga dapat membantu di dalam menyusun teks hasil
observasi dalam bentuk puisi. Peningkatan keterampilan menyusun teks hasil observasi dalam bentuk
puisi membutuhkan model yang tepat untuk dapat menarik minat dan memunculkan ide bagi siswa. Terutama bagi siswa kelas VII maka dibutuhkan