109
Gambar 17. Diagram Kecenderungan Prestasi Belajar TIK Dari Tabel 13 dan Gambar 17 di atas, diperoleh hasil bahwa
sebanyak 104 siswa atau 75,9 responden meraih prestasi belajar dengan kategori tuntas, dan 33 siswa atau 24,1 responden meraih
prestasi belajar TIK masuk dalam kategori tidak tuntas. Pengkategorian berdasarkan standar nilai KKM, yaitu nilai KKM
sama dengan 80 KKM = 80. Dari hasil pengkategorian, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan frekuensi variabel prestasi
belajar TIK berada pada kategori tuntas.
4. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Setelah dilakukan
penghitungan menggunakan SPSS versi 16.0, dapat diketahui hasil selengkapnya
uji normalitas data pemanfaatan sumber belajar di Internet, motivasi belajar dan prestasi belajar TIK pada lampiran 7 halaman 195.
Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.
T;75,9 TT;
24,1 T
TT
This document has been edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use. To remove this notice, visit:
www.iceni.comunlock.htm
110
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas
Variabel Statistik
Sig. Keterangan
Pemanfaatan Sumber Belajar di Internet X
1
0,887 0,411
Normal Motivasi Belajar X
2
0,995 0,275
Normal Prestasi Belajar TIK Y
1,569 0,015
Mendekati Normal
Sumber: Data Primer yang diolah Pada hasil outputnya, dapat diketahui pada nilai Asymp.Sig.2-
tailed lebih besar atau sama dengan ≥ 0,05, maka data
berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 15 di atas, diketahui untuk variabel pemanfaatan sumber belajar di Internet diperoleh harga
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,887 dengan Asymp.Sig.2-tailed 0,411, maka variabel X
1
ini berdistribusi normal. Pada variabel motivasi belajar diperoleh harga Kolmogorov-Smirnov Z sebesar
0,995 dengan Asymp.Sig.2-tailed 0,275, maka variabel X
2
ini berdistribusi normal. Pada variabel prestasi belajar TIK diperoleh
harga Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,569 dengan Asymp.Sig.2- tailed 0,015, maka variabel Y
ini distribusinya mendekati normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas sebagai syarat
pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi ganda. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan
menghitung besarnya
interkorelasi variabel bebas. Syarat tidak terjadinya multikolinearitas
This document has been edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use. To remove this notice, visit:
www.iceni.comunlock.htm
111
yaitu jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,800. Pengujian multikollinearitas tersebut menggunakan bantuan
komputer program SPSS versi 16.0. Hasil uji multikolinearitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 195. Ringkasan
hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 15. Hasil Uji Multikolinearitas
No. Variabel
X
1
X
2
Kesimpulan
1. Pemanfaatan Sumber
Belajar di Internet X
1
1 0,421
Tidak terjadi multikolinearitas
2. Motivasi Belajar X
2
0,421 1
Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan Tabel 15, harga interkorelasi antar variabel bebas
sebesar 0,421. Harga tersebut lebih kecil dari 0,800. Jadi, tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas, sehingga data dapat
digunakan untuk analisis regresi ganda.
c. Uji Linearitas