45
2. Analisis Fisik Mie Basah Jagung
a. Analisis Persen Elongasi menggunakan Texture Analyzer
Sampel dililitkan pada probe dengan jarak probe sebesar 2 cm dan kecepatan probe 0.3 cms. Set up Texture Analyzer yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 9 dan persen elongasi dihitung dengan rumus berikut.
Persen elongasi = waktu putus sampel s x 0.3 cms x 100
2 cm
Tabel 9 Set up Texture Analyzer yang digunakan
Pre test speed 30 mms
Test speed 3.0 mms
Post test speed 5.0 mms
Rupture test distance 1.0 mm
Distance 50 mm
Force 100 g
Time 5 sec
Count 5
b. Analisis Persen Elongasi Menggunakan Rheoner
Probe yang digunakan adalah probe yang dapat menjepit kedua ujung mie yang akan diukur kekerasan dan elastisitasnya. Beban yang
digunakan 0.2 volt 5 gf0.25 cm, test speed 0.5 mms, dan chart speed 40 mmmenit. Sampel yang telah direhidrasi diletakan pada probe dan
dijepit sedemikian rupa pada kedua ujungnya. Hasilnya berupa kurva yang menunjukkan hubungan antara kekuatan gf dan waktu s.
Cara perhitungan persen elongasi: b
= lebar kurva mm x 0.5 c
= a
2
+ b
2 ½
, dimana a = 10.5 mm L
= 2 x c – 2a elongasi = L2a x 100
a
b c
c
46
c. Analisis Kekerasan Mie Menggunakan Rheoner
Probe yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 35 mm. Beban yang digunakan 0.5 volt, test speed 0.5 mms, chart speed 40
mmmenit. Sampel yang telah direbus selama 5 menit diletakan pada probe dan dilakukan penekanan sejauh 1 mm. Hasilnya berupa kurva
yang menunjukkan hubungan antara kekuatan gf dan waktu s. Kekerasan dinyatakan dalam satuan gram force.
d. Pengukuran KPAP Kehilangan Padatan Akibat Pemasakan Oh et
al. 1985 Penentuan Kehilangan Padatan Akibat Pemasakan KPAP
dilakukan dengan cara merebus 5 g mie dalam 150 ml air. Setelah mencapai waktu optimum perebusan, mie ditiriskan dan disiram air,
kemudian ditiriskan kembali selama 5 menit. Mie kemudian ditimbang dan dikeringkan pada suhu 100
o
C sampai beratnya konstan, lalu ditimbang kembali. KPAP dihitung dengan rumus berikut:
KPAP = 1- berat sampel setelah dikeringkan x 100 berat awal 1- kadar air sampel
3. Analisis Organoleptik