53 Warna kuning pada tepung jagung inilah yang nantinya memberikan
warna kuning alami pada produk mie jagung. Warna kuning pada tepung jagung juga menunjukkan karakteristik khas dari mie jagung yang
dihasilkan. Fadlillah 2005 menyatakan bahwa mie jagung yang berwarna kuning merupakan keunggulan mie jagung dibandingkan mie terigu karena
tidak memerlukan lagi bahan tambahan pewarna untuk menghasilkan mie yang berwarna kuning. Menurut Astawan 2001, pewarna yang biasa
digunakan pada produk mie adalah tartrazine yellow. Pewarna ini ditambahkan sebanyak 5 g ke dalam basis 22 g tepung terigu pada
pembuatan mie basah mie kuning.
b. Sifat Kimia Tepung Jagung
1 Kadar Air
Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan yang dapat mempengaruhi kualitas bahan pangan itu sendiri. Peningkatan jumlah air
dapat mempengaruhi laju kerusakan bahan pangan oleh proses mikrobiologis, kimiawi, dan enzimatis. Rendahnya kadar air suatu bahan
pangan merupakan salah satu faktor yang dapat membuat bahan pangan awet. Proses pengurangan kadar air pada pembuatan tepung jagung ini,
dilakukan melalui tahapan pengeringan. Gambar 5 memperlihatkan bahwa lima varietas jagung tersebut
memiliki kisaran kadar air antara 5.25-9.53 bb dengan kadar air tertinggi dimiliki oleh tepung jagung varietas Bisi 16 9.53 bb,
sedangkan kadar air terendah dimiliki oleh tepung jagung varietas Prima 5.25 bb. Seluruh nilai kadar air tepung jagung yang telah dianalisis,
memiliki kisaran kadar air yang sesuai dengan kadar air yang ditetapkan dalam SNI. Berdasarkan SNI 01-3727 1995, kadar air tepung jagung
ditetapkan maksimal 10 bb. Perbedaan kadar air pada kelima tepung jagung yang dianalisis diduga disebabkan oleh perbedaan kadar air awal
yang terdapat pada jagung pipil kering yang diperoleh.
2 4
6 8
10
Prima 5.25
K a
d a
r a
ir b
b
Gambar
Kadar air maksimal 10 b
dalam tepung ja dihilangkan selur
air tepung jagu kehilangan seba
penghilangan se sehingga mamp
kimia yang ber hidrolisis, atau o
Kadar air jumah air yang a
mie jagung. Hal kadar air adona
bahwa pada kada bersifat semi ba
dipotong kotak-k warna mie yang s
NT 10 Jaya
Nusantara 1 Bisi 16
25 6.15
8.19 8.25
9.53
Varietas jagung
ar 5 Kadar air tepung jagung varietas hibrida.
ir tepung jagung yang ditetapkan dalam SN bb. Hal ini di duga berkaitan dengan keberadaan
jagung. Menurut Winarno 2008, jika kadar a luruhnya, kadar air bahan akan berkisar antara 3-
agung sebesar 10 menunjukkan bahwa ba bagian air Tipe II. Winarno 2008 menyatak
sebagian air Tipe II akan mengakibatkan penu pu mengurangi pertumbuhan mikroba dan re
ersifat merusak bahan pangan seperti reaksi oksidasi lemak.
ir yang dimiliki oleh tepung jagung ini mem akan ditambahkan pada saat tepung akan dipros
al ini disebabkan pada pembuatan mie jagung, di nan adalah 70 bk. Menurut Muhandri 2008
dar air adonan 70 bk diperoleh karakteristik ad basah, adonan yang agak sulit dibentuk lem
kotak, mie yang dihasilkan lurus, tidak lengket, e g seragam.
54 SNI adalah
an air Tipe II r air Tipe II
-7. Kadar bahan telah
akan bahwa nurunan a
w
, reaksi-reaksi
i browning, empengaruhi
oses menjadi dikehendaki
8 diketahui adonan yang
mbaran dan t, elastis, dan
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
Bis K
a d
a r
a b
u b
b
Jumlah air pada Tabel 12. K
jumlah air yang d
Tabel 12 Juml
prose Varietas tepun
Bisi 1 Nusanta
Jaya NT 1
Prim
2 Kadar Abu
Kadar abu terdapat dalam su
setelah suatu bah kadar abu suat
terkandung di da abu kelima varie
bb dengan kandu Jaya 0.60 bb
jagung varietas B
Gambar 6
Bisi 16 NT 10
Nusantara 1
Prima Jaya
0.23 0.39
0.45 0.58
0.60
Varietas jagung
ir yang ditambahkan pada tiap tepung jagung da . Kesetimbangan massa dan contoh perhitungan
g ditambahkan dapat dilihat pada Lampiran 2. mlah air yang ditambahkan pada tiap tepung ja
oses pembuatan mie basah jagung basis tepung 10 ung jagung
Jumlah air yang ditambahkan pad tepung jagung jagung ml
i 16 53.80
tara 1 55.98
ya 56.07
10 59.55
ma 61.08
u secara kasar menggambarkan kandungan min suatu bahan pangan. Abu merupakan residu yang
ahan pangan dibakar hingga bebas karbon. Sem atu bahan pangan, semakin tinggi pula min
dalamnya. Berdasarkan Gambar 6 diketahui ba rietas jagung yang dianalisis memiliki kisaran 0
dungan abu tertinggi dimiliki oleh tepung jagun bb dan kandungan kadar abu terendah dimili
s Bisi 16 0.23 bb.
r 6 Kadar abu tepung jagung varietas hibrida.
55 dapat dilihat
an perolehan
jagung pada 100 g
ada 100 g l
ineral yang ng tertinggal
makin besar ineral yang
bahwa kadar 0.23-0.60
ung varietas iliki tepung
56 Kadar abu kelima tepung jagung ini sesuai dengan syarat mutu tepung
jagung yang dimuat dalam SNI 01-3727 1995, yaitu maksimal 1.5 bb. Jika kadar abu di atas 1.5 bb dikhawatirkan telah terjadi kontaminasi
logam selama proses penepungan dilakukan dan jika kadar abu kurang dari 1.5 menunjukkan kandungan mineral yang cukup rendah dalam tepung
jagung yang dihasilkan. Kandungan abu yang berbeda-beda tiap varietas yang diamati diduga karena perbedaan kandungan mineral dalam tepung
jagung. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh penambahan pupuk dan kondisi tanah tumbuh Wargiono 1979. Mineral yang terdapat dalam
jagung umumnya adalah kalsium, fosfor, potasium, magnesium, dan besi Inglett 1970.
3 Kadar Protein
Kadar protein yang terlihat pada Gambar 7 merupakan kadar protein kasar yang dikandung tepung jagung yang dianalisis dengan metode
kjeldahl. Kadar protein kelima tepung jagung berkisar antara 5.46-8.05 bb menunjukkan bahwa kelima tepung jagung tersebut memiliki kadar
protein yang cukup tinggi. Menurut Johnson 1991, bagian lembaga biji jagung selain mengandung lemak yang tinggi 33.2 juga mengandung
protein hingga 18.4. Artinya, proses penepungan jagung telah menurunkan kadar protein jagung kering panen. Hal ini disebabkan karena
pada proses penepungan, terdapat tahapan pemisahan lembaga sehingga mempengaruhi jumlah kandungan protein tepung jagung yang dihasilkan.
Kadar protein tertinggi tepung dimiliki oleh tepung jagung varietas Prima 8.05 bb dan yang terendah dimiliki oleh varietas tepung jagung Bisi 16
5.46 bb. Walaupun kadar protein kelima varietas tepung jagung ini
tergolong tinggi, tetapi jagung tidak memiliki protein gluten yang merupakan protein utama pada terigu. Oleh karena itu, protein jagung
tidak berkontribusi secara signifikan terhadap karakteristik yang dihasilkan pada produk mie jagung. Berbeda halnya pada mie terigu yang
karakteristiknya sangat dipengaruhi oleh keberadaan protein gluten.
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
8.00 9.00
Bisi 1 5.4
K a
d a
r p
ro te
in b
b
Gambar 7
Protein tot glutelin Johnson
adalah gliadin da yang mempunya
ditambah air dan kohesif, cukup
Sunaryo 1985. adanya matriks p
Tam et al. 2004 menghasilkan mi
4 Kadar Lemak
Analisis ka Kadar lemak yan
fosfolipid, sterol Berdasarkan has
tergolong renda digambarkan pad
jagung varietas B tepung jagung va
isi 16 Nusantara
1 Jaya
NT 10 Prima
5.46 7.10
7.63 7.83
8.05
Varietas jagung
r 7 Kadar protein tepung jagung varietas hibrida.
total endosperm dalam jagung 80-85 terdiri dar on 1991. Sedangkan protein total dalam gandum
dan glutenin. Gliadin dan glutenin merupakan je yai sifat membentuk massa yang elastis dan ko
an diuleni, sehingga membentuk massa adonan y p elastis, dan mudah dicetak dalam bentuk un
. Oleh karena itu, dalam pembuatan mie jagung d s pati pregelatinisasi yang berfungsi sebagai baha
04 dan dapat menggantikan fungsi protein glu mie yang mudah dicetak dan elastis Rianto 2006
kadar lemak dilakukan dengan metode ekstrak ang diperoleh tidak hanya lemak true fat, tetapi
rol, hormon, minyak atsiri, dan pigmen Ketar asil analisis, kadar lemak kelima varietas tepu
dah, yakni berkisar antara 0.53-2.90 ada Gambar 8. Kadar lemak terendah dimiliki o
s Bisi16 0.53 bb dan kadar lemak tertinggi dim varietas Prima 2.90 bb.
57 a.
dari zein dan um 80-85
jenis protein kohesif bila
yang lunak, untaian mie
g dibutuhkan han pengikat
gluten untuk 6.
aksi soxhlet. pi juga lilin,
taren 1986. pung jagung
bb yang oleh tepung
dimiliki oleh
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00
K a
d a
r le
m a
k b
b
Gamba
Kandungan adanya proses p
tepung. Lembaga apabila lembaga
menjadi tengik se Kandungan
lembaga yaitu 3 1970. Kadar le
pati, sebab lema amilosa tidak da
yang lebih bes gelatinisasi yang
gelatinisasi lem terbentuk lapisa
Lapisan lemak te Hal ini menyeb
jumlah air berk Collinson 1968
Dalam kait yang tinggi did
Bisi 16 NT 10
Nusantara 1
Jaya Prima
0.53 1.52
2.18 2.60
2.90
Varietas jagung
bar 8 Kadar lemak tepung jagung varietas hibrid
an lemak yang rendah pada tepung jagung d pemisahan lembaga pada saat jagung diprose
ga merupakan biji jagung yang kaya akan lemak ga tidak dipisahkan akan menyebabkan tepun
selama penyimpanan. an lemak pada jagung paling tinggi adalah pa
34.5, sedangkan pada endosperma hanya 0.8 lemak yang tinggi dapat mengganggu proses g
ak mampu membuat kompleks dengan amilosa dapat keluar dari granula pati. Akibatnya diperlu
esar untuk melepaskan amilosa sehingga s ang dicapai akan lebih tinggi. Selain itu pa
mak akan diserap oleh permukaan granula san lemak yang bersifat hidrofobik di sekita
tersebut akan menghambat pengikatan air oleh gr ebabkan kelekatan atau kekentalan pati berkura
erkurang untuk terjadinya pengembangan gra 8.
aitannya dengan produk mie yang dihasilkan, ka iduga akan mengganggu proses gelatinisasi sa
58 rida.
disebabkan ses menjadi
ak, sehingga ung jagung
pada bagian .8 Inglett
s gelatinisasi osa sehingga
lukan energi suhu awal
pada proses la sehingga
itar granula. granula pati.
urang akibat granula pati
kadar lemak saat adonan
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
K a
d a
r k
a rb
o h
id ra
t b
b
tepung dikukus. mengakibatkan
merata. Hal ini d mudah patah dan
saat gelatinisasi.
5 Kadar Karbohid
Karbohidra sederhana, hekso
yang tinggi, sepe umumnya
kar oligosakarida, da
Kadar karb difference. Berda
kadar karbohidra Tepung jagung y
jagung varietas tepung jagung va
Kandungan karena itu besa
berkontribusi se bentuk mie ja
karbohidrat tiap t
Gambar 9
Jaya Nusantara
1 Prima
NT10 Bisi 16
80.98 82.02
83.22 84.11
84.25
Varietas jagung
s. Jika pengikatan air oleh granula pati terham gelatinisasi yang diharapkan tidak tercapai
i dapat menyebabkan tekstur mie yang dihasilka an kasar karena tidak terbentuk matriks pati yang
hidrat
rat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik b sosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan bera
perti pati, pektin, selulosa, dan lignin Winarno 2 arbohidrat
dikelompokkan menjadi
mon dan polisakarida.
arbohidrat dihitung menggunakan metode perhi rdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahw
rat kelima varietas tepung jagung adalah 80.98-8 g yang memiliki kadar karbohidrat tertinggi ada
s Bisi 16 84.25 bb dan yang terendah dim varietas Jaya 80.98 bb.
an karbohidrat tepung jagung ini tergolong tin sar potensinya untuk dijadikan salah satu pan
sebagai sumber energi melalui pemanfaatann jagung. Gambar 9 menunjukkan perbanding
p tepung jagung varietas hibrida.
r 9 Kadar karbohidrat tepung jagung varietas hibr
59 ambat, dapat
i dan tidak lkan menjadi
ng sempurna
berupa gula erat molekul
2008. Pada onosakarida,
rhitungan by ahwa kisaran
84.25 bb dalah tepung
imiliki oleh tinggi. Oleh
angan yang nnya dalam
ingan kadar
brida.
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
K a
d a
r p
a ti
b b
6 Kadar Pati, Am
a Kadar Pati
Pati m cadangan ene
Menurut Beli seperti hemis
Pati beserta k bagian dari k
tersusun lebih Kadar
menghasilkan bb yang terli
tepung jagun dimiliki oleh
varietas tepu jagung sesua
Indonesia, y
Gamba
Perbeda karakteristik
terutama dise
Bisi 16 Nusantara
1 NT 10
Jaya Prima
75.57 76.28
76.39 76.84
81.10
Varietas jagung
milosa, dan Amilopektin
merupakan suatu polisakarida yang berfungs nergi dan secara luas tersebar di berbagai macam
elitz 1999, biji-bijian mengandung polisakarida iselulosa, pentosan, selulosa,
β-glukan, dan glu a komponennya, yaitu amilosa dan amilopektin m
karbohidrat. Pati tergolong karbohidrat polisak bih dari 10 monomer monosakarida Winarno 200
r pati dari kelima varietas tepung jagung yang an nilai yang berbeda-beda dengan kisaran 75.5
rlihat pada Gambar 10. Kadar pati tertinggi dim ung varietas Prima 81.10 bb dan yang pali
leh tepung jagung varietas Bisi 16 75.57 bb pung jagung hibrida yang dianalisis memiliki
uai dengan yang telah ditetapkan dalam SII Stand , yaitu minimal 75.
bar 10 Kadar pati tepung jagung varietas hibrida
daan kadar pati tiap varietas ini akan mem ik mie yang dibuat melalui proses ekstrusi. Pe
isebabkan oleh rasio amilosa dan amilopektin.
60 gsi sebagai
am tanaman. da selain pati
lukofruktan. n merupakan
akarida yang 008.
ng dianalisis 5.57-81.10
dimiliki oleh aling rendah
bb. Seluruh i kadar pati
ndar Industri
ida. empengaruhi
Pengaruh ini . Selain itu,
0.00 10.00
20.00 30.00
Prim 21
K a
d a
r a
m il
o sa
b b
pati juga aka pada proses
jagung aka
pengembanga dicetak menj
ini akan ber dihasilkan m
terdapat pada
b Kadar Amilo
Pati ter amilosa, am
Greenwood polimer linea
4-D-glukosa jagung hibrid
Gambar 11 varietas Bisi
jagung variet jagung yang
diungkapkan tepung jagun
oleh perbeda tanaman Ho
Gamba
Prima Jaya
Nusantara 1
NT 10 Bisi 16
21.53 22.31
23.94 24.16
29.80
Varietas jagung
kan mempengaruhi proses pembuatan mie jagung es pengukusan. Selama proses pengukusan pa
kan mengalami
gelatinisasi yang
meng gan granula pati sehingga adonan mie menja
njadi untaian mie dalam ekstruder. Pati yang terg erperan sebagai matriks pengikat pada produk
menggantikan keberadaan protein gluten sep da mie terigu.
ilosa
tersusun paling sedikit oleh tiga komponen uta milopektin dan bahan antara, seperti lipid da
d 1976, diacu dalam Pomeranz 1976. Amilosa m ear dari
α-D glukosa yang dihubungkan dengan ik sa Hoseney 1988. Kandungan amilosa kelim
rida yang dianalisis berada pada kisaran 21.53-2 1. Kadar amilosa tertinggi dimiliki oleh tepu
isi 16 29.80 dan yang terendah dimiliki ol ietas Prima 21.53. Kandungan amilosa selur
ng dianalisis berada di bawah kisaran ami an oleh Bellizt dan Grosch 1999 yaitu sebesar 28
ung Bisi 16. Perbedaan jumlah amilosa ini dapat d edaan varietas jagung, faktor genetik dan tin
oseney 1998.
bar 11 Kadar amilosa tepung jagung varietas hib
61 ng, terutama
pati tepung engakibatkan
njadi mudah ergelatinisasi
k mie yang seperti yang
utama, yaitu dan protein
a merupakan ikatan
α-1- ima varietas
29.80 bb pung jagung
oleh tepung luruh tepung
ilosa yang 28 kecuali
t disebabkan tingkat usia
hibrida.
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00
Bisi K
a d
a r
a m
il o
p e
k ti
n b
b
Kandun diharapkan d
yang lebih k bahwa produ
yang rendah keras dan m
2003 pada kandungan a
memberikan tersebut keli
kandungan a kecuali tepun
sebesar 29.80
c Kadar Amilo
Kandun kelima variet
pati dengan diperoleh ka
59.97 bb d jagung varie
tepung jagun dapat dilihat
Gambar 12 K
Bisi 16 NT10
Nusantara 1
Jaya Prima
45.77 52.23
52.34 54.53
59.57
Varietas jagung
ungan amilosa yang cukup tinggi merupakan sat dalam pembuatan mie non terigu karena memilik
kuat Kim et al. 1996. Tam et al. 2004 m duk dengan amilosa yang tinggi 40-60.8 da
ah 0.2-3.8 akan menghasilkan produk eks menghasilkan mie yang kurang baik. Menurut
da umumnya mie di Asia dibuat dari tepun amilosa 1-29, namun kandungan amilosa opti
n kualitas mie terbaik adalah 21-24. Berdas elima tepung jagung yang dianalisis memilik
amilosa yang dapat menghasilkan mie berkua ung jagung Bisi 16 yang memiliki kandunga
.80.
ilopektin
ungan amilopektin yang terkandung dalam tepu ietas diperoleh dengan cara menghitung selisih an
an kadar amilosa. Berdasarkan perhitungan kadar amilopektin tepung jagung berkisar anta
dengan kadar amilopektin tertinggi dimiliki ol ietas Prima 59.57 bb dan yang terendah dim
ung varietas Bisi 16 45.77 bb. Kadar amilo at pada Gambar 12.
Kadar amilopektin tepung jagung varietas hibrida 62
atu hal yang liki daya ikat
menyatakan dan amilosa
kstrusi yang t Guo et al.
ung dengan timum yang
dasarkan hal iliki kisaran
ualitas baik, gan amilosa
pung jagung antara kadar
an tersebut, ntara 45.77-
oleh tepung dimiliki oleh
ilopektin ini
ida.
63 Sama halnya dengan kadar amilosa, kadar amilopektin juga akan
mempengaruhi tekstur mie yang dihasilkan. Kadar amilopektin yang terlalu tinggi akan menyebabkan adonan mie yang dibuat bersifat
lengket pada mesin ekstrusi pencetak mie, sehingga alat sulit dibersihkan. Selain itu, juga akan dihasilkan untaian mie yang terlalu
lengket karena amilopektin sulit mengalami retrogradasi untuk mempertahankan struktur mie Tam et al. 2004. Amilopektin yang
tinggi membutuhkan waktu yang lama untuk beretrogradasi dibandingkan dengan amilosa dan kristal amilopektin kurang stabil
dibandingkan dengan kristal amilosa Eerligen and Delcour 1995, di acu dalam Tam et al. 2004.
c. Sifat Fungsional Tepung Jagung