Perilaku Pelanggan TINJAUAN PUSTAKA

1. Reliability realibilitas atau keandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. 2. Responsiveness daya tanggap, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap sesuai yang diinginkan oleh konsumen. 3. Assurance jaminan, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahan, perhatian, dan kesopanan dalam pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, dan kemampuan dalam keamanan serta dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. 4. Emphaty empati, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan atau konsumen. 5. Tangibles berwujud, yaitu penampilan fasilitas fisik, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

2.8. Perilaku Pelanggan

Perilaku pelanggan menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan 2002, diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel, Blackwell dan Miniard dalam Sumarwan 2002 menyatakan bahwa perilaku pelanggan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan, menurut Kotler dan Amstrong 2008, yaitu : 1. Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku pelanggan. Faktor dari budaya terdiri dari budaya, sub-budaya, dan kelas sosial. Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Nilai-nilai kebudayaan dan kepercayaan biasanya relatif stabil sepanjang masa, tapi bisa berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dimasyarakat. Sub- budaya adalah kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Sub-budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang dimana anggotanya berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya. 2. Faktor Sosial Perilaku pelanggan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial, antara lain kelompok referensi, keluarga, peran dan status. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tempat dimana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kelompok referensi bertindak sebagai titik perbandingan atau titik referensi langsung berhadapan atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau perilaku seseorang. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Menurut Boyd, Walker, Larreche 2000 bahwa keluarga adalah sumber pengaruh sosial terpenting bagi sebagian besar konsumen, khususnya bila keluarga luas terlibat. Pertama, keluarga bertindak sebagai agen sosialisasi utama, membantu anggota-anggotanya mendapatkan keahlian, pengetahuan, dan sikap untuk bertindak sebagai konsumen di pasar. Sehingga keluarga memiliki pengaruh besar pada sikap anggota-anggota yang lebih muda terhadap berbagai produk, merek, dan toko. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu sangat mempengaruhi individu tersebut dalam perilaku pembelian. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang disekitarnya. Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat. Orang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran dan status mereka. 3. Faktor Pribadi Dalam perilaku pelanggan, faktor karakteristik pribadi juga mempengaruhi seorang individu dalam melakukan pembelian. Karakteristik tersebut terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Orang akan mengubah barang dan jasa yang dibeli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga, maka pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia. Perusahaan harus dapat mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh kelompok pekerjaan tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Kepribadian setiap orang yang berbeda-beda mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian personality mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi dan sifat agresif. 4. Faktor Psikologis Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi juga oleh empat faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Motivasi atau dorongan adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasaan atas kebutuhan tersebut. Menurut Maslow bahwa kebutuhan manusia diatur dalam sebuah hierarki yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang yang termotivasi biasanya telah siap untuk beraksi. Cara orang tersebut beraksi dipengaruhi oleh persepsi dirinya sendiri tentang sebuah situasi. Kita semua mempelajari aliran informasi melalui lima indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan rasa. Meskipun demikian, masing- masing diri kita menerima, mengatur, dan menginterpretasikan informasi sensorik dalam caranya sendiri. Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan. Keyakinan belief adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap attitude menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap suatu objek atau ide. Menurut Kotler dan Armstrong 2008, perilaku pelanggan dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 2 . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan Budaya • Budaya • Sub-budaya • Kelas sosial Sosial • Kelompok Referensi • Keluarga • Peran dan Status Pribadi • Usia dan Siklus Hidup • Pekerjaan • Situasi Ekonomi • Gaya Hidup • Kepribadian dan Konsep Diri Psikologi • Motivasi • Persepsi • Pembelajaran • Kepercayaan dan Sikap Pembelian

2.9. Restoran