Perumusan Masalah Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) (Studi Kasus: BRI Unit Cibungbulang, Bogor)

9 Tabel 8 . Realisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR Nasional Per 31 Januari 2011 Bank REALISASI PENYALURAN KUR Plafon Rp Juta Outstanding Rp Juta Debitur Rata-Rata Kredit RpDebitur BNI 3.296.434 1.851.824 30.381 60,9 BRI KUR Ritel 6.678.583 3.440.952 49.265 69,8 BRI KUR Mikro 17.314.919 6.147.897 3.761.605 1,6 Mandiri 3.710.297 2.068.063 74.653 27,7 BTN 975.459 478.349 5.187 92,2 Bukopin 955.906 491.674 6.731 73,0 BSM 834.170 521.568 6.868 75,9 Bank Nagari 81.816 73.407 2.036 36,0 Bank DKI 56.158 45.894 581 78,9 Bank Jabar 864.245 731.503 8.594 85,1 Bank Jateng 303.902 261.766 5.197 50,3 BPD DIY 20.343 18.601 217 85,7 Bank Jatim 900.433 848.570 7.947 106,7 Bank NTB 27.030 22.915 362 63,3 Bank Kalbar 56.950 44.564 589 75,6 Bank Kalteng 24.605 22.100 549 40,2 Bank Kalsel 31.315 28.833 596 48,3 Bank Sulut 33.437 29.119 1.230 23,6 Bank Maluku 15.327 12.469 520 23,9 Bank Papua 40.268 34.216 591 57,8 Sumber : Kementerian Negara Koperasi dan UMKM, 2011 diolah Pada Tabel 8. Terlihat bahwa penyaluran dana KUR terbesar dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia BRI, khususnya penyaluran KUR Mikro yaitu dilihat dari jumlah plafond. BRI juga berhasil memiliki debitur KUR terbesar dibanding bank penyalur lainnya yaitu mencapai 3.761.605 debitur. Keberhasilan BRI tersebut dilatarbelakangi oleh sejarah BRI yang berpengalaman dalam membantu permodalan usaha mikro dan kecil.

1.2. Perumusan Masalah

Bank Rakyat Indonesia BRI merupakan salah satu bank yang menjadikan agribisnis sebagai salah satu sektor unggulan melalui program unit desanya. BRI adalah suatu bank yang dikenal sebagai bank rakyat karena kedekatannya dan keramahannya dengan rakyat kecil. BRI mempunyai kredit untuk UMKM yaitu Kredit Umum Pedesaan Kupedes. Mudahnya akses dan persyaratan peminjaman membuat pihak UMKM lebih memilih meminjam modal kepada BRI daripada ke 10 bank lainnya. Kupedes adalah kredit yang bersifat umum, individual, selektif dan berbunga bersaing yang bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha mikro yang layak feasible. Kupedes mikro dapat diberikan dalam jumlah sampai dengan Rp100 juta. Jangka waktu kredit ini berkisar dari tiga bulan hingga 60 bulan. Produk Kupedes bersifat multiguna, yaitu dapat untuk membiayai seluruh usaha yang ada di masyarakat 2 Kupedes yang ada di BRI Unit merupakan kredit yang diperuntukan untuk usaha mikro dengan persyaratan yang tidak sulit, tetapi adanya agunan merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi nasabah untuk pencairan pinjaman. Hal tersebut membuat UMKM yang tidak mempunyai harta yang dapat dijadikan agunan tidak bisa memperoleh kredit ini. Oleh karena itu pada tahun 2007 pemerintah bekerjasama dengan bank-bank yang ada di Indonesia yang salah satunya dipercaya untuk menyalurkan kredit ini adalah BRI mengeluarkan kredit untuk UMKM tanpa agunan dan melihat prospek usahanya yang dikenal dengan Kredit Usaha Rakyat KUR. BRI merupakan penyalur kredit terbesar yang dapat dilihat dari jumlah plafond dan debitur terbanyak bibanding dengan bank pelaksana lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Adanya kerjasama penyaluran KUR antara BRI dengan pemerintah membuat BRI mempunyai dua program kredit untuk UMKM yaitu Kupedes yang merupakan kredit komersial BRI dan KUR yang merupakan program kredit yang bekerjasama dengan pemerintah. Meskipun kedua program tersebut sama-sama program kredit untuk UMKM dan dijalankan oleh lembaga keuangan yang sama yaitu BRI, akan tetapi program tersebut memiliki tingkat pengembalian yang berbeda. NPL Non Performing Loan Kupedes BRI unit Cibungbulang per 31 Januari 2011 adalah sebesar 3,03 persen BRI Unit Cibungbulang 2011. Hal ini berarti Kupedes memiliki pengembalian yang yang cukup rendah karena tingkat NPL di atas tiga persen. NPL dapat dijadikan tolak ukur besarnya tunggakan kredit dan ketetapan Bank Indonesia jika suatu bank memiliki tingkat NPL di atas 2 Bank Rakyat Indonesia. 2008. Kupedes. http:www.bri.co.idtentangkamiKupedestabid61Default.aspx [ 10 Februari 2011]. 11 5 persen maka dikatakan bank tersebut tidak sehat 3 . Sedangakan KUR Mikro di BRI Unit Cibungbulang dalam pelaksanaannya memiliki tingkat NPL yang cukup rendah yaitu sebesar 1,32 persen per 31 januari 2011 BRI Unit Cibungbulang 2011. Grafik NPL KUR dan Kupedes dapat dilihat pada Gambar 1. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 Ju n‐ 09 Sep ‐09 D es ‐09 Ma r‐ 10 Ju n‐ 10 Se p‐ 10 D es ‐1 NPL KUR NPL Kupedes Gambar 1. Grafik Perkembangan NPL KUR dan Kupedes BRI Unit Cibungbulang pada Bulan Juni 2009-Januari2011 Berdasarkan Gambar 1 pada tahun 2009 tingkat NPL KUR Mikro mengalami penurunan secara perlahan-lahan. Pada bulan Juni 2009 NPL KUR sangat tinggi yaitu sebesar 33,69 persen lalu turun secara perlahan-lahan dan drastis pada bulan Desember 2009 yaitu nilai NPL mencapai 1,18 persen. Lalu tetap di bawah 3 persen dari bulan Januari 2010 sampai Januari 2011. Berdasarkan grafik tersebut, maka timbul pertanyaan mengapa nilai NPL KUR Mikro dari Juni 2009 ke Desember 2009 turun secara drastis dan selama tahun 2010 dan Januari 2011 nilai NPL bisa tetap di bawah 3 persen. Berdasarkan Gambar 1 juga dapat dilihat pada tahun 2010 Nilai NPL KUR Mikro berfluktuatif, tapi masih di dalam tingkat pengembalian yang bagus yaitu nilai NPL di bawah 3 persen sehingga dapat dikatakan jumlah tunggakan yang termasuk ke dalam 3 Fadli M. 2011. Jaga Nasabah Jaga NPL. http: bataviase.co.idnode635475 [ 6 Mei 2011] 12 kurang lancar, diragukan, dan macet tidak terlalu banyak. Pada tahun 2010 sampai januari 2011 dapat dilihat nilai NPL KUR Mikro per bulannya sebagian besar berada di bawah NPL Kupedes. Nilai NPL Kupedes pada bulan januari 2011 cukup tinggi yaitu di atas 3 persen. Hal tersebut dapat dikatakan jumlah baki debet debitur sisa kredit yang pembayarannya termasuk ke dalam kurang lancar, diragukan dan macet cukup besar. Sesuai ketetapan BRI jika BRI Unit memiliki NPL di atas 3 persen maka putusan kredit diputuskan oleh Asisten Manajer Bisnis Mikro AMBM hingga NPL di bawah 3 persen. Dari pernyataan tersebut timbullah pertanyaan mengapa NPL Kupedes BRI Unit Cibungbulang lebih tinggi daripada NPL KUR Mikro. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tunggakan pada Kupedes lebih besar daripada KUR Mikro atau pengembalian Kupedes lebih rendah daripada pengembalian KUR Mikro. Perbedaan tunggakan ini diakibatkan kemampuan pengembalian yang berbeda pada masing-masing nasabah. Persyaratan untuk mendapatkan Kupedes harus memiliki agunan dan kedua kredit tersebut sama- sama dikeluarkan oleh lembaga keuangan yang sama. Apakah hal tersebut diakibatkan oleh mekanisme dan persyaratan peminjaman antara KUR Mikro dan Kupedes yang berbeda atau perbedaan karakteristik nasabah KUR Mikro dan Kupedes. Dari perbedaan pengembalian nasabah antara kedua program tersebut, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengembalian KUR Mikro dan Kupedes. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit di BRI unit Cibungbulang dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing nasabah dalam mengembalikan kredit. Kemampuan masing-masing nasabah dalam mengembalikan kredit dapat terlihat dari nilai NPL yang ada di bank karena NPL adalah banyaknya tunggakan kredit yang termasuk ke dalam kurang lancar, diragukan dan macet. Faktor-faktor ini diturunkan dari 5 prinsip yaitu Character, Capacity, Collateral, Capital, dan Condition of Economy . Hasil dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kedua kredit tersebut diharapkan dapat menjadi saran bagi pihak BRI untuk memilih nasabah yang kemungkinan pengembaliannya besar. 13 Tabel 9 . Nilai Tunggakan Riil Non Performing LoanNPL KUR Mikro dan Kupedes BRI Unit Cibungbulan Mei 2009 – Januari 2011 Tahun Bulan Kurang Lancar+Diragukan+Macet NPL KUR Mikro Rp Kupedes Rp KUR Mikro Kupedes 2009 Jun 55.750.760 148.061.052 33,69 2,5 Jul 32.778.950 130.132.087 28,01 2,27 Agust 17.889.200 164.780.452 22,52 2,73 Sept 13.583.600 178.794.300 18,22 2,33 Okt 12.041.575 131.923.400 17,07 2,03 Nov 5.569.325 187.000.000 6,18 2,71 Des 1.305.575 187.479.500 1,18 2,68 2010 Jan 972.000 213.947.000 0,73 2,93 Feb 3.890.000 242.894.000 2,60 3,23 Mar 3.890.000 239.880.000 2,07 3,13 Apr 3.334.000 201.921.000 1,78 2,59 Mei 2.640.000 186.013.000 1,39 2,31 Jun 5.000.000 195.290.000 2,49 2,38 Jul 3.583.000 189.947.000 1,57 2,21 Agus 6.579.000 188.186.000 2,57 2,09 Sept 6.125.000 204.709.000 2,32 2,31 Okt 7.110.000 180.158.000 2,01 2,07 Nov 6.417.000 214.817.000 0,95 2,55 Des 10.028.000 192.484.000 1,41 2,25 2011 Jan 10.304.000 247.402.000 1,32 3,03 Dengan demikian BRI tidak hanya dapat menentukan nasabah yang tepat untuk menerima KUR Mikro dan Kupedes tetapi juga sekaligus dapat menentukan nasabah yang memiliki kemampuan dalam pengembalian kredit dan dapat menanggulangi masalah kredit macet. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diperoleh perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengapa pengembalian KUR Mikro dan Kupedes memiliki performance yang berbeda? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembalian KUR Mikro dan Kupedes tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian