39
4.3.4 Perkembangan Perkebunan Kakao Rakyat di Kabupaten Padang Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman merupakan penghasil kakao terbesar kedua di Sumatera Barat setelah Kabupaten Pasaman. Dilihat dari produktivitas, Kabupaten
Padang Pariaman memiliki produktivitas kakao yang paling tinggi dibandingkan kabupaten dan kota lain di Sumatera Barat, yaitu sebesar 1,17 tonha Disbun
Sumbar, 2012. Pengusahaan kebun kakao rakyat di Kabupaten Padang Pariaman sudah dimulai beberapa tahun yang lalu. Pengusahaan kebun kakao rakyat
dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman perkebunan lain seperti kelapa, kulit manis, pinang dan sebagainya. Pada mulanya masyarakat Padang Pariaman
menanam kakao dengan tujuan ingin memanfaatkan ruang atau lahan yang kosong di bawah tanaman kelapa. Seiring dengan membaiknya harga kakao beberapa
tahun belakangan, maka masyarakat mulai fokus mengusahakan komoditas tersebut. Hal ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah, baik dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Padang Pariaman sendiri, maupun dari Pemerintah Daerah Provinsi Sumbar melalui dinas perkebunan. Dukungan ini diwujudkan dalam
bentuk bantuan bibit unggul, sarana produksi pupuk, obat-obatan, peralatan dan juga dukungan berupa bimbingan teknis tentang budi daya tanaman kakao.
Produksi dan luas areal kebun kakao rakyat di Kabupaten Padang Pariaman terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 produksi kakao sebesar 2.624 ton
dengan luas areal 7.565 ha, meningkat menjadi 15 ribu ton dengan luas areal mencapai 17 ribu ha. Peningkatan produksi seiring dengan bertambahnya luas
tanaman yang menghasilkan. Produksi ini mengalami kenaikan mencapai 4 ribu ton dari tahun sebelumnya 11 ribu ton. Perkembangan produksi dan luas
tanaman kakao di Kabupaten Padang Pariaman dalam lima tahun terakhir 2007- 2011 disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7 Produksi dan luas tanaman kakao di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2007-2011
2,624.00 5,941.50
6,992.90 11,220.00
15,539.70
7,565 15,669 15,978
17,889 17,894
- 2,000.00
4,000.00 6,000.00
8,000.00 10,000.00
12,000.00 14,000.00
16,000.00 18,000.00
20,000.00
2007 2008
2009 2010
2011 Produksi ton
Luas ha
Tahun
40 Perkebunan kakao rakyat di Kabupaten Padang Pariaman paling luas
terdapat di Kecamatan V Koto Kampung Dalam dan Kecamatan Sungai Geringging, masing seluas 3.175 ha 17,73 dan 2.411 ha 13,46. Areal
kebun kakao paling sedikit terdapat di Kecamatan Nan Sabaris yaitu seluas 464 ha 2,59. Perkembangan luas areal tanaman kakao per kecamatan di Kabupaten
Padang Pariaman tahun 2012 tertera pada Tabel 9.
Tabel 9 Perkembangan luas areal tanaman kakao per kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2012
No Kecamatan
Luas Areal ha TBM
TM TR
Jumlah 1
Batang Anai 235
314 226
775 2
Lubuk Alung 342
477 328
1.147 3
Sintoga 184
278 177
639 4
Ulakan Tapakis 204
99 196
499 5
Nan Sabaris 90
365 9
464 6
2 x 11 Enam Lingkung 3
519 -
522 7
VI Lingkung 419
845 21
1.285 8
2 x 11 Kayu Tanam 275
599 18
892 9
VII Koto Sei Sarik 92
1.141 41
1.274 10 Patamuan
285 739
26 1.050
11 Padang Sago 207
511 14
732 12 V Koto Kp Dalam
425 2.675
75 3.175
13 V Koto Timur 265
765 21
1.051 14 Sungai Limau
185 519
17 721
15 Batang Gasan 145
389 14
548 16 Sungai Geringging
500 1.869
42 2.411
17 IV Koto Amal 195
512 19
726 Jumlah
4.051 12.616
1.244 17.911
Sumber : Distannakhut Kab. Padang Pariaman 2012
4.3.5 Karakteristik Usahatani Kakao Rakyat di Kabupaten Padang Pariaman
Menurut hasil wawancara dan kuesioner dengan petani di lapangan diperoleh informasi bahwa, petani kakao di Kabupaten Padang Pariaman rata-rata
mengusahakan kebun kakao rata seluas 1,6 ha, walaupun ada beberapa orang petani yang mempunyai lahan cukup luas yaitu mencapai 4 ha. Petani umumnya
menanam bibit varietas lokalasal biji, mana yang menurut mereka pohon kakao yang lebih baik maka buah dari pohon kakao tersebut yang dikembangkan
ditanam. Beberapa tahun terakhir petani sudah memperoleh bibit unggul dari instansi-instansi terkait. Bibit unggul yang mereka peroleh berupa bibit yang
digunakan untuk sambung pucuk dan sambung samping. Bibit sambung pucuk dan sambung samping didapatkan petani dari dinas pertanian atau penangkar bibit
yang dibina oleh Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Padang Pariaman. Selain dari Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman, petani juga
memperoleh bantuan bibit dari Dinas Perkebunan Sumatera Barat. Karakteristik