36 e Latar Belakang Keluarga
Latar belakang keluarga dan sosial dapat menunjang maupun menghambat tingkat penguasaan kosakata bagi seorang anak.
Tersedianya kamus atau buku penunjang lainnya serta intensitas penggunaan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas
dari peran orang tua dan lingkungan keluarga. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
penguasaan kosakata seorang anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor bahasa ibu yang telah digunakan sejak dalam kandungan,
bahan ajar yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran, intensitas interaksi anak dengan lingkungan sosialnya, media pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi, serta latar belakang keluarga yang dapat menunjang atau bahkan menghambat penguasaan
kosakata seorang anak.
E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Siswa sekolah dasar umumnya adalah anak yang berusia antara 6 sampai 12 tahun. Syamsudin, dkk 2004: 83-85 mengkategorikan anak pada
usia 6-12 tahun masuk ke dalam kategori masa anak-anak akhir. Pada masa ini, anak mulai dapat mengembangkan daya pikir, daya ingat, dan juga dapat
mengembangkan bakatnya. Masa ini juga tidak terlepas dari masa bermain anak-anak. Bermain masih memiliki peran yang penting untuk perkembangan
fisik, psikis, dan sosial. Dengan kegiatan bermain pula, anak dapat
37 mempelajari konsep-konsep baru dan juga dapat memperbaiki kesalahan
berdasarkan pengalaman yang telah didapat. Syamsudin, dkk 2004: 87 juga mengelompokkan masa sekolah dasar
menjadi dua, yaitu masa kelas rendah SD dan juga masa kelas tinggi SD. Masa kelas rendah SD yakni masa dimana anak menginjak kelas 1, 2, dan 3,
yang ditandai dengan sifat khusus sebagai berikut : 1. Adanya hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
2. Suka memuji diri sendiri. 3. Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu, maka hal tersebut dianggap tidak
penting. 4. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu
menguntungkan dirinya. 5. Suka meremehkan orang lain.
Secara garis besar, Piaget dalam Paul Suparno 2001: 24 membagi tahap-tahap perkembangan anak menjadi empat tahap. Keempat tahap tersebut
adalah 1 tahap sensorimotor, 2 tahap pra operasional, 3 tahap operasional konkret, dan 4 tahap operasi formal. Siswa yang sudah menginjak sekolah
dasar termasuk dalam tahap operasional konkret. Tahapan ini ditandai dengan pemikiran anak yang sudah menggunakan aturan-aturan logis yang jelas dalam
memecahkan suatu masalah. Syamsu Yusuf 2006: 178-184 menyatakan bahwa anak pada usia
sekolah dasar 6-12 tahun sudah dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual, seperti membaca, menulis, dan berhitung.
38 Usia ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan
menguasai perbendaharaan kata vocabulary. Pada awal masa ini 6-10 tahun, anak sudah dapat menguasai sekitar 2.500 kata, dan pada masa akhir
11-12 tahun dapat menguasai sekitar 50.000 kata. Perkembangan sosial anak usia sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan. Selain dengan
keluarga tentunya, anak juga mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebayanya peer group atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan
sosialnya menjadi lebih luas. Dari segi fisik, anak mengalami perkembangan dengan cepat sehingga membuat motorik anak menjadi terkoordinasi dengan
baik. Hal ini dapat dilihat dari kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III SDN Nglempong termasuk ke dalam kategori masa kelas rendah sekolah dasar.
Masa kelas rendah ini masih memiliki tahapan berpikir operasional konkret. Artinya, anak sudah dapat menjawab dan memecahkan berbagai masalah,
namun masih dengan bantuan benda-benda konkret. Penggunaan benda-benda konkret tersebut dapat membantu anak dalam memahami segala sesuatu yang
dapat diamati dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Anak juga masih berada dalam tahap bermain, sehingga memungkinkan adanya permainan
dalam pembelajaran. Hal ini tentunya akan membuat anak menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, aktivitas
motorik anak akan berkembang dengan baik dan akan berdampak baik pula dengan keadaan jasmaninya. Anak pada usia ini juga memiliki perkembangan
39 bahasa yang pesat. Mereka sangat dimungkinkan untuk dapat menerima
perbendaharaan kata yang baru, termasuk dari bahasa asing sekalipun. Dalam hal ini, anak masih mudah menerima dan memahami materi-materi yang baru
disampaikan.
F. Penelitian yang Relevan