Mendorong saling mempercayai Memelihara Teamwork

79 buka, yang tidak biasa baca buku mereka akan cari sehingga bertambah jugalah pengetahuan mereka.” wawancara tanggal 17 April 2013 Artinya bahwa Bapak Tarmizi percaya teknik komunikasi tersebut adalah sebuah upaya untuk merubah sikap bawahannya ke tingkat yang lebih baik dalam hal penguasaan ketrampilan membuat konsep surat sekaligus melahirkan pemahaman yang baik akan isi surat yang disusunnya.

4. Mendorong saling mempercayai

Bagi Bapak Tarmizi, komunikasi yang didasari oleh kepercayaan yang penuh terhadap bawahan akan dibalas dengan sikap kejujuran. Demikian keterangan beliau : “Aku kasih kewenangan 100 , termasuk kewenangan anggaran. …….. orang kalau dipercaya mereka akan malu menipu.Tapi berusaha jujur…..yang bahaya kalau percaya setengah-setengah. Kita tipu mereka, mereka akan tipu kita. Tapi kalau bulat-bulat kewenangan itu kita percayakan akan bagus.” wawancara pada tanggal 15 April 2013 Dalam memimpin di Dinas Budparpora Kota Sibolga, Bapak Tarmizi menerapkan komunikasi yang dibangun dalam suasana saling percaya antar anggota organisasi. Loyalitas para bawahan kepada pimpinan akan meningkat dengan sendirinya dan begitu juga sebaliknya, seperti yang dikatakan oleh Bapak Tarmizi : “Jangan harapkan bawahan akan loyal kalau pimpinan tidak loyal ke bawahan. Jadi loyalitas itu harus dua arah. Jangan kita harapkan saja mereka loyal tapi kita tidak mau tahu dengan mereka. Bekerja pun tidak akan bersedia. Dan selama dua bulan aku disini, kekompakan sudah 80 , katanya dulu berblok- blok.” wawancara pada tanggal 17 April 2013 Universitas Sumatera Utara 80

5. Memelihara Teamwork

Memimpin organisasi sama dengan memimpin orang-orang agar fokus pada tujuan bersama, bukan tujuan pribadi.. Tujuan bersama ini harus terus dikomunikasikan agar seluruh anggota sama-sama dapat menikmati, seperti diutarakan oleh Bapak Tarmizi : “Kita harus paham bahwa keberhasilan organisasi ini adalah keberhasilan bersama. Bukan keberhasilan pribadi. Karena keberhasilan bersama, apapun hasilnya nikmatilah bersama. Ketika dia bilang ini pekerjaan bersama, tujuan bersama, tapi ketika ada hasil dia bilang ini kan hasil kerjaku, prestasiku, pialaku.” wawancara pada tanggal 17 April 2013 Untuk menciptakan rasa sebagai satu teamwork, Bapak Tarmizi melakukan komunikasi secara personal, seperti apa yang dikatakan beliau : “Intinya rasai dulu, kita cerita keluarga, bukan selalu masalah pekerjaan, jadi rasa itu akan timbul. Bawahan saya sangat rajin mengingatkan saya akan kegiatan-kegiatan, kadang sampai empat orang selalu ingatkan. Saya mau kasih biaya pulsanya, karena sering- sering ingatkan saya……… komunikasi itu bukan hanya antara atasan bawahan, perlu juga pendekatan personal . …. tidak ada pekerjaan yang berat. Ketika sudah merasa satu teamwork, selesailah.” wawancara pada tanggal 17 April 2013

6. Menghargai Status dan Peran