40
sehari-hari 8.2.4.Menyebutkan
memberi contoh cara memanfaatkan
energi matahari, angin, air, panas
bumi 8.2.5.Menyebutkan
atau menunjukan keuntungan dan
kerugian sumber energi dari bahan
fosil 8.2.6.Menyebutkan
dan menjelaskan keuntungan dan
kerugian sumber energi alternatif
Menjelaskan dan memberi contoh
cara menghemat energi
20 25
26
30 35
37 38
39 22
28
29 32
34
36
40 21
23 24
27
31 33
9
7
3
2
Jumlah Soal 16
14 10
40 Jumlah Soal valid
12 9
8 29
Keterangan: = soal yang digunakan
2. Pedoman Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan keterbukaan pandangan
dan pikiran serta bersifat responsif. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi untuk melihat aktivitas siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung dan pedoman observasi kegiatan guru.
41
J. Kalibrasi Instrumen
Terdapat dua instrumen dalam penelitian ini, instrumen tes berupa tes hasil belajar berupa pedoman observasi. Sebelum instrumen itu digunakan, dilakukan
uji coba instrumen terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi persyaratan kelayakan instrumen.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa pilihan ganda. Penguji instrumen tes ini harus memenuhi empat kriteria,
yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini harus melalui pengujian. Berikut ini adalah pengujian yang perlu dilakukan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi dalam instrumen
penelitian.
A. VALIDITAS SOAL a. Uji Validitas
Validitas beras al dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurannya.
3
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan instrumen atau mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau
isi pelajaran yang diberikan.
4
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penelaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang harusnya
dinilai. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi content validity yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan indikator yang disahkan oleh praktisi
pendidikan dosen atau guru.
3
Ahmad sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi , lembaga ian UIN Jakarata, 2006,H.105
4
Suaharsimi Arikunto . Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara,2012-
2013,h.82
42
Uji validitas menggunakan rumus korelasi point biserial karena skor
butir soal berbentuk dikotomi skor butir 0 atau 1. Adapun rumus , yaitu:
5
= √
Keterangan : = angka indeks korelasi point biserial
= mean nilai rata-rata hitung yang dijawab dengan benar = mean dari skor total
= standar deviasi total = proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butiran item
= proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka
dibandingkan dengan
produk momen dengan α = 0,05 dengan sebesar 0,304. Jika
≥ maka soal tersebut tidak valid. Software Anates versi 4.0. hasil ujian
validitas insrumen tes dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen siklus I Statistik
Jumlah soal 40
Jumlah siswa 20
Nomer soal valid 2,3,5,6,7,8,10,11,12,14,15,16,17,19,23,28,29,30,31,32,33,
34,35,36,37,38,40 Jumlah soal valid
27
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen siklus II Statistik
Jumlah soal 40
Jumlah siswa 20
Nomer soal valid 2,3,5,6,7,8,11,12,14,13,15,16,17,19,21,23,25,27,28,29,
30,31,32,33,35,36,37,38,40 Jumlah soal valid
29
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta : Rajagrafindo Persada,2008 , h.258
43
b. Uji Reliabilitas Soal Tes
Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan atau konsistensi. Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya dan konsisten.
6
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus K-R 20 Kuder-Richardson 20.
7
= [
] [ ]
Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q= 1- p
= jumlah hasil perkalian antara q dan p n = banyak item
= varians Selanjutnya pengujian reliabilitas diklasifikasikan sesuai kriteria pada
tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 kriteria Reliabilitas
Kriteria Keterangan
0,91 – 1,00
Sangat Tinggi 0,71
– 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70
Sedang 0,21
– 0,40 Rendah
0,00 – 0,20
Kurang Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software Anates 4.0. Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
6
Ahmad Sofyan, op.cit,.h.105
7
Suharsimi Arikunto,Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara,2012-
2013, h. 115.
44
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Statistik
0.91
Kesimpulan Tinggi
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Statistik
0.86
Kesimpulan Tinggi
c. Uji Taraf Kesukaran
Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu sesuai dengan karakteristik peserta tes untuk menghitung tingkat kesukaran
digunakan rumus sebagai berikut:
8
P = Dimana :
P = Tingkat kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh siswa Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut:
a Soal dengan P 0.00 sampai 0.15 adalah soal sangat sukar. b Soal dengan P 0.15 sampai 0.30 adalah soal sukar.
c Soal dengan P 0.30 sampai 0.60 adalah soal sedang. d Soal dengan P 0.60 sampai 0.85 adalah soal mudah.
e Soal dengan P 0.85 samapi 1.00 adalah soal sangat mudah. Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software anates versi 4.0. hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
8
Ibid, h. 223
45
Tabel 3.7 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus I Kategori soal
Jumlah soal Presentasi
Sangat sukar 3
7,5
Sukar 4
10 Sedang
25 62,5
mudah 6
15
Sangat mudah 2
5
Jumlah 40
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus II Kategori soal
Jumlah soal Presentasi
Sangat sukar -
-
Sukar 4
10 Sedang
32 80
mudah 2
5
Sangat mudah 2
5 Jumlah
40
d. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki
kemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
9
D = -
Dimana : D
= Daya pembeda Ba
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar Bb
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Ja
= Banyaknya peserta kelompok atas
9
Ibid, h. 228
46
Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah
Kreteria daya pembeda ditentukan sebagai berikut:
10
D = 0.00-0.20: jelek D = 0.40-0.70: baik
D =0.20-0.40: cukup D = 0.70-1.00: baik sekali
Pengujian daya pembeda dalam ini menggunakan bantuan software anates versi 4.0. hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Siklus I Kategori soal
Jumlah soal Presentasi
Baik sekali 11
27,5 Baik
9 22,5
Cukup 8
20 Jelek
12 30
Jumlah 40
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Siklus II Kategori soal
Jumlah soal Presentasi
Baik sekali 5
12,5 Baik
9 22,5
Cukup 15
37,5 Jelek
11 27,5
Jumlah 40
B. Instrumen Notes
Instrumen notes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi. Penggunaan pedoman observasi bertujuan agar kesimpulan yang dapat
diperoleh dari penelitian ini lebih valid dan objektif dibandingkan jika hanya menggunakan satu instrumen tes saja. Sebagaimana instrumen tes, instrumen
notes juga harus memenuhi kriteria kelayakan. Pengujian kelayakan pedoman observasi dilakukan dengan pertimbangan ahli. Pertimbangan para ahli ini
10
Ibid, h. 232
47
berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan dengan butir-butir pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa.
11
K. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini terdapat dua teknik analisis data yang digunakan yaitu teknis analisis data tes dan teknis analisis data non tes. Data yang dihasilkan dari
instrumen tes akan dianalisis peningkatan aspek pengetahuan IPA dengan pendekatan kontruktivisme dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi. Data
yang dihasilkan dari pedoman observasi dianalisis secara deskriptif untuk megukur kualitas pembelajaran selama diberi perlakuan berupa penerapan metode
eksperimen.
1. Teknik Analisis Data Tes
Analisis data instrumen tes pada penelitian ini menggunakan normalisasi gain Normalized-Gain. Gain adalah selisisih antara nilai tes awal dan tes akhir,
gain menunjukan peningkatan pemahaman atas penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilaksanakan oleh guru. Normalized-Gain untuk mengetahui hasil
tes awal pretest dan tes akhir posttest. Rumus Normalized-Gain: N
– Gain = Setelah diketahui nilai N-Gain selisih antara tes awal dan tes akhir, maka
digunakan kriteria sebagai berikut:
12
G tinggi : nilai g 0,70 G sedang : 0,70 g 0,30
G rendah : nilai g 0,30
2. Teknis Analisis Data Nontes
Analisis data nontes pada penelitian ini diolah secara kualitatif. Data nontes ini diperoleh dari pedoman observasi berupa indikator-indikator kegiatan
11
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Jakarata Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakara,2008,h32.
12
Zulfiani, Pengembangan Program Pembelajarn Bioteknologi Untuk Menigkatkan Kemampuan Inkuiri Calon Guru Dalam Metamorfosa Volume No,2 Oktober 2007,h,7
48
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. setelah dianalisis selanjutnya data tersebut dideskrpsikan dalam paparan data secara naratif.
Presentasi kegiatan guru selama pembelajaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
13
NP = ×100
Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = Bilangan tetap Skor rata-rata dari data yang dihasilkan akan dibagi menjadi empat
kategori skala ordinal,yaitu baik sekali, baik, cukup dan kurang, sangat kurang seperti klasifikasi pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.11 Klasifikasikegiatan Guru Skor
Kategori
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukupsedang
2 Kurang
1 Sangat Kurang
Untuk menghitung persentase kemampuan Konstruktivisme siswa dalam pedoman observasi, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
14
NP = ×100
Hasil dari perhitungan persentase diatas dapat dikategorikan sesuai tingkat penguasaannya, dan kategorinya dapat dilihat pada tabel berikut:
13
Ngalim Purwanto ,Prinsif –Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran , Bandung : PT
Remaja Rosdakarya,2000h.102
14
Ibid, h.102
49
Tabel 3.12 Kriteria Nilai Presentase Instrumen Nontes Rentang
Kategori
80-100 Sangat Baik
70-79 Baik
60-69 Cukup
50-59 Kurang
0-40 Kurang sekali
L. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa dinyatakan mengalami
peningkatan Hasil Belajar apabila mencapai indikator sebagai berikut:
Siswa mencapai ketuntasan minimal : 68 Kelas mencapai ketuntasan belajar : 90
Indikator keberhasilan ini merupakan ketentuan yang sudah ada di MI AL- Ma’arif Kalibaru Cilincing Jakarta Utara sebagai acuan proses pembelajaran