Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

7 pendekatan rasional, pendekatan fungsional, pendekatan keagamaan dan pendekatan kebermaknaan 6 . Dari macam-macam pendekatan di atas dapat disimpulkan, bahwa pendekatan pembelajaran adalah seperangkat asumsi atau pandangan guru tentang hakekat bahasa yang diajarkan kepada siswa dalam suatu proses intraksi belajar mengajar di kelas yang dipasilitasi guru dengan baik, baik materi, metode, media, atau evaluasi, dan dalam mengajar guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran. Sehingga pencapaian tujuan pembelajaran bisa dicapai. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik perlu diperhatikan penggunaan pendekatan dalam pembelajaran IPA atau pelajaran lainnya. Secara umum kita harus memahami pendekatan dalam sistem belajar mengajar yang pada gilirannya kita harus menentukan mana yang diperkirakan cocok dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran IPA khususnya pada tingkat SDMI dan pada materi yang akan diajarkan . 7 Maka untuk tercapainya tujuan pembelajaran peneliti merasa cocok dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme khususnya pada pelajaran IPA pada konsep energi dan penggunaannya. Karena dilihat dari segi pengajaran dan pembelajaran konstruktivisme juga diartikan sebagai pendekatan yang memberikan hak dan peluang belajar kepada siswa untuk belajar dengan membina makna dengan kerangkanya masing – masing dengan berdasarkan pengalaman dan lingkungan yang ada. 8 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 71. 7 Nana Djumhana. Loc .Cit., h.146 8 Palupi Purnamawati, Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa, Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Tarbiyyah UIN Syarif Hidayatullah, 2010, h.8 8

b. Pengertian Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan mereflesikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Setiap kita akan menciptakan hukum dan model mental kita sendiri yang kita pergunakan untuk menafsirkan dan menerjemahkan pengalaman belajar , sebagai suatu proses pengaturan model mental seseorang untuk mengakomodasi pengalaman- pengalaman baru. Konstruktivisme melandasi pemikirannya bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi bentukan aktif manusia itu sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan realitas. Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Ia membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan Bettencourt,1989 dalam Suparno, 1997 : 18. 9 Konstruktivisme juga disebut suatu paham pembelajaran dimana siswa membangun pengetahuan atau konsep secara aktif, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam proses pembelajaran ini siswa akan menyesuaikan pengetahuan yang diterimanya dengan pengetahuan sebelumnya untuk membangun pengetahuan baru. 10 Maka berdasarkan pandangan pembelajaran konstruktivisme peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada konsep energi dan penggunaannya. Dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan kosntruktivisme. 9 Suyono dan Hariyanto, Op.Cit., h. 105-106 10 Didi Sutardi dan Encep Sudirjo, Model Pembelajaran Konstruktivisme di Sekolah Dasar, Pembelajaran dalam PBM di SD, Bandung: Upi Press, 2008, h.126