perumusan hipotesis; 3 penalaran dan deduksi; dan 4 verifikasi, modifikasi atau penolakan hipotesis Setyosari, 2010: 5.
2. Hasil Belajar
Proses belajar di sekolah menghendaki adanya suatu hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya Sudjana, 1989: 22. Hasil belajar sebagai objek penilaian dibagi menjadi menjadi beberapa
kategori. Kategori yang paling banyak digunakan dibagi menjadi dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik Sudjana,
1989:34. Secara umum, ketiga aspek tersebut tidak dipisahkan satu sama lain. Hasil belajar disini menekankan pada aspek kognitif.
Aspek kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis dan kemampuan mengevaluasi. Aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan aspek belajar yang berbeda-beda. Enam tingkat tersebut yaitu:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi Bloom dkk dalam Winkel, 1987: 274-276, dalam Mahardika, 2013: 9-11.
Benyamin S.
Bloom berpendapat
bahwa hasil
belajar dapat
dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan dalam Jihad dan Haris, 2013:14.
a. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu:
Pengetahuan tentang fakta; Pengetahuan tentang prosedural;
Pengetahuan tentang konsep; Pengetahuan tentang prinsip.
b. Keterampilan juga terdiri dari empat prinsip, yaitu:
Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif; Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik;
Keterampilan bereaksi atau bersikap; Keterampilan berinteraksi.
Materi Gaya Gesek F.
1. Pengertian Gaya gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah
gerak benda. Gaya gesekan memiliki sifat yang khas. Gaya gesekan tidak menyebabkan
benda bergerak. Gaya gesekan hanya muncul jika pada benda diberikan gaya luar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk menggerakkan benda. Arah gaya gesekan selalu menentang arah kecenderungan gerak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besar gaya gesekan
bergantung pada kekasaran dan kehalusan permukaan. Makin kasar permukaan, makin besar gaya suatu gesekan. Sebaliknya makin halus permukaan, makin kecil
gaya gesekan LKS CAKRA, hal. 13.
2. Sifat Gaya Gesek