rata-rata terdapat sedikit peningkatan dengan selisih rata-rata 0,735. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4. 6 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen VIIIA Motivasi Belajar Siswa
No. Interval Pretest Persentase
Post-test Persentase
Keterangan 1
35 - 40 6
20 12
40 Sangat
Termotivasi 2
29 – 34
23 77
17 57
Termotivasi 3
23 – 28
1 3
1 3
Cukup Termotivasi
4 17
– 22 -
- -
Kurang Termotivasi
5 10
– 16 -
- -
Sangat Tidak Termotivasi
Dari tabel 4.6 terdapat peningkatan motivasi belajar pada siswa kelas eksperimen VIIIA dengan melihat persentase pretest dan post-test, siswa yang
cukup termotivasi pada pretest dan post-test sama yaitu berjumlah 1 orang dengan persentase 3. Untuk siswa yang termotivasi pada pretest berjumlah 23 orang
dengan persentase 77 dan pada post-test menurun menjadi 17 orang dengan persentase 57, sedangkan untuk siswa yang sangat termotivasi pada pretest
berjumlah 6 orang dengan persentase 20 dan meningkat pada post-test menjadi 12 orang dengan persentase 40.
e. Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol VIIIB
Untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VIIIB, maka skor pretest dibandingkan dengan skor post-test kemudian di analisis
dengan menggunakan uji-T dependent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini:
Tabel 4. 7 Hasil Statistik Nilai Motivasi Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Kontrol VIIIB
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest
33.35 29
3.06 0.57
Post-test 32.38
29 3.26
0.61
Paired Samples Test
Paired Differences t
df Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95
Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest
Post-test .96552 3.11084
.57767 -.21778
2.14882 1.671
28 .106
Dari tabel diatas dapat diketahui pretest memiliki skor rata-rata 33,35 dengan standar deviasi 3,06 dan post-test memiliki skor rata-rata 32,38 dengan
standar deviasi 3,26. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |t
obs
| = |1,671| sedangkan nilai p sebesar 0,106. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05
maka nilai p α. Ini berarti tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan motivasi belajar antara pretest dan post-test, namun jika dilihat dari
rata-rata terdapat sedikit penurunan dengan selisih rata-rata 0,965. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4. 8 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol VIIIB
Motivasi Belajar Siswa
No. Interval Pretest Persentase
Post-test Persentase
Keterangan 1
35 - 40 10
34 17
59 Sangat
Termotivasi 2
29 – 34
17 59
9 31
Termotivasi 3
23 – 28
2 7
3 10
Cukup Termotivasi
4 17
– 22 -
- -
- Kurang
Termotivasi 5
10 – 16
- -
- -
Sangat Tidak Termotivasi
Dari tabel 4.8 terdapat peningkatan motivasi belajar pada siswa kelas kontrol VIIIB dengan melihat persentase pretest dan post-test, siswa yang
cukup termotivasi pada pretest 2 orang dengan persentase 7 dan post-test meningkat menjadi 3 orang dengan persentase 10. Untuk siswa yang
termotivasi pada pretest berjumlah 17 orang dengan persentase 59 dan pada post-test menurun menjadi 9 orang dengan persentase 31, sedangkan untuk
siswa yang sangat termotivasi pada pretest berjumlah 10 orang dengan persentase 34 dan meningkat pada post-test menjadi 17 orang dengan persentase 59.
2. Peningkatan Nilai Karakter