7
BAB II LANDASAN TEORI
Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme A.
1. Belajar
Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif dan keterampilan psikomotor maupun yang menyangkut nilai sikap afektif Siregar, 2011: 3.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or stenghening of behavior
through experiencing. Menurut pengertian ini, belajar merupakan uatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Tafsiran lain tentang
belajar menyatakan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar bukan suatu tujuan tetapi
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan Hamalik, 2001: 27-29. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa Winkel, 1991. Sementara Gagne 1985,
mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Dalam
pengertian lainnya, Winkel 1991 mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga
menunjang proses belajar siswa dan tidak menghambatnya. Pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang
sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Pembelajaran merupakan
usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah diterapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta
pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa istilah “pembelajaran”
intruction lebih luas daripada “pengajaran” teaching. Pembelajaran harus
menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis Siregar, 2011:12.
Pembelajaran bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi merupakan kegiatan yang meningkatkan siswa membangun sendiri
pengetahuannya. Pembelajaran berarti partisipasi pelajar dalam membentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan kejelasan, dan bersikap kritis. Peranan guru adalah mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar
murid berjalan dengan baik Suparno, 1997: 14. Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah
dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi
belajar pada diri seseorang Siregar, 2011: 13.
3. Konstruktivisme