80
F. RANGKUMAN
Perjalanan sejarah bangsa antara tahun 1950-1966 diliputi suasana pertentangan internal antara elemen-elemen bangsa. Hal ini berbeda pada
tahun-tahun awal kemerdekaan antara tahun 1945-1949 ,Indonesia diliputi suasana perang kemerdekaan atau mempertahankan kemerdekaan. Pada masa
tahun 1950-1966 dikelompokkan dalam tiga masa pemerintahan yaitu masa Demokrasi Liberal, Demikrasi Terpimpin dan Orde Baru.
Pada masa Demokrasi Liberal terjadi perbedaan kepentingan yang menonjol di antara partai-partai politik yang ada. Sistem parlementer yang dicoba
di Indonesia mengalami kegagalan. Hal ini dibuktikan hanya dalam kurun waktu sembilan tahun tercatat kurang lebih terjadi tujuh kali pergantian kabinet. Ketika
Pemilu I di Indonesia tahun 1955, rakyat mengharapkan bahwa hasil pemilu tersebut dapat menjadikan perjalanan pemerintahan yang lebih baik. Namun
Dewan Konstituante yang merupakan badan perancang dan pembuat undang- undang dasar hasil pemilu I tersebut juga gagal melaksanakan tugasnya. Partai-
partai politik dalam Dewan Konstituante saling mempertahankan ideologinya sehingga mengalami jalan buntu dalam mengambil keputusan.
Dalam suasana stagnan tersebut, Presiden mengambil keputusan untuk mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Selanjutnya presiden menerapkan
Demokrasi Terpimpin. Namun pada masa ini, Indonesia terseret pada arus totaliter atau diktator. Presiden mengambil kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai
dengan aturan perundang-undangan. Disamping itu, PKI menjadi kekuatan yang besar pasca pemberontakan PKI Madiun 1948. Pada Pemilu I PKI termasuk
dalam kategari partai besar dalam jumlah suara.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Capita Selecta Sejarah Indonesia Kontemporer?
2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi di atas?
3. Apa manfaat materi tersebut terhadap tugas BapakIbu disekolah?
81
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
ANALISIS HASIL PENILAIAN AUTENTIK MATA PELAJARAN SEJARAH
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat mampu menganalisis hasil penilaian autentik pada mata pelajaran Sejarah dengan baik
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Memahami konsep analisis penilaian autentik 2. Menganalisis hasil penilaian sikap mata pelajaran sejarah
3. Menganalisis hasil penilaian pengetahuan mata pelajaran sejarah 4. Menganalisis hasil penilaian ketrampilan mata pelajaran sejarah
C. URAIAN MATERI
Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara
berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi
perangkat pembelajaran Sejarah Indonesia dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Sejarah Indonesia. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan
kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
1. Konsep Analisis Hasil Penilaian Autentik Mata Pelajaran Sejarah
a Menganalisis Hasil Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatuobjek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang
diharapkan.