53
bergerak sangat cepat, menuju ke selatan termasuk ke Indonesia. Sesaat setelah Jepang menyerang Pearl Harbor, Gubernur Jenderal Hindia Belanda
yaitu Tjarda Van Starkenborgn Stachouwer mengumumkan perang dengan Jepang.
Pasukan Jepang sejak awal berusaha dapat menguasai Indonesia sejak pecahnya perang Pasifik. Alasannya Angkatan Perang Jepang Dai Nippon
membutuhkan minyak bumi dan bahan mentah lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan angkatan perangnnya. Pada tanggal 10 Januari 1942, tentara Jepang
telah mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur kemudian disusul dengan penguasaan daerah Balikpapan, Pontianak dan Banjarmasin. Daerah-daerah
pertambangan minyak di Kalimantan dengan mudah di kuasai Jepang. Gerak tentara Jepang dilanjutkan ke Sumatra, dengan menduduki Palembang pada
tanggal 14 Februari 1942, sehingga semakin mudah untuk merebut Pulau Jawa.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Sejarah Indonesia Modern II?
2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi di atas?
3. Apa manfaat materi tersebut terhadap tugas BapakIbu disekolah?
54
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
CAPITA SELECTA SEJARAH INDONESIA KONTEMPORER
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat menganalisis sejarah Indonesia pada awal kemerdekaan, demokrasi liberal dan demokrasi
terpimpin pada masa Sukarno serta perkembangan pemerintahan Orde Baru dan tumbangnya Orde Baru dengan baik.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menganalisis pelaksanaan Demokrasi Liberal di Indonesia 2. Menganalisis pelaksanaan Demokrasi Terpimpin di Indonesia
3. Menganalisis pemerintahan Orde Baru dan tumbangnya Orde Baru
C. URAIAN MATERI
a. Demokrasi Liberal di Awal Kemerdekaan RI
Setelah kesepakatan diplomasi antara Indonesia-Belanda, melalui KMB Konferensi Meja Bundar di Den Haag tanggal 2 November 1945 serta
ditindaklanjuti dengan pengakuan kedaulatan atas Indonesia dari pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949 maka konstitusi resmi Indonesia adalah UUD
RIS. Konstitusi tersebut sebagai jalan kompromi bagi kelancaran penyerahan kedaulatan Indonesia.
Dengan berlakunya UUD RIS tersebut, sistem pemerintahan Indonesia menggunakan sistem parlementer atau liberal dengan bentuk negara federasi
atau serikat Nugroho Notosusanto,1977:72. Sementara itu menurut praktek ketatanegaraan berlakunya sistem demokrasi liberal di Indonesia dimulai saat
berlakunya UUD Sementara tahun 1950 yang menggantikan bentuk negara serikat menjadi negara kesatuan sejak 17 Agustus 1950 Mahfud M D, 2000:49.
Negara RIS terdiri dari 16 negara bagian dengan kepala negara atau presiden pertama Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri.
Sistem kabinetnya Zaken Kabinet yaitu suatu pemerintahan yang menteri-