Program operasi dan pemeliharaan

DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Lanjutan Per 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued As of March 31, 2017 and December 31, 2016 For the Three Months Period Ended March 31, 2017 and 2016 In millions of Rupiah, unless otherwise stated 184 f. Litigasi f. Litigation i Pada tahun 2001, Hendrik Meinder Nelwan dan kawan-kawan mengajukan gugatan ganti rugi atas tanah ahli waris yang telah dipergunakan Perusahaan sebagai PLTA Tonsealama sebesar Rp54.000.000 di Pengadilan Negeri Manado. Dalam proses berperkara, mulai dari Tingkat Pertama sampai dengan Tingkat Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung RI Perusahaan kalah. Pada saat akan dilakukan Eksekusi oleh PN Manado, Perusahaan melakukan Gugatan Perlawanan atas Eksekusi Derden Verzet terhadap tanah tersebut mengingat Perusahaan merupakan bezitter yang baik dengan menguasai tanah serta mengoperasikan PLTA Tonsea Lama selama lebih dari 50 tahun. Saat ini perkara Derden Verzet tersebut di tingkat Peninjauan Kembali telah diputus bahwa Perusahaan kalah. Perusahaan melaporkan perbuatan tindak pidana pemalsuan dokumen terhadap Hendrik Meinder Nelwan Penggugat atas dokumen yang digunakan sebagai alat bukti dalam perkara perdata. Saat ini laporan pidana tersebut telah diputus pada tingkat Kasasi dengan amar putusan Hendrik Meinder Nelwan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menggunakan dokumen palsu dalam perkara perdata PLTA Tonsea Lama. Atas putusan pidana tersebut, Ketua Pengadilan Negeri Manado mengeluarkan Penetapan yang menyampaikan eksekusi PLTA Tonsea Lama dapat dilaksanakan apabila putusan Kasasi pengadilan Pidana berkekuatan hukum tetap. i In 2001, Hendrik Nelwan and co- claimants filed claims for compensation for the heirs to the land rights that has been utilized by the Company as hydroelectric power plant PLTA Tonsealama, amounting to Rp54,000,000 in the District Court of Manado. In the process of court trial from District Court to Reconsideration in the Supreme Court, the Company lost. In the preparation of Execution by District Court of Manado, the Company filed a Third Resistence of the Execution Derden Verzet of the land rights considering the Company is a good bezitter that has been effectively controlling and operating PLTA Tonsealama for more than 50 years. The Derden Verzet is still in the process of Reconsideration in the Supreme Court of the Republic of Indonesia and the Company loss. The Company has filed claims for criminal action about fake documents in the name of Hendrik Meinder Nelwan that were used as evidence materials against the Company for civil action. The Supreme Court of the Republic of Indonesia has ruled that Hendrik Meinder Nelwan is proven and reassured of doing a criminal action by using fake documents. For that ruling, the chief of the District Court of Manado has released a verdict state that the execution of PLTA Tonsealama has to wait for the verdict from the Criminal Court. The final verdict of the Criminal Casasion has ruled that the Company won and DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Lanjutan Per 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued As of March 31, 2017 and December 31, 2016 For the Three Months Period Ended March 31, 2017 and 2016 In millions of Rupiah, unless otherwise stated 185 Selanjutnya berdasarkan putusan kasasi pidana pemalsuan dokumen perkara PLTA Tonsealama tidak dieksekusi. PLTA Tonsealama will not be excecuted. ii Pada tahun 2012, Perusahaan menghadapi gugatan perbuatan melawan hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diajukan oleh PT Meta Epsi sehubungan dengan Penggugat meminta bank garansi di Bank Niaga untuk tidak dicairkan kepada Perusahaan. Nilai gugatan sebesar Rp83.300 dan Rp5. Pada tanggal 14 Maret 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menerima gugatan penggugat. Pada tanggal 19 Maret 2013, Perusahaan menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Pada tanggal 27 Oktober 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta, mengabulkan banding Perusahaan dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 27 Januari 2016 Perusahaan memenangkan perkara ini di tingkat kasasi. ii In 2012, the Company faced unlawful acts from PT Meta Epsi in the District Court of South Jakarta relating to the plaintiff’s claim to unwithdraw a bank guarantee account in Bank Niaga. The amount of the claim is Rp83,300 and Rp5. On March 14, 2013, the District Court of South Jakarta granted the plaintiff’s claim. On March 19, 2013 the Company appealed to the High Court of DKI Jakarta. On October 27, 2014, the High Court of DKI Jakarta granted the Company’s appeal and cancelled the ruling of the District Court of South Jakarta. On January 27, 2016 the Company won the app eal at the Cassasion. iii Pada tanggal 26 Desember 2012 Perusahaan menghadapi gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh PT Modaco Enersys dan PT Angkasa Buana Cipta terkait Penggugat merasa dirugikan karena Perusahaan selaku tergugat memberikan rancangan pekerjaan pembangunan PLTU 1 Nusa Tenggara Barat 2x10MW Bima yang dirasa keliru sehingga penggugat tidak dapat melanjutkan pembangunannya. Nilai tuntutan ganti rugi sebesar Rp61.927. Pada tanggal 19 Februari 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan penggugat, dan selanjutnya penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta pada tanggal 3 Maret 2014. Perusahaan memenangkan perkara iii On December 26, 2012, the Company faced claims for unlawful acts from PT Modaco Enersys and PT Angkasa Buana Cipta relating to the plaintiff’s claim that the Company as defendants gave an unsuitable design for PLTU 1 West Nusa Tenggara 2x10MW Bima. The amount of the claim is Rp61,927. On February 19, 2014, the District Court of South Jakarta refused the claim of plaintiff and consequently, the plaintiff submitted an appeal to High Court of Jakarta on March 3, 2014. The Company won the case in the appeal process. The plaintiff has further submitted an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and currently is waiting for the appeal process.