1. Studi kasus dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antar
variabel serta proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas lagi.
2. Studi kasus memberikan kesempatan-kesempatan untuk memperoleh wawasan
mengenai konsep-konsep dasar perilaku manusia. Melalui penyelidikan intensif dapat ditemukan karakteristik dan hubungan-hubungan yang mungkin tidak
diharapkandiduga sebelumnya.
3. Studi kasus dapat menyajikan data-data dan temuan-temuan yang sangat berguna
sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar dan dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dayah Tanoh Kecamatan Mutiara Timur Kebupaten Pidie Provinsi Aceh. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan
sengaja purposive, dengan alasan bahwa desa ini merupakan salah satu desa yang mendapat Program PEKKA di wilayah Aceh dan dekat dengan tempat tinggal, ini
diharapkan dapat mengurangi hambatan ekonomis dan budaya dengan subyek penelitian. Pengambilan dan pengumpulan data serta penyempurnaan panduan
wawancara dilaksanakan sejak April sampai dengan Mei 2012, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dan penyusunan hasil penelitian pada bulan
Desember 2012 sampai dengan bulan April 2013.
Berinteraksi dengan masyarakat Desa Dayah Tanoh terutama dengan perempuan kepala keluarga selama satu bulan lebih, rasanya tidak cukup untuk
mengungkapkan dan memahami seluruh gejala dan situasi yang terjadi serta dialami oleh perempuan kepala keluarga di Desa Dayah Tanoh. Selama melakukan
penelitian, peneliti tidak pernah menginap di rumah informan karena pada saat itu peneliti sedang dalam keadaan mengandung enam bulan, sehingga pengambilan
data dilakukan dengan datang pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 05.00 WIB. Peneliti menginap di desa lain yang tidak terlalu jauh dengan lokasi penelitian dan
dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan kendaraan bermotor. Penelitian yang dilaksanakan selama satu bulan lebih menjadikan keakraban dengan
masyarakat Desa Dayah Tanoh khususnya perempuan kepala keluarga, sehingga dapat menambah kepercayaan tineliti sehingga keterangan data dan informasi
yang diberikan oleh tineliti adalah benar dan jujur.
4.4 Penentuan Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam
penelitian. Informan dalam penelitian kualitatif bukan disebut sampel statistik yang harus mewakili kondisi populasi untuk kepentingan generalisasi populasi, melainkan
subyek penelitian yang dipilih sesuai pertimbangan dan tujuan penelitian yaitu
mengembangkan konsepteori Sugiyono 2008. Informan dipilih secara sengaja yaitu dipilih sesuai pertimbangan dan tujuan
tertentu. Penentuan informan dilakukan dengan teknik bola salju snowball sampling yaitu suatu metode sampling nonprobability yang sering digunakan dalam penelitian
di lapangan di mana masing-masing orang yang diwawancara memberikan informasi tentang siapa saja yang memungkinkan untuk diwawancara. Selanjutnya, dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu sesuai kebutuhan penelitian, sampai didapatkan informasi yang memadai tentang informan.
Kunjungan ke Desa Dayah Tanoh pertama kali dilakukan pada tanggal 5 April dan berjumpa dengan Ibu NT sebagai bendahara kelompok, karena hanya nomor
telepon beliau sebagai contact person yang didapat dari kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Pidie. Pada tahap awal ini melakukan perkenalan dan diskusi
tentang Desa Dayah Tanoh dan perempuan kepala keluarga. Kemudian Ibu NT menemani bertemu dengan kepala desa serta berjalan-jalan menyusuri jalan di desa
untuk beradaptasi dan mengenal Desa Dayah Tanoh secara fisik. Setelah mendapatkan izin dari kepala desa, pendekatanpun dilakukan dengan cara
berbincang-bincang dengan tokoh masyarakat dan ibu-ibu perempuan kepala keluarga, shalat di meunasah, belanja dan mengobrol di warung-warung yang ada di
desa. Proses adaptasi dan pengenalan dilakukan guna mengetahui gambaran umum Desa Dayah Tanoh dan persiapan mental secara pribadi untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
Hasil proses adaptasi dan pengamatan didapatkan beberapa gambaran umum tentang kondisi fisik dan non fisik Desa Dayah Tanoh. Kondisi fisik di antaranya
kondisi desa, jalan, meunasah, dan balai desa. Kondisi non fisik meliputi aktivitas perempuan kepala keluarga, interaksi sesama anggota, bahasa yang digunakan oleh
masyarakat serta rutinitas penduduk Desa Dayah Tanoh secara umum dan sebagainya. Gambaran umum Desa Dayah Tanoh selengkapnya diuraikan pada Bab
Gambaran Umum Wilayah Penelitian.
Setelah melakukan adaptasi di lokasi penelitian, selanjutnya pertemuan dan diskusi dengan Pendamping Lapang PL di rumah bendahara di Desa Dayah Tanoh
untuk mengetahui nama-nama anggota kelompok PEKKA guna penentuan nama- nama informan sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Informan penelitian adalah
perempuan kepala keluarga dan seseorang atau lembaga yang mendukung data penelitian. Seseorang dan lembaga tersebut adalah Kepala Desa geuchik Bapak
MYH, tuha peut tokoh masyarakat Bapak Ib, tokoh agama Ibu Um, istri kepala desa Ibu Rm, mantan PL Bapak MD, PL Ibu FJ, ketua kelompok Ibu AA dan
tujuh orang perempuan kepala keluarga yang menjadi subyek kasus berdasarkan sebab menjadi kepala keluarga dan jenis pekerjaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1 Distribusi perempuan kepala keluarga berdasarkan jenis pekerjaan Kategori Perempuan
Kepala Keluarga Jenis pekerjaan
Sektor formal orang
Sektor informal orang
Tidak bekerja orang
1. Perempuan yang
ditinggal cerai hidup 7
2 2.
Perempuan yang suaminya meninggal
5 3
3. Perempuan yang
membujang tidak menikah
1 1
4. Perempuan bersuami
tapi suaminya tidak dapat jadi kepala
rumahtangga 2
5. Perempuan bersuami
tapi tidak mendapat nafkah lahir bathin
lebih dari setahun karena berpergian
1
Jumlah 1
16 5
Setelah diperoleh informasi mengenai distribusi anggota kelompok berdasarkan jenis pekerjaan dan sebab menjadi kepala keluarga, peneliti memilih
masing-masing satu orang dari tiap kriteria sehingga jumlah subyek kasus yang terpilih dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang Tabel 2.
Tabel 2 Profil subyek kasus No.
Nama inisial Sebab jadi
pekka Umur
tahun Pekerjaan Pendidikan
Jumlah tanggungan
org 1
Hmm Cerai
hidup 54
Buruhtani Tidak
sekolah 7
2 NC
Suami meninggal
51 Dagang
SMP 5
3 Am
Lajang 36
Buruhtani SMA
1 4
NT Lajang
45 PNS
S1 1
5 BR
Suami sakit
50 Dagang
SD 4
6 Rh
Suami pergi
55 Buruhtani
SMP 5
7 Sb
Suami meninggal
62 Tidak
bekerja Tidak
sekolah
Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan-informan terpilih tersebut. Selain wawancara mendalam, juga dilakukan wawancara kelompok dengan
anggota kelompok untuk memperoleh informasi mengenai profil dan tipologi perempuan kepala keluarga di daerah penelitian. Selanjutnya untuk menguji apakah
data yang telah dikumpulkan adalah benar valid maka dilakukan triangulasi. Triangulasi dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat
yang dianggap memahami topik penelitian.
Besarnya jumlah informan dalam penelitian didasarkan pada pernyataan Powell dalam Ihsaniyati 2010 bahwa tidak ada formula paling benar yang
memberikan pedoman mengenai besarnya informan subyek penelitian. Kedalaman dan kekayaan data merupakan hal yang dianggap paling penting karena pemahaman
terhadap masalah yang diteliti merupakan tujuan utama penelitian kualitatif. Terdapat lima kriteria untuk pemilihan key informan atau informan yang dijadikan sumber
pengambilan data di antaranya: 1
Subyek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi informasi, yang menghayati secara sungguh-sungguh
sebagai akibat dari keterlibatan yang cukup lama dengan lingkungan atau kegiatan yang bersangkutan. Biasanya ditandai oleh kemampuan dalam memberikan
informasi tentang sesuatu yang ditanyakan.
2 Subyek yang masih terlibat secara aktif pada lingkungan atau kegiatan yang
menjadi perhatian penelitian. 3
Subyek yang mempunyai cukup waktu atau kesempatan untuk diwawancara. 4
Subyek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dipersiapkan terlebih dahulu.
5 Subyek yang sebelumnya tergolong cukup asing dengan penelitian sehingga lebih
mudah menggali informasi Bungin 2007. Hasil penelitian ini tidak digeneralisasikan ke populasi karena penentuan
informan tidak dilakukan secara acak random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Hasil penelitian dapat
ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial tempat lain apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti
Sugiyono 2008.
4.5 Data dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari subyek kasus dan informan. Data primer
diperoleh dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu: pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, dan wawancara kelompok. Metode tersebut
digunakan untuk memenuhi bahan penelitian kualitatif. Masing-masing metode digunakan sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan penelitian. Data yang
diperoleh dari masing-masing metode dianalisis berdasarkan penggunaan data tersebut.
Tabel 3 Matriks jenis data, sumber dan metode pengumpulan data No.
Jenis Data Sumber
Metode 1.
Situasi dan kondisi keluarga perempuan kepala keluarga
- Observasi
2. Kondisi usaha produktif perempuan
kepala keluarga Perempuan kepala
keluarga Observasi,
wawancara 3.
Kegiatan pemberdayaan perempuan kepala keluarga
PL , Perempuan kepala keluarga
Wawancara mendalam
4. Profil dan identitas perempuan
kepala keluarga PL , perempuan kepala
keluarga Wawancara
mendalam dan wawancara
kelompok 5.
Peranan-peranan PLdalam program pemberdayaan
PL , perempuan kepala keluarga
Wawancara mendalam
6. Karakteristik individu dan kondisi
lingkungan sosial perempuan kepala keluarga
Perempuan kepala keluarga
Wawancara mendalam
7. Dukungan kelembagaan norma dan
bahasa Perempuan kepala
keluarga Wawancara
mendalam 8.
Perilaku komunikasi partisipatif perempuan kepala keluarga dalam
program pemberdayaan Perempuan kepala
keluarga Wawancara
mendalam 9.
Penilaian terhadap keberhasilan program pemberdayaan
keberdayaan Perempuan kepala
keluarga Wawancara
mendalam dan wawancara
kelompok 10. Kedudukan perempuan kepala
keluarga dalam komunitas Aparat desa, tokoh
masyarakat, tokoh agama
Wawancara mendalam
11. Potensi Desa Dayah Tanoh, laporan program pemberdayaan perempuan
kepala keluarga PEKKA Kantor desa, kantor
kecamatan serta center PEKKA
Studi dokumentasi
Pertama, pengamatan berperan serta terhadap perempuan kepala keluarga
untuk memahami kehidupan sehari-hari dan makna dari tindakan mereka. Terdapat dua alasan metodologis menggunakan teknik pengumpulan data berperan serta
Moleong 2008 yaitu: 1 pengamatan memungkinkan melihat, merasakan dan memaknai dunia beserta ragam peristiwa dan gejala sosial di dalamnya sebagaimana
tineliti melihat, merasakan dan memaknainya, dan 2 pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan secara bersama dengan tineliti. Salah satu rumah anggota
Ibu NT sebagai bendahara dipilih sebagai tempat istirahat dan melakukan diskusi dalam penelitian. Pilihan didasarkan pada informasi yang luas dan dipercaya serta
dapat menghubungkan dengan orang-orang yang diperlukan dalam rangkaian