4.2. Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen Rahat Café Bogor dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, asal kedatangan, pendidikan terakhir,
pekerjaan, pendapatan per bulan dan pengeluaran per bulan.
4.2.1 Jenis Kelamin
Gambar 4. Karakteristik konsumen Rahat Café berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Rahat Café Bogor didominasi oleh konsumen yang berjenis kelamin perempuan
sebesar 57 persen, sedangkan konsumen laki-laki sebesar 43 persen. Konsumen perempuan yang datang ke Rahat Café lebih banyak
dibandingkan konsumen laki-laki. Konsumen perempuan adalah
konsumen yang kuat dan merupakan pasar yang potensial dalam dunia pemasaran. Perempuan memiliki kecenderungan lebih konsumtif dalam
membelanjakan uangnya dibandingkan laki-laki.
4.2.2 Usia
Gambar 5. Karakteristik konsumen Rahat Café berdasarkan usia
Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner yang diberikan kepada 100 responden, diketahui bahwa mayoritas konsumen Rahat Café
Bogor didominasi oleh konsumen berusia 17-24 tahun sebesar 63 persen, kemudian diikuti konsumen dengan kelompok usia 25-30 tahun sebesar
23 persen, dan persentase terkecil adalah kelompok usia diatas 50 tahun sebesar 2 persen. Konsumen dengan kelompok usia 17-24 tahun dapat
digolongkan ke dalam konsumen dengan usia muda. Konsumen tersebut merupakan pasar potensial bagi Rahat Café karena mereka cenderung
mengikuti perkembangan kuliner dan selalu memiliki rasa keingintahuan untuk mencoba sesuatu yang baru serta senang belanja.
4.2.3 Status Pernikahan
Gambar 6. Karakteristik konsumen Rahat Café berdasarkan status pernikahan
Berdasarkan status pernikahannya diketahui bahwa sebagian besar konsumen Rahat Café Bogor belum menikah dengan persentase sebesar
73 persen, sedangkan yang sudah menikah sebesar 27 persen.
4.2.4 Asal Kedatangan
Gambar 7. Karakteristik konsumen Rahat Café berdasarkan asal kedatangan
Jika dilihat dari asal kedatangannya, diketahui bahwa mayoritas konsumen Rahat Café berasal dari Bogor sebesar 73 persen, Jakarta
sebesar 16 persen dan yang berasal dari luar Jakarta dan Bogor sebesar 11 persen. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen
berasal dari Bogor, hal ini dikarenakan Rahat Café berlokasi di Bogor.
Tabel 6. Tabulasi silang asal kedatangan dengan pengeluaran per bulan ribuan rupiah
Asal Pengeluaran per bulan
Total
500 500-
1.000 1.000-
3.000 3.000-
5.000 5.000
Bogor 10
30 26
6 1
73
Jakarta 5
5 6
16
Luar Bogor Jakarta
1 10
11 Total
16 45
32 6
1 100
Chi-Square 0,05
Berdasarkan hasil tabulasi silang diketahui bahwa terdapat hubungan antara asal kedatangan dengan pengeluaran per bulan dimana
nilai Chi-square sama dengan 0,05. Terdapat perbedaan antara konsumen yang berasal dari kota Bogor, Jakarta dan luar Bogor Jakarta. Mayoritas
konsumen yang datang ke Rahat Café berasal dari Bogor sebanyak 30 persen berpengeluaran antara Rp 500.000 – Rp. 1.000.000, sedangkan
konsumen yang berasal dari Jakarta mayoritas berpengeluaran antara Rp. 1.000.001 – Rp. 3.000.000 sebanyak 6 persen. Hal ini dikarenakan biaya
yang harus dikeluarkan untuk bertahan hidup di Jakarta lebih besar dibandingkan di Bogor. Ketika akan mengunjungi Rahat Café pun
konsumen yang berasal dari Jakarta harus mengeluarkan biaya transportasi lebih besar dibandingkan konsumen yang berasal dari Bogor.
Sehingga pengeluaran konsumen yang berasal dari Jakarta lebih besar dibandingkan pengeluaran konsumen yang berasal dari Bogor.
4.2.5 Pendidikan Terakhir