155
Ilmu Pengetahuan Alam VIII Zat Adiktif dan Psikotropika
1. Minuman Beralkohol
Kamu tentu pernah mendengar kata ciu, arak, brem Bali, anggur, bir, atau champagne. Minuman-minuman tersebut termasuk minuman beralkohol.
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol. Apakah
sebenarnya alkohol itu? Alkohol adalah senyawa organik turunan senyawa alkana dengan gugus OH pada atom karbon tertentu. Para ahli kimia di Eropa
pada abad pertengahan kemudian menggunakan istilah tersebut untuk menyebut sebuah senyawa berbau khas yang diperoleh dari penyulingan,
yaitu etanol yang mempunyai rumus kimia C
2
H
5
OH. Oleh karena itu, secara umum orang kemudian menggunakan istilah ini untuk menyebut sebuah
senyawa alkohol secara spesifik etil alkohol atau etanol. Minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi adalah bir.
Hampir di seluruh penjuru dunia terdapat minuman yang berkadar alkohol 3–5 ini dengan berbagai nama, warna, dan rasa. Jenis
bir yang berkadar alkohol cukup tinggi adalah sake, minuman khas Jepang. Bir jenis ini lebih pantas disebut sebagai anggur
seperti wine, champagne, atau martini karena minuman ini berkadar alkohol sekitar 14–15 . Minuman beralkohol dengan
kadar tinggi di antaranya brandy dari Perancis biasa disebut cognac dengan kadar alkohol 40–45 , wiski dan vodka dari
USA 40–50 , gin dari Inggris dan Amerika 40–50 , dan rum dari Jamaika 50–70 . Alkohol dengan presentasi yang lebih
tinggi, bahkan sampai 100 dapat dibuat melalui proses penyulingan lebih lanjut.
Semua minuman bukan obat yang mengandung alkohol dikategorikan sebagai minuman keras. Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman
keras dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok A dengan kadar alkohol 1–5 , kelompok B dengan kadar alkohol 5–20 , dan kelompok C dengan
kadar alkohol 20–50 .
a. Alkoholisme dan Kesehatan
Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan ketagihan yang sering disebut
alkoholisme . Sedangkan pecandu alkohol
disebut sebagai alkoholik
. Ketergantungan terhadap minuman beralkohol dapat menyebabkan perubahan terhadap tingkah laku, disfungsi sosial,
dan disfungsi kerja seorang alkoholik. Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, 20 dari
alkohol yang terkandung dalam minuman tersebut akan dialirkan ke dalam pembuluh darah. Sisanya dialirkan ke paru-paru dan diserap oleh usus
halus, kemudian masuk ke aliran darah. Selanjutnya darah membawa alkohol menuju ke hati. Jika kandungan alkohol yang berada dalam darah
yang dibawa ke hati terlalu tinggi, hati tidak akan mampu untuk menetralisir seluruh alkohol. Sisa alkohol yang tidak dapat ternetralisir oleh hati akan
tetap berada dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan efek-efek yang kurang baik bagi tubuh. Tabel berikut
menampilkan beberapa efek minuman beralkohol terhadap tubuh.
Gambar 14.2 Berbagai jenis minuman
beralkohol
Minuman Beralkohol
Rep. www .gjoachim.club.f
Di unduh dari : Bukupaket.com
156
Ilmu Pengetahuan Alam VIII Zat Adiktif dan Psikotropika
Tabel 14.1 Efek minuman beralkohol
Konsentrasi alkohol Efek terhadap fungsi organ
dalam darah dan metabolisme tubuh
0,02 Berganti-ganti perasaan dan suasana hati, antara sedih,
gembira, dan kadang-kadang ingin marah. 0,05
Perasaan santai, sedikit pusing, dan kemampuan motorik sedikit terganggu.
0,08 Koordinasi antara otot dan waktu reaksi tidak seimbang.
Wajah, jari, tangan, dan kaki serasa digelitik, kemudian mati rasa.
0,10 Tingkah laku kikuk dan tidak terkontrol. Ketidakseim-
bangan kemampuan mental, penilaian, dan ingatan. 0,15
Tingkah laku tidak bertanggung jawab dan euphoria. Agak kesulitan berdiri, berjalan, dan berbicara.
0,20 Pusat kendali motorik dan emosi terganggu. Mencaci
maki, terhuyung-huyung, kehilangan keseimbangan, dan penglihatan ganda.
0,40 Tidak sadarkan diri.
0,45 Pernapasan melambat dan dapat berhenti sama sekali.
0,50 Dapat berakibat kematian.
Selain efek fisik dan psikis di atas, pemakaian alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, di antaranya
fetal alcohol syndrome, sirosis hati, kardiomiopati, hipertensi, dan delirium tremens.
1 FAS Fetal Alcohol Syndrome
Fetal alcohol syndrome FAS merupakan cacat bawaan yang mengakibatkan bentuk kepala menjadi tidak simetris,
kelainan tingkah laku, dan keterbelakangan mental. FAS terjadi karena seorang ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol
selama kehamilannya. Kandungan alkohol dalam darah si ibu mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan janin yang
dikandungnya.
2 Sirosis hati
Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat menimbulkan sirosis hati cirrhosis of the liver. Gambar 14.4
menampilkan hati yang sehat dan hati yang terkena sirosis. Sirosis hati merupakan kelainan struktur dan fungsi hati karena matinya sel-
sel hati. Sel-sel hati tersebut mati karena berbagai hal, misalnya zat-zat kimia alkohol
dan obat-obatan, virus, maupun logam beracun. Tingginya kandungan alkohol dalam
darah dapat membunuh sel-sel hati yang dilaluinya. Sel-sel hati yang belum mati akan
menggandakan diri untuk menggantikan sel- sel yang telah mati. Akibatnya, muncul
timbunan sel-sel baru.
Gambar 14.3 Seorang anak
penderita FAS
Gambar 14.4 a hati yang sehat dan b hati
yang terkena sirosis
a b
Rep. www .healtofchildr
en.com
Rep. www .vime.discover
yhospital.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
157
Ilmu Pengetahuan Alam VIII Zat Adiktif dan Psikotropika
3 Kardiomiopati kerusakan otot jantung
Kecanduan alkohol dapat menyebabkan kerusakan otot jantung. Otot-otot jantung, terutama pada bilik kiri dan kanan,
menjadi lebih besar dan kendur. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa darah dengan normal. Kelainan aliran darah dari
jantung akan menghambat kinerja ginjal untuk menyaring air dan garam. Tingginya kandungan air dan garam dalam darah
akan meningkatkan volume darah yang berpotensi merusak paru-paru.
4 Hipertensi tekanan darah tinggi
Sebelumnya telah disebutkan bahwa konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan otot
jantung. Perubahan kondisi jantung akibat minuman beralkohol dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah yang dapat mengaki-
batkan stroke.
5 Delirium tremens DTs
Beberapa kasus kecanduan alkohol menyebabkan timbulnya penyakit delirium tremens DTs yang ditandai dengan meningkatnya
perasaan bingung, tidak dapat tidur, tekanan mental, dan halusinasi yang parah.
b. Cara Pencegahan dan Penyembuhan