4.1.3 Uji sensori kerupuk ikan
Penerimaan konsumen terhadap suatu produk dapat diukur secara subyektif yaitu dengan menggunakan alat indera. Pada penelitian ini
menggunakan uji sensori dengan penilaian skala hedonik hedonic scale test skala 1 – 7. Uji skala hedonik dilakukan terhadap kerupuk matang untuk
mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap kerupuk ikan sapu-sapu Hyposarcus pardalis yang dihasilkan yang meliputi kerupuk 0 kontrol;
6,47 ; 12,94 ; 19,42 ; 25,89 dan 32,36 . Berdasarkan uji sensori dengan skala hedonik ini akan dipilih satu perlakuan terbaik dan bukan termasuk kontrol.
Adapun score sheet dan hasil dari penerimaan panelis dapat dilihat pada Lampiran 1. Hasil uji sensori kerupuk ikan sapu-sapu Hyposarcus pardalis
secara rinci adalah sebagai berikut:
4.1.3.1 Penampakan
Uji sensori terhadap penampakan merupakan penilaian produk secara menyeluruh. Nilai rata-rata tingkat kesukaan panelis berdasarkan uji skala
hedonik terhadap penampakan kerupuk ikan sapu-sapu Hyposarcus pardalis disajikan dalam Gambar 4.
6.47 6.43
6.33 5.47
5.37 5.37
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
6,47 12,94
19,42 25,89
32,36
Ko n s e n tr as i N
il a
i r a
ta -r
a ta p
e n
a m
p a
k a
Gambar 4. Histogram nilai rata-rata uji sensori terhadap penampakan kerupuk Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata uji sensori terhadap
penampakan kerupuk ikan sapu-sapu berkisar antara 5,37 sampai 6,47 yang secara deskriptif berkisar antara agak suka sampai suka. Nilai rata-rata tertinggi terdapat
pada kerupuk ikan sapu-sapu dengan konsentrasi 32,36 dan tingkat kesukaan
terkecil terdapat pada kerupuk kontrol dan kerupuk dengan penambahan daging ikan 6,47 . Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tingkat
kesukaan panelis terhadap penampakan kerupuk semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi ikan sapu-sapu yang ditambahkan. Hal ini
disebabkan karena kerupuk dengan penambahan daging ikan sapu-sapu Hyposarcus pardalis memiliki permukaan yang lebih halus dan kompak
dibandingkan dengan kerupuk kontrol tanpa penambahan daging ikan. Hasil uji Kruskal Wallis Lampiran 3 menunjukkan bahwa penambahan
daging ikan sapu-sapu Hyposarcus pardalis memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada tingkat kesukaan panelis terhadap penampakan kerupuk ikan sapu-
sapu Hyposarcus pardalis. Hasil uji lanjut Multiple Comparison terhadap penampakan kerupuk Lampiran 4a menunjukkan bahwa penampakan kerupuk
dengan konsentrasi 0 ; 6,47 dan 12,94 berbeda nyata dengan kerupuk 19,42 ; 25,89 dan 32,36 . Hal ini disebabkan karena penampakan kerupuk
ikan dengan konsentrasi 19,42 ; 25,89 dan 32,36 memiliki permukaan yang lebih kompak. dibandingkan dengan kerupuk dengan konsentrasi 0 ;
6,47 dan 12,94 . Sehingga perlakuan penambahan daging ikan sapu-sapu Hyposarcus pardalis sebanyak 19,42 ; 25,89 dan 32,36 merupakan
konsentrasi terbaik yang dapat memberikan penampakan kerupuk ikan terbaik.
4.1.3.2 Warna