Dengan penggunaan metode
Cooperative Learning
tipe Jigsaw II yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran seni budaya seni musik dan
juga menarik perhatian siswa tentu akan lebih memudahkan siswa dalam memahami materi-materi mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik.
Tabel 18: Perbandingan Nilai Rata-rata Keseluruhan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II
No. Keterangan
Jumlah 1.
Nilai Rata-rata Keseluruhan Siklus I 71,4
2. Nilai Rata-rata Keseluruhan Siklus II
85,5
Peningkatan prestasi siswa pada ranah kognitif terlihat dari siklus I sampai siklus II. Berikut adalah diagram peningkatan prestasi belajar siswa pada ranah kognitif
nilai rata-rata keseluruhan siklus I sampai siklus II.
Gambar 9: Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata Keseluruhan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II
60 65
70 75
80 85
90
Nilai Rata-rata Keseluruhan
Siklus I Nilai Rata-rata
Keseluruhan Siklus II
Perbandingan Nilai Rata-rata Keseluruhan Ranah Kognitif Siklus I dan
Siklus II
Siklus I Siklus II
Berdasarkan gambar 9 dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan pada aspek kognitif. Selama proses pembelajaran dari siklus I
sampai siklus II siswa merasa senang dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Semangat dan antusias siswa juga terlihat pada saat kegiatan
praktik vokal grup. Pada saat awal pertemuan siklus I masih banyak siswa yang merasa kurang percaya diri saat bernyanyi bersama kelompok. Namun dengan
metode Jigsaw II sampai pada siklus II rasa kurang percaya diri itu perlahan berganti menjadi semangat siswa dan rasa senang sehingga hasil praktik yang
didapatkan maksimal. Dengan metode Jigsaw II siswa tergerak untuk saling membantu teman dalam kelompoknya yang masih merasa kesulitan karena
mereka menyadari bahwa untuk menjadi kelompok yang terbaik semua siswa dalam kelompok itu harus mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah
perbandingan hasil tes praktik vokal grup siklus I dengan siklus II.
Gambar 10: Perbandingan Skor Rata-rata Keseluruhan Ranah Psikomotorik Siklus I dan Siklus II
20 40
60 80
Skor Rata-rata Keseluruhan
Siklus I Skor Rata-rata
Keseluruhan Siklus II
Perbandingan Skor Rata-rata Keseluruhan Ranah Psikomotorik Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Tabel 19: Perbandingan Skor Rata-rata Keseluruhan Ranah Psikomotorik Siklus I dan Siklus II
No. Keterangan
Jumlah Skor 1.
Skor Rata-rata Keseluruhan Siklus I 73,2
2. Skor Rata-rata Keseluruhan Siklus II
76,5
Upaya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode
cooperative learning
tipe Jigsaw II terjadi peningkatan yang signifikan pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik.
Setelah diketahui masing-masing skor kognitif, psikomotorik, dan afektif selanjutnya dilakukan penghitungan untuk mencari skor akhir. Skor akhir
digunakan untuk membuktikan apakah hasil yang didapatkan sudah mencapai KKM atau belum. Skor akhir didapat dari rata-rata skor kognitif dan
psikomotorik. Adapun skor akhir siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 20: Perbandingan Skor Akhir Siklus I dan Siklus II
No. Keterangan Siklus I
Siklus II 1
Skor Akhir Tertinggi 81
89 2
Skor Akhir Terendah 64
70,1 3
Rata-rata Skor Akhir 72,32
80,98 4
Jumlah siswa mencapai KKM 9 32,1
26 92,8
Dari tabel 20 di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I berjumlah 9 orang siswa atau sebesar 32,1 dan pada siklus II
berjumlah 26 orang siswa atau sebesar 92,8. Indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu meningkatnya prestasi belajar seni budaya dengan ditandai
jumlah siswa yang lulus KKM ≥ 90. Pada akhir siklus II jelas terlihat bahwa
target penelitian sudah tercapai yaitu meningkatnya prestasi belajar seni budaya dengan jumlah siswa yang lulus KKM berjumlah 26 orang siswa atau sebesar
92,8. Dengan tercapainya target penelitian tersebut, maka peneliti dan guru sebagai kolaborator sepakat untuk tidak melanjutkan penelitian pada siklus
selanjutnya.
79
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative Learning tipe Jigsaw II dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII A SMP Negeri 1 Piyungan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan siklus I sampai
tindakan siklus II yaitu terjadinya peningkatan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari hasil skor ranah kognitif dan psikomotorik kemudian
didapat skor akhir. Rata-rata skor akhir pada siklus I yaitu 72,32 kemudian pada siklus II rata-rata skor akhir menjadi 80,98. Rata-rata skor akhir dari
siklus I ke siklus II meningkat sebanyak 11,97. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 9 orang siswa atau sebesar 32,1
kemudian pada siklus II berjumlah 26 orang siswa atau sebesar 92,8. Hal tersebut sudah sesuai dengan target keberhasilan tindakan yang sudah
ditetapkan yaitu penelitian berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai KKM ≥ 90.
Selain peningkatan pada ranah kognitif dan psikomotorik, ternyata metode Cooperative Learning tipe Jigsaw II dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam belajar dan peningkatan yang lebih baik pada ranah afektif siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Piyungan. Hal itu terlihat dari observasi afektif
siklus I ma sih ada siswa 2 orang siswa yang mendapat kategori “Buruk” dan
hanya ada 4 orang siswa yang mendapat kategori afektif “Sangat Baik”. Pada akhir siklus II, observasi afektif menunjukkan bahwa sudah tidak ada siswa
yang mendapat kategori “Buruk” dan semakin bertambah siswa yang mendapat kategori “Sangat Baik” berjumlah 8 orang siswa. Hal ini
membuktikan bahwa metode cooperative learning tipe Jigsaw II dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, mendorong siswa untuk menjadi
lebih baik dan meminimalisir sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran.
B. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah :
1. Bagi guru
Bagi guru seni musik SMP Negeri 1 Piyungan agar menggunakan metode Cooperative Learning tipe Jigsaw II dalam usaha meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya. 2.
Bagi Siswa Kepada para siswa agar meningkatkan partisipasinya dalam proses
pembelajaran di sekolah dan lebih meningkatkan keaktifan dan prestasi belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri Maida. 2014. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Berbantu Media Kartu Untuk Meningkatkan Aktivitas
dah Hasil Belajar Akuntansi”.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1,
hlm. 95-104. Badudu, J.S, dkk. 1996.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002.
Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta. Ghufron, M.Nur., Risnawita, Rini. 2013.
Gaya Belajar,Kajian Teoritik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda, Miftahul. 2013.
Cooperative Learning.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jamalus. 1998.
Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik.
Jakarta: Depdikbud.
Lie, Anita. 2007.
Cooperative Learning.
Jakarta: Grasindo. Madya, Suwarsih. 2011.
Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Action Research.
Bandung: Alfabeta. Mulyasa. 2009.
Praktik Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Nurhayati, Diah Uswatun. 2013. “Pendidikan Seni Budaya Kurikulum 2013: Suatu Alternatif Transformasi Nilai - Nilai Luhur Budaya
Bangsa”, http:pppgkes.comindex.php?option=com_contentview=articleid
=333:pendidikan-seni-budaya-kurikulum-2013-suatu-alternatif- transformasi-nilai-nilai-luhur-budaya-
bangsacatid=68:pendidikanItemid=192. Diunduh pada tanggal 29 Januari 2015 pukul 15.45.
Paizaluddin, Ermalinda. 2013.
Penelitian Tindakan Kelas Panduan Teoritis dan Praktis.
Bandung: Alfabeta. Pardjono, dkk. 2007.
Panduan Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.
Ratumanan, T.G. 2002.
Belajar dan Pembelajaran
. Surabaya: Unesa University Press.
Safrina, Rien. 1998.
Pendidikan Seni Musik.
Jakarta: Depdikbud.
Sarwastuti, H.T. 2011.
Pengaruh Reinforcement dan media pengajaran Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas Tinggi Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Danurejan Yogyakarta. Skripsi S1.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP UNY.
Slavin, R.E. 2015.
Cooperative Learning: theory, research and practice.
penerjemah: Narulita Yusron Bandung: Nusa Media. ________. 2010.
Cooperative Learning Teori, Riset dan Prakik.
Bandung: Nusa Media.
________. 1986a.
Using Student Team Learning
3
rd
ed.. Baltimore: John HpkinsUniversity, Center for Research on Elementary and Middle
Schools. Sudarsono, dkk. 1982.
Pedoman Pengajaran Seni Musik Buku P egangan Guru.
Jakarta: PT Melton Putra. Sugihartono, dkk. 2007.
Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2013.
Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD.
Bandung: Alfabeta. _______. 2012.
Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta. _______. 2009.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD Edisi Revisi.
Bandung: Alfabeta. Suhardi. 2013. “Peningkatan Partisipasi dan Kerjasama Siswa
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi Protozoa Kelas X SMA N Pengasih”.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun I, No. 2,
hlm. 140-146. Suharsimi. 2002.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana S. 2009.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, S. 2000.
P engembangan Alat Ukur Psikologis.
Yogyakarta: Andi.
Sutikno, M. Sobry. 2013.
Belajar dan Pembela jaran
. Lombok: Holistica Lombok.
Winkel, WS. 1996.
Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
. Jakarta: Gramedia.