PETUNJUK PENDAHULUAN Keterbatasan Pengembangan

133

B. Sejarah Tari

Menurut Soedarsono 1972 periodesasi tari di Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu zaman masyarakat primitif, zaman masyarakat Feodal dan Zaman Masyarakat Umum 1. Zaman Masyarakat Primitif 20.000 S.m – 400 M Tari primitif dikoreografi berorientasi pada segi artistik dan digarap lebih menekankan pada segi estetis seni. Zaman Masyarakat Primitif dibsgi menjadi 3 yaitu zaman batu, zaman perunggu dan zaman besi. Perkembangan pada zaman itu relatif sama. Tarian-tarian pada masa itu mempunyai sifat magis dan sakral, bentuk tarian masih sederhana. Ciri tari primitif :  Gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tangan, simbol suara.  Gerakan dilakukan dengan tujuan tertentu misal menirukan gerak binatang, alam  Instrumen yang digunakan sederhana  Iringan monoton  Iringan tidak memperhatikan dinamika  Tata rias masih sederhana, biasanya memakai bahan dari alam sekitar. Berdasarkan peninggalan yang diketahui iringan yang dipergunakan adalah Nekara genderang 134 2. Zaman Masyarakat Feodal 400 M- 1945 M Zaman masyarakat feodal dibagi menjadi 4 yaitu zaman Indonesia Hindu, zaman indonesia Islam, Zaman invansi bangsa Barat, Zaman Pergerakan Nasional. a. Zaman indonesia hindu Dimulainya dengan munculnya kerajaan hindu tertua yaitu Kutai KalTim dan tarumanegara Jawa Barat abad 400M. dilanjutkan Kerajaan Sriwijaya SumSel abad VII, Mataram kuno jawa Tengah abad VIII-X, Kerajaan Kahuripan Jawa Timur abad XI-XIII, Singasari Jawatimur abad VIII, Majapahit Jawa Timur, Padjajaran JawaBarat abad XIII-XV. Bentuk Tarian Pada awal zaman Hindu ada 2 macam yaiu : Tarian kuil yaitu tarian yang berkembang di dalam kerajaan, yang bentuknya seperti terukir pada relief candi hindu maupun budha Tarian ronggeng yaitu tarian pergaulan yang digunakan untuk menghibur tamu dalam suatu acara. Tarian ini berkembang dalam lingkup rakyat jelata Zaman kahuripan muncul tarian putri yang dalam kakawin Arjunawiwaha disebut sebagai tarian dari para bidadari dari kahyangan Zaman Kediri muncul Tari topeng yang disebut Wayang wong. Awalnya mengambil cerita dari ramayana dan mahabarata selanjutnya menggunakan cerita panji. Pada zaman ini sudah menggunakan iringan dengan gamelan slendro