Panelis Tidak Terlatih Perhitungan Analisis Data

sistematis data yang diperoleh dari hasil pengujian dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan dalam menjawab permasalahan pada penelitian sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian eksperimen pembuatan kerupuk dengan komposit bonggol pisang adalah dengan menggunakan metode Analisis Varian Klasifikasi Tunggal One Way Clasification. Sebelum analisis varian klasifikasi tunggal harus dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data sudah normal dan homogen atau tidak. Analisis varian klasifikasi tunggal digunakan untuk mengetahui kualitas inderawi steam cake labu kuning hasil eksperimen.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penilaian normal atau tidak maka untuk membuktikannya, perlu dilakukan uji normalitas data, dengan uji liliefors karena jumlah data penelitian kurang dari 30 sudjana, 2005:466 dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Mengurutkan data yang terkecil sampai terbesar 2 Menghitung mean X = 3 Menghitung simpangan baku S. S = √ 4 Mengubah skor dasar menjadi skor baku Z 1 . Z = 5 Menghitung luas F Z 1 , dengan mengkonsultasikan harga A 1 pada tabel dengan ketentuan jika F 1 Z 1 maka Z 1 dikurangi F 1 dan jika Z 1 F 1 dikurangi Z 1 6 Menghitung S Z 1 = 7 Menghitung Lo = F Z 1 – S Z 1 , dengan ketentuan jika L O L tabel , maka data yang diperoleh tidak normal, jika Lo L tabel , maka data yang diperoleh normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu cara mengetahui apakah data yang di peroleh dari penilian panelis agak terlatih homogen atau tidak, maka perlu dilakukan uji homogenitas data dimana pada penelitian ini menggunakan uji bartleth Sudjana, 2005:261, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghitung varians dari semua sampel dengan rumus S 2 = {∑n 1 -1 S ∑n 1 -1} b. Mencari harga satuan B dengan rumus B = Log S 2 ∑n 1 -1 c. Menghitung chi kuadrat dengan rumus X 2 =In 10{B- ∑n 1 -1 Log S } Dengan In 10 =2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan Keterangan : S 2 : varian gabungan S : varian masing-masing B : koefisien Bartlett Ni : banyaknya anggota kelas i Dengan taraf nyata 5 tolak ho jika X x1- ∞x-1 , dimana X x1- ∞x-1 didapat dari tabel distribusi chi kuadrat dengan peluang 1- ∞ dan dk : k-1 dengan k adalah banyak kelompok sampel Sudjana, 2002:263. Jika dikatakan normal dan homogen maka dilakukan analisis varian klasifikasi tunggal.

c. Analisis Varian Klasifikasi Tunggal ANAVA

Analisis Varian Klasifikasi Tunggal merupakan teknik statistik parametris inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata- rata K sampel secara serempak Sugiyono, 2012: 166. Pada penelitian ini komponen yang diuji mutu inderawinya yaitu warna, aroma, tekstur kerenyahan, dan rasa gurih. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prosentase pengunaan labu kuning terhadap steam cake hasil eksperimen. Apabila data yang dihasilkan signifikan, maka dilanjutkan dengan uji tukey. Metode ANAVA ini digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka Fo hasil perhitungan harus dikonsultasikan dengan nilai F tabel. Adapun ringkasan analisisnya adalah sebagai berikut: Sumber varian Derajat bebas db Jumlah Rerata JK mk Panelis a Sampel b ErrorKesalahan c = a – 1 = b – 1 = . = - = - = – = = = Total a . b – 1 = Σ ² - Sumber : Bambang Kartika, 1988 : 86 Keterangan : a : Banyaknya sampel b : Jumlah panelis N : Jumlah subyek seluruhnya : Jumlah total nilai panelis Σ : Jumlah nilai sampel : Faktor koreksi. Apabila diperoleh harga dari F hitung Fo F tabel F1 pada taraf signifikan 5 , maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima dan jika F hitung Fo ≤ F tabel F1 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila F hitung Fo f tabel F1 maka dapat dikatakan bahwa diantara sampel terdapat perbedaan yang nyata.

d. Uji Tukey

Uji tukey digunakan apabila dari perhitungan anava klasifikasi tunggal menyebutkan adanya perbedaan, jika tidak ada perbedaan maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji tukey. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antar sampel kerupuk komposit bonggol pisang hasil eksperimen, dilakukan uji tukey dengan nilai pembanding. Nilai pembanding= Standar Error × Nilai Least Signifikan Difference = SE x LSD 5 Dalam uji tukey digunakan rumus sebagai berikut : Standar Error = Panelis Jumlah Error Kuadrat Jumlah Rerata Nilai Least Signifikan Difference dapat dilihat pada tabel. Sebelum dibandingkan harus dicari rata – rata masing – masing sampel dengan rumus sebagai berikut : Nilai rata – rata = Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata.

e. Analisis Uji Inderawi

Data yang telah didapat dari uji inderawi kemudian dianalisa dengan rerata atau mean untuk mengetahui kerupuk hasil eksperimen terbaik. Berikut kualitas inderawi yang akan dianalisa adalah warna, aroma, tekstur, dan rasa. Adapun langkah-langkah untuk menghitung rerata skor adalah sebagai berikut : 1 Nilai tertinggi = 4 2 Nilai terendah = 1 3 Jumlah kriteria yang di tentukan = 4 kriteria 4 Jumlah panelis keseluruhan = 20 a. Menghitung jumlah skor maksimal = jumlah panelis x nilai tertinggi =20 x 4 = 80 b. Menghitung jumlah skor minimal = jumlah panelis x nilai terendah = 20 x 1 =20 c. Menghitung rerata maksimal Persentase maksimal = = = 4 d. Menghitung rerata minimal Persentase minimal = = = 1 e. Menghitung rentang rerata Rentang = rerata skor maksimal - skor minimal = 4 -1 = 3

f. Menghitung interval kelas rerata

Interval presentase = rentang : jumlah kriteria = 3 : 4 = 0,75. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut akan diperoleh tabel interval skor dan kriteria kerupuk hasil eksperimen. Dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.2 Daftar Interval Skor Dan Kriteria Rerata Skor Aspek Warna Aroma Tekstur Rasa Manis 1,00 x175 Kuning Keputihan Tidak Harum Steam Cake Labu Kuning Tidak Lembut Tidak Manis 1,76 x 2,50 Cukup Kuning Kurang Harum Steam Cake Kurang Lembut Kurang Manis Labu Kuning 2,51 x3,25 Kuning Cukup Harum Steam Cake Labu Kuning Cukup Lembut Cukup Manis 3,26 x4,00 Kuning Keemasan Harum Steam Cake Labu Kuning Lembut Manis Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut juga akan diperoleh interval skor dan kriteria kualitas kerupuk hasil eksperimen untuk mengetahui kualitas keseluruhan kerupuk hasil eksperimen. 1 3,25 x 4,00 : Berkualitas secara inderawi 2 2,50 x3,25 : Cukup berkualitas secara inderawi 3 1,75 x2,50 : Kurang berkualitas secara inderawi 4 1,00 x 1,75 : Tidak berkualitas secara inderawi. g. Analisis Uji Inderawi Analisis ini digunakan untuk mengkaji reaksi konsumen terhadap suatu bahan atau memproduksi reaksi konsumen terhadap sampel yang diujikan, oleh karena itu panelis diambil dari jumlah banyak dan mewakili populasi masyarakat tertentu. Untuk mengetahui daya terima dari konsumen dilakukan analisis diskriptif kualitatif prosentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis dahulu untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan prosentase dirumuskan sebagai berikut : X = N n X 100 Ali, 1992:186. Keterangan : X = skor prosentase n = jumlah skor yang diperoleh N = skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis Untuk merubah data skor prosentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisisnya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai berikut : Nilai tertinggi = 5 sangat suka Nilai terendah = 1 tidak suka Jumlah kriteria yang ditentukan = 5 kriteria Jumlah panelis = 80 orang a. Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi= 80 x 5 = 400 b. Skor minimum = jumlah panelis x nilai terendah= 80 x 1 = 80 c. Prosentase Maximum = um skormaksim um skormaksim x 100= 400 400 x 100 = 100 d. Prosentase Minimum= um skormaksim imum skormin x 100= 400 80 x 100=20 e. Rentangan=Prosentase Maximum – Prosentase Minimum =100 - 20 =80 f. Interval Prosentase = Rentangan : Jumlah kriteria= 80 : 5 = 16 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat tabel interval prosentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut: Presentase Kriteria kesukaan 20,00 – 35,99 36,00 – 51,99 52,00 – 67,99 68,00 – 83,99 84,00 – 100 Tidak suka Kurang suka Cukup suka Suka Sangat Suka Jumlah skor tiap aspek penilaian berdasarkan tabulasi data dihitung persentasenya, kemudian hasilnya dianalisa pada tabel diatas sehingga diketahui kriteria kesukaan masyarakat. 72

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan pembuatan steam cake labu kuning yang terdiri dari proses pembuatan steam cake labu kuning dan hasil uji persyaratan analisis varians klasifikasi tunggal, yaitu uji homogenitas dan uji normalitas, hasil dan kualitas staem cakee ditinjau dari indikator warna, aroma, tekstur dan rasa, hasil uji laboratorium dan analisis profil kesukaan masyarakaat terhadap steam cake labu kuning

4.1 Proses Pembuatan, Hasil Penelitian Dan Analisis Data

Hasil penelitian ini terdiri dari proses pembuatan steam cake dan hasil uji subjektif uji inderawi dan uji organoleptik, serta hasil uji objektif uji laboratorium. Penelitian eksperimen pembuatan steam cake labu kuning ini mempergunakan 4 sampel yaitu sampel 110 steam cake dengan penambahan labu kuning sebanyak 0, sample 230 steam cake dengan penambahan labu kuning sebanyak 10, sampel 340 steam cake dengan pemanbahn labu kuning sebanyak 30, 450 steam cake dengan tambahan labu kuning sebanyak 50 .

4.1.1 Proses Pembuatan Steam Cake Dengan Penambahan Labu Kuning

Resep dasar pembuatan steam cake ini menggunakan resep dasar spoge cake dan bolu kukus. Dengan menggunakan resep dasar tersebut peneliti melakukan beberapa perubahan, penambahan bahan dan beda perlakuan dalam proses pembuatan steam cake untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan terbaik. Dalam pembuatan steam cake mengunakan bahan – bahan yang ditunjukan pada tabel 3.1. berikut adalah proses pembuatan steam cake dengan penambahan labu kuning. Dan berikut ini adalah resep yang dibutuhkan dalam pembuatan steam cake labu kuning. Bahan yang dibutuhkan adalah:  telur 4 butir  gula 175 g  Emulsifier sp 7,5 g  tepung terigu segitiga 120 g  Baking powder 2 g  Susu bubuk 25 g  Labu kuning 100 g  Margarine 30 g lelehkan  Perasa coklat Proses pembuatan steam cake labu kuning a. Pembuatan purre labu kuning Pembuatan purre labu kuning dengan cara labu kuning yang sudah dibersihkan dari biji dan kulitnya dikukus hingga matang dan dihaluskan, pengkukusan ini bertujuan untuk menghindari kandunggan air yang akan masuk kedalam labu kuning. b. Tahap pencampuran adonan Proses pencampuran bahan steam cake dengan penambahan labu kuning dan bahan lainnya yaitu, tepung terigu, gula, margarine, susu bubuk, telur, baking powder, emulsifier. Untuk tahap pencampuran yang pertama adalah telur, gula dan emulsifier tahap inilah yang akan menentukan adonan mengembang atau