Mutu Mikrobiologis Lembaran Adonan Selama Proses Aging

Tabel 16. Waktu generasi beberapa mikroorganisme cemaran Bakteri Medium Waktu generasi menit E. coli Glucose-salt 17 Staphylococcus aureus Heart Infusion Broth 27-30 B. cereus - 11 Sumber : Todar 2002, Doyle 2001 Berdasarkan Tabel 16, selama proses sheeting, cooling, rolling dan transportasi ke ruang aging pada mesin C1 selama 16.78 menit memungkinkan terjadinya pembelahan biner B. cereus. Pada mesin C5 dengan waktu 28.97 menit memungkinkan terjadi pembelahan biner B. cereus , E. coli dan S.aureus. Tapi, harus diperhitungkan juga waktu adaptasi fase lag mikroorganisme sebelum memasuki fase pertumbuhan fase log. Menurut Fardiaz 1992, lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah 1 medium dan lingkungan pertumbuhan dan 2 jumlah inokulum. Untuk meminimalkan potensi cemaran mikrobiologi pada adonan selama proses sheeting sampai transportasi ke ruang aging dapat dilakukan pelatihan sanitasi pada pekerja dan pembuatan SSOP Standard Sanitation Operation Procedure untuk sanitasi udara, lantai dan permukaan yang kontak dengan bahan.

4. Mutu Mikrobiologis Lembaran Adonan Selama Proses Aging

Adonan berbentuk rol diletakkan pada rak-rak aging dan diaging selama 8-16 jam. Proses aging di PT. Rasa Mutu Utama dibatasi maksimal 16 jam untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme, khususnya kapang pembentuk toksin yang mungkin mengkontaminasi produk. Lembaran adonan merupakan produk setengah jadi yang paling berpotensi terkontaminasi oleh mikroorganisme, karena karakteristiknya yang menunjang pertumbuhan mikroorganisme yaitu kaya karbohidrat, protein relatif tinggi, kadar air tinggi 30-33, a w tinggi 0.90, suhu optimum 27-32 o C dan RH yang relatif tinggi 70-80. Oleh karena itu, line proses adonan harus dikontrol untuk meminimalisasi kontaminasi. Proses pengeringan yang dilakukan dapat membunuh mikroorganisme, namun pada saat sheeting dan aging sudah terjadi perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menurunkan kualitas produk. Semakin lama waktu aging, jumlah mikroorganisme yang dianalisis semakin meningkat seperti yang dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil analisa mikrobiologi lembaran adonan selama aging Hasil Analisa Mikrobiologi Lembaran Adonan Umur aging jam TPC kolg Kapang kolg Khamir kolg

S. aureus B. cereus

Enterobacter kolg 0 2.5x10 4 0 negatif negatif 12 7.8x10 4 0 negatif negatif 20 3.5x10 6 0 negatif negatif 24 3.5x10 6 0 negatif negatif 26 1.7x10 6 0 negatif negatif Berdasarkan Tabel 17, semakin lama waktu aging jumlah mikroorganisme yang dianalisis dengan TPC semakin meningkat, tetapi pada waktu aging 26 jam mengalami penurunan. Peningkatan jumlah koloni disebabkan mikroorganisme mengalami pertumbuhan yaitu pertambahan sel, sedangkan penurunan jumlah koloni disebabkan kematian sel mikroorganisme. Jika jumlah koloni dihubungkan dengan waktu aging, maka diperoleh kurva seperti dapat dilihat pada Gambar 18. 0.0E+00 5.0E+05 1.0E+06 1.5E+06 2.0E+06 2.5E+06 3.0E+06 3.5E+06 4.0E+06 5 10 15 20 25 30 waktu aging jam Ju m lah m ikr o b a k o lon i gr a m Gambar 18. Kurva hubungan antara jumlah koloni dengan waktu aging Jika diperhatikan, kurva hubungan antara jumlah koloni dengan waktu aging hampir serupa dengan kurva pertumbuhan mikroorganisme. Pada waktu aging 0-12 jam merupakan fase pertumbuhan awal, karena terjadi peningkatan jumlah koloni tetapi sedikit. Menurut Fardiaz 1992,