9
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai konsumen umumnya menggunakan pengambilan data sampel atau responden. Novian 2009 melakukan penelitian terhadap Analisis
Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Terhadap Mid East Cafe Lounge And Sisha Bogor dan Harnasari 2009 dalam penelitiannya mengenai
Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Cimory Yoghurt Drink di Cimory Shop Bogor sama-sama menggunakan teknik convenience
sampling. Teknik ini digunakan dalam menentukan responden penelitiannya. Teknik tersebut merupakan teknik dimana populasi dipilih berdasarkan
kemudahan dan kesediaan untuk menjadi sampel Simamora, 2004. Teknik ini membuat sampel yang menjadi responden adalah sampel yang memenuhi syarat
yang ditentukan oleh peneliti masing-masing. Novian 2009 menjadikan pengunjung yang telah datang lebih dari satu
kali dan melakukan aktivitas pembelian yang layak untuk dijadikan responden penelitiannya. Sementara Harnasari 2009 mensyaratkkan sampel yang dapat
dijadikan responden adalah konsumen Cimory yoghurt Drink yang pernah mengkonsumsi maksimal dalam sebulan terakhir. Peneliti juga hanya menjadikan
konsumen yang berumur diatas 15 tahun yang dijadikan respondennya agar data yang dihasilkan dapat sesuai dan relevan dengan yang diharapkan oleh peneliti.
Dalam pengukuran analisis tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen, Novian 2009, Harnasari 2009, Satya 2009 dan Manurung 2008
menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis IPA dilengkapi dengan Customer Satisfaction Index CSI. Menurut Supranto 2001 Importance
Performance Analysis IPA adalah suatu metode untuk menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan seseorang terhadap kinerja suatu perusahaan didasarkan pada
hasil dan penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kerja. Novian 2009 dalam penelitiannya yang membahas tentang Analisis
Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Terhadap Mid East Cafe Lounge And Sisha Bogor menunjukkan bahwa suasana tempat yang nyaman,
strategis, dan unik menjadi motivasi utama dalam konsumen melakukan keputusan untuk datang ke restoran Mid East Cafe Lounge And Sisha Bogor.
10 Harnasari 2009 menujukkan bahwa kesetiaannya dan pembelian
berulang yang dilakukan konsumen menjadi nilai tambah dan positif bahwa loyalitas konsumen dalam mengkonsumsi produk Cimori Yoghurt Drink begitu
besar. Ini dapat diidentifikasi dengan penggunaan IPA yang memang digunakan peneliti di dalam melihat proses keputusan pembelian konsumen di Cimory Shop
Bogor. Manurung 2008 dalam penelitiannya mengenai Keputusan Pembelian
dan Penilaian Konsumen Terhadap Restoran Vegetarian Karunia Baru Bogor, menyatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi proses keputusan pembelian
konsumen adalah keramahan pelayanan, kecepatan penyajian dan citarasa makanan itu sendiri.
Umumnya, Importance Performance Analysis IPA dilengkapi dengan Customer Satisfaction Index CSI. CSI fungsi utamanya adalah untuk mengetahui
tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk atau jasa tersebut. CSI ini dapat dijadikan
ukuran tentang puas atau tidaknya konsumen terhadap berbagai aspek atribut dari suatu produk atau jasa. CSI sendiri memiliki empat kuadran yang masing-
masing kuadran memiliki tingkat kepentingan. Novian 2009 dalam perhitungan tingkat kepuasan konsumen Mid East
Cafe Lounge and Sisha Bogor ini, keseluruhan responden menyatakan puas dengan nilai CSI 69,16 dan berdasarkan hasil IPA kinerja yang rendah terdapat
pada porsi makanan, keramahan dan promosi. Harnasari 2009 dalam perhitungan berdasarkan CSI-nya, menunjukan nilai indeks 74,23 sehingga
dapat dikategorikan puas karena skalanya berada pada rentang 50 - 75. Kepuasan atribut tertinggi dimiliki atribut informasi dan kepuasan terendah
dimiliki volume atribut. Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas seperti yang
dilakukan Satya 2009. Hal ini dilakukan agar seluruh atribut yang digunakan pada penelitian ini valid dan dapat dilanjutkan. Atribut yang digunakan pada
penelitian ini berbeda karena ada atribut yang khas yang tidak dimiliki oleh seluruh peneliti sebelumnya yaitu keberagaman board games.
11
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis