a Berpikir kritis, yaitu membuat keputusan atau pemeliharaan
terhadap suatu keadaan. b
Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal, menemukan
pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan bentuk artistik baru, dan sebagainya.
b. Pengertian Berpikir Kritis
Kata ”kritis” berasal dari bahasa Yunani, yang berarti ”hakim” yang kemudian diserap oleh bahasa Latin. Kamus
Oxford menerjemahkannya sebagai ”sensor” atau pencarian
kesalahan.
15
Berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi
dan argumentasi.
16
Berpikir kritis diartikan sebagai proses pengujian antara pernyataan dan argumen dan juga menentukan mana yang benar
dan mana yang salah. Esensi dari berpikir kritis itu sendiri adalah evaluasi atau penilaian.
17
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengatakan sesuatu dengan penuh percaya diri. Berpikir kritis juga merupakan
sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka
sendiri. Berpikir kritis juga merupakan sebuah proses terorganisasi
15
De Bono, Edward, Revolusi Berpikir Edward de Bono: Belajar Berpikir Canggih dan Kreatif dalam Memecahkan Masalah dan Memantik Ide-ide Baru, Terjemahan dari: Teach Your
Child How to Think, oleh: Ida Sitompul dan Fahray Yamani, Bandung: Kaifa, 2007, h: 204.
16
Alec Fisher, Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar, Jakarta: Erlangga, 2009, h: 10.
17
Ruggiero, R. Vincent, Beyond Feelings: A Guide to Critical Thinking Seventh Ed, California: Mc Graw Hill, 2003, h: 17.
yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain.
18
Jadi, berpikir kritis adalah tahapan berpikir tingkat tinggi yang tidak akan muncul dengan sendirinya, namun harus dilatih.
Berpikir kritis merupakan kemampuan seseorang dimana ia mampu menilai mana yang benar dan mana yang salah dari pendapat
mereka sendiri maupun orang lain. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai
pemahaman yang mendalam. Pemahaman membuat kita mengerti maksud dibalik ide yang mengarahkan hidup kita setiap hari.
Pemahaman mengungkapkan makna dibalik suatu kejadian.
19
Menurut Wahidin yang dikutip oleh Susriyati Mahanal, dkk ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pembelajaran
yang menekankan pada proses keterampilan berpikir kritis, yaitu:
20
1 Belajar lebih ekonomis, yakni bahwa apa yang diperoleh dalam pembelajarannya akan tahan lama dalam pikiran siswa, 2
Cenderung menambah semangat belajar baik pada guru maupun siswa, 3 Diharapkan siswa dapat memiliki sikap ilmiah, 4 Siswa
memiliki kemampuan memecahkan masalah baik pada saat proses belajar mengajar di kelas maupun dalam menghadapi permasalahan
nyata yang akan dialaminya.
18
Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar dan Mengajar Mengasyikan dan Bermakna, Terjemahan dari Contextual Teaching and Learning:
what it is and why it’s here to stay, oleh Ibnu Setiawan, Bandung: Mizan Learning Center MLC, 2007, hal: 185.
19
Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar dan Mengajar Mengasyikan dan Bermakna, Terjemahan dari Contextual Teaching and Learning:
what it is and why it’s here to stay, oleh Ibnu Setiawan, Bandung: Mizan Learning Center MLC, 2007, h: 185.
20
Susriyati Mahanal, dkk, Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan Strategi Kooperatif Model STAD pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas V MI Jenderal Sudirman Malang, Jurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 17, Nomor 1, Juni 2007, h: 2-3.
c. Langkah-langkah menjadi Pemikir Kritis