Lembar Kerja Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMP MTs Semua Mapel - WAWASAN PENDIDIKAN NUSANTARA MODUL PJOK

Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi Mengasosiasikan Mengomunikasikan PERANCANGAN PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PJOK DAN CARA PENILAIANNYA Tujuan: Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran PJOK. Langkah Kegiatan : 1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya 2. Pilihlah satu subtopiksubmaterisubtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai dengan salah satu model pembelajaran 3. Isilah lembar kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih 4. Presentasikan hasil rancangan Anda 5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan dari pasangan lain Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai. FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN Model Discovery Learning LK - 3.1b Kompetensi Dasar : 1. ..…………………………………… 2. ..…………………………………… 3. ..…………………………………… Topik : ………………………………….. Sub Topik : Tujuan : Alokasi Waktu : 1x TM TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Stimulation simullasiPemberian rangsangan 2. Problem statemen pertanyaanidentifika si masalah 3. Data collection pengumpulandata 4. Data processing pengolahan Data 5. Verification pembuktian 6. Generalization menarik kesimpulangeneralisa si Model Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar : 1. ..…………………………………… 2. ..…………………………………… 3. ..…………………………………… Topik : Sub Topik : Tujuan : Alokasi Waktu : 1x TM FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN Fase 1 FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN Orientasi peserta didik kepada masalah Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MODEL PEMBELAJARAN Rubrik perancangan penerapan scientific dan perancangan model pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan scientific dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik PJOK. Langkah-langkah penilaian hasil analisis: 1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b 2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan Penilaian LK- 3.1 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik AB 90 AB ≤ 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topiksub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan R-3.1a-b mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar Baik B 80 B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup C 70 C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang K ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai Penilaian LK- 3.2 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik AB 90 AB ≤ 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 2. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topiksub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 3. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran Baik B 80 B ≤ 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup C 70 C ≤ 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang K ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai

C. Hand Out

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN A. Penerapan Pendekatan Scientific Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada proses pembelajaran. Pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam permendikbud no 81A tahun 2013 meliputi; mengamati, menanya, mengumpulkan informasimencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills dari HO-3.1 peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran PJOK dapat disajikan seperti berikut ini:

1. Mengamati

Mengamati adalah proses mengenal objek melalui penggunaan indra yang dimiliki, misalnya dengan melihatmenonton, mendengarkan, dan membaca. Sehingga peserta didik akan memperoleh konsep awal dan menemukan permasalahan-permasalahan dalam materi yang akan dipelajari. Proses ini juga menyebabkan peserta didik memahami obyek secara nyata, senang, tertantang, dan memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya. Contoh kegiatan mengamati dalam pembelajaran materi pokok sepakbola:  Mencari dan membaca informasi variasi dan kombinasi teknik teknik permainan sepakbola mengumpan, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang dari berbagai sumber media cetak atau elektronik. Proses pengamatan ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah pembelajaran.  Mengamati pertandingan sepakbola secara langsung dan atau di TVVideo dan membuat catatan tentang variasi dan kombinasi teknik dasar mengumpan, mengontrol, menggiring, dan menembak bola ke gawang dan membuat catatan hasil pengamatan, atau  Bermain sepakbola dan yang lainnya mengamati pertandingan tersebut, dan membuat catatan tentang kekuatan dan kelemahan variasi dan kombinasi mengumpan, mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang yang dilakukan oleh temannya selama bermain.

2. Menanya

Pada proses ini guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan berbagai masalah yang ditemukan pada saat proses pengamatan dengan berbagai bentuk pertanyaan baik yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang akan diraihnya. Contoh kegiatan menanya dalam pemainan sepakbola:  Pertanyaan yang berhubungan dengan afektif: bagaimana jalannya permainan sepakbola bila tidak didukung oleh kerjasama team?  Pertanyaan yang berhubungan dengan keterampilan: bagaimana jalannya bola jika titik perkenaan bola dengan kaki dirubah bawah, tengah dan atas bola?”, apakah jarak titik tumpu berpengaruh terhadap kekuatan menendang bola?, berapakah kekuatan di transfer ke bola sehingga bola sampai pada jarak yang diinginkan?.  Pertanyaan yang berhubungan dengan kognitif: apa manfaat permainan sepakbola terhadap kesehatan dan otot-otot yang dominan yang dipergunakan dalam permainan sepakbola?

3. Mengumpulkan informasieksperimen

Kegiatan mengumpulkan informasieksperimen ini merupakan bagian dari kegiatan eksplorasi yaitu untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan terkait dengan pengembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Contoh kegiatan eksperimen dalam pemainan sepakbola:  Mengeksperimenkan bermain sepakbola tanpa kerjasama tim