SIGNIFICANT AGREEMENTS AND REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL

Indonesian language. PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six Months Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in rupiah, unless otherwise stated 82

27. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN lanjutan

27. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS continued h. PSAK No. 57 Revisi 2009, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna laporan memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. PSAK revisi ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. h. PSAK No. 57 Revised 2009, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. i. PSAK No. 58 Revisi 2009, “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. PSAK revisi ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. i. PSAK No. 58 Revised 2009, “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut di atas dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasinya. The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not determined the effects of the above revised PSAKs on the consolidated financial statements. 28. KONDISI EKONOMI 28. ECONOMIC CONDITIONS Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan mungkin akan terpengaruh oleh pelemahan kondisi keuangan global apabila hal ini terus berlangsung dan berkepanjangan di tahun-tahun mendatang. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor, seperti situasi politik, stabilitas nasional, kebijakan fiskal dan moneter yang ditentukan oleh Pemerintah dan pihak lainnya, dimana hal tersebut berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. The operations of the Company and Subsidiaries may be affected by the weakening global financial condition if it continues and sustains in years to come. Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors, such as political situation, national stability, fiscal and monetary actions being undertaken by the Government and others, actions that are beyond the control of the Company and Subsidiaries. Indonesian language. PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six Months Ended June 30, 2010 and 2009 Expressed in rupiah, unless otherwise stated 83

29. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As of June 30, 2010, the Company and Subsidiaries have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: Mata Uang Asing Setara dengan Rupiah Foreign Currency Equivalent in Rupiah Aset Assets Pihak yang mempunyai hubungan istimewa US 3.535.365 32.111.723.747 Related parties Pihak ketiga US 53.199.793 483.213.723.147 Third parties EUR 2.897.378 32.122.423.388 S 11.688 75.752.887 JP¥ 257.257 26.389.603 Jumlah 547.550.012.772 Total Kewajiban Liabilities Pihak yang mempunyai hubungan istimewa US 510.201 4.634.155.955 Related parties Pihak ketiga US 46.488.014 422.250.632.913 Third parties EUR 800.582 8.875.832.693 S 152.761 990.071.061 JP¥ 8.474.860 869.354.246 Jumlah 437.620.046.868 Total Aset bersih 109.929.965.904 Net assets 30. INFORMASI LAINNYA 30. OTHER INFORMATION Pada tanggal 11 Februari 2010, Perusahaan menghadiri penyelidikan awal oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia KPPU sehubungan dengan dugaan kartel, yang melibatkan beberapa perusahaan semen di Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah menghadiri Sidang Pemeriksaan Lanjutan di KPPU. Manajemen Perusahaan yakin bahwa dugaan kartel dan penetapan harga price fixing sebagaimana dituduhkan KPPU tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Untuk membuktikan hal tersebut Perusahaan telah menyerahkan dokumen- dokumen dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan KPPU dalam sidang maupun secara tertulis. Pada tanggal 30 Juni 2010, tahap pemeriksaan lanjutan oleh KPPU terhadap Perusahaan masih berlangsung. On February 11, 2010, the Company had attended the preliminary investigation by the Business Competition Supervisory Board of the Republic of Indonesia KPPU regarding a cartel issue, which allegedly involved several cement companies in Indonesia. On June 30, 2010, the Company attended the Further Investigation Hearing in KPPU. The Company’s management believes that the cartel and price fixing issue as alleged by KPPU has no basis. To prove this matter the Company has delivered the documents and answered the questions that were posed by KPPU in the hearing or in writing. On June 30, 2010, the further investigation stage by KPPU against the Company is still in progress.