Reliabilitas Metode Analisis Data

5 Mutu Lingkungan Pelayanan Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa aitem variabel mutu lingkungan pelayanan sebanyak 5 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan variabel mutu lingkungan pelayanan valid Lampiran-2.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach 0,6, maka alat ukur tersebut reliabel Gozhali, 2005. Hasil uji reliabilitas untuk variabel bebas mutu pelayanan; administrasi, dokter, perawat, sarana pelayanan, dan lingkungan pelayanan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa seluruh variabel bebas mempunyai nilai r-alpha cronbach 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel bebas reliabel Lampiran-2.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

Adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Persepsi pasien umum tentang mutu pelayanan rumah sakit adalah interpretasi pasien umum terhadap mutu pelayanan yang diterima dinyatakan berdasarkan pengalaman pasien selama dirawat, meliputi : pelayanan administrasi, pelayanan Universitas Sumatera Utara dokter, pelayanan perawat, sarana pelayanan dan lingkungan pelayanan yang diukur melalui 5 lima dimensi mutu pelayanan, yaitu : a Persepsi pasien tentang mutu pelayanan administrasi adalah interpretasi pasien tentang mutu pelayanan kepada pasien sejak datang, masuk ruang perawatan dan keluar dari rumah sakit meliputi : kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung atas pelayanan administrasi. b Persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter adalah interpretasi pasien tentang mutu pelayanan yang dinyatakan berdasarkan pengalaman pasien selama dirawat, meliputi : kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung atas pelayanan dokter. c. Persepsi pasien tentang mutu pelayanan perawat adalah interpretasi pasien tentang mutu pelayanan yang dinyatakan berdasarkan pengalaman pasien selama dirawat, meliputi : kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung atas pelayanan perawat. d. Persepsi pasien tentang mutu sarana pelayanan adalah interpretasi pasien tentang ketersediaan sarana pelayanan yang dinyatakan berdasarkan pengalaman pasien selama dirawat, meliputi : kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung atas ketersediaan sarana pelayanan. e. Persepsi pasien tentang mutu lingkungan pelayanan adalah interpretasi pasien tentang mutu lingkungan pelayanan yang dinyatakan berdasarkan pengalaman pasien selama dirawat, meliputi : kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati Universitas Sumatera Utara dan bukti langsung dalam lingkungan ruang perawatan dan lingkungan diluar atau sekitar ruang perawatan. 2. Pemanfaatan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan adalah kesediaan pasien umum untuk memanfaatkan kembali ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, pada saat membutuhkan pemeriksaan atau pengobatan penyakit yang dideritanya. 3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas

Pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Metode Pengukuran Variabel Persepsi Pasien Umum tentang Mutu Pelayanan Variabel Pernya taan Alternatif Jawaban Bobot Nilai Total Nilai Kategori Skala Ukur Mutu Pelayanan a. Pelayanan Administrasi 5 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju 3 2 1 13-15 9-12 5-8 a.Baik b.Kurang baik c.Tidak baik Ordinal b. Pelayanan Dokter 5 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju 3 2 1 13-15 9-12 5-8 a.Baik b.Kurang baik c.Tidak baik Ordinal c. Pelayanan Perawat 5 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju 3 2 1 13-15 9-12 5-8 a.Baik b.Kurang baik c.Tidak baik Ordinal d. Sarana Pelayanan 5 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju 3 2 1 13-15 9-12 5-8 a.Baik b.Kurang baik c.Tidak baik Ordinal e Lingkungan Pelayanan 5 a.Setuju b.Kurang setuju c.Tidak setuju 3 2 1 13-15 9-12 5-8 a.Baik b.Kurang baik c.Tidak baik Ordinal Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pengukuran variabel terikat menggunakan skala pengukuran nominal, di mana pengukurannya dilakukan dengan membagi masing-masing variabel ke dalam 2 dua kategori, yaitu bersedia atau tidak bersedia memanfaatkan kembali pelayanan dirumah sakit Bhayangkara Tingkat II Medan apabila keluarga membutuhkan pelayanan kesehatan. Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat Variabel Pertan yaan Alternatif Jawaban Bobot Nilai Total Nilai Kategori Skala Ukur Pemanfaatan RSBM 1 a. Ya b. Tidak 2 1 2 1 a. Memanfaatkan b.Tidak memanfaatkan Nominal

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup : a. Analisis univariat, yaitu analisis variabel independen dalam bentuk distribusi frekuensi dan dihitung persentasenya. b. Analisis bivariat, yaitu analisis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam bentuk tabel silang, sehingga diketahui jumlah dan persentase responden berdasarkan kategori variabel bebas yang dirinci berdasarkan kategori variabel terikat. c. Analisis multivariat, yaitu menganalisis variabel independen seacara simultan terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji regresi logistik berganda pada taraf kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara 1 p Y = 1 + e – β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + μ Dimana : Y = Peluang pemanfaatan kembali Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan X 1 X = pelayanan administrasi 2 X = pelayanan dokter 3 X = pelayanan perawat 4 X = sarana pelayanan 5 ßo = intercept = lingkungan pelayanan ß 1- ß 5 µ = error term = Koefisien regresi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan didirikan pada tahun 1966 oleh Brimob Resimen V yang berlokasi di Jl. Putri Hijau Medan dan pada tahun 1972 dipindahkan ke Jl. KH. Wahid Hasyim No. 1 Medan. Berdasarkan Keputusan Kapolri No.Pol:Skep1549X2010 tentang Pengesahan Peningkatan Penetapan dan Pembentukan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II, III dan IV, maka rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum di luar anggota PolriPNS dan keluarganya.

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan mempunyai visi: ” memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, proporsional, bermoral dan modern melalui peran yang dibangun secara kemitraan”. Berdasarkan visi tersebut maka ditetapkan misi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas b. Menyelenggarakan dan meningkatkan fungsi kedokteran Kepolisian dalam rangka mendukung tugas-tugas Kepolisian. c. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia Universitas Sumatera Utara