Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan Tinjauan Pustaka

dengan hasil akibat perbuatan atau tidak ada perbuatan yang dikerjakan dengan kemauan, dimana ia mengetahui maksud-maksud dan akibat-akibat dari perbuatan itu. 9 Penelitian ini menyajikan keberadaan konsep pertanggungjawaban langsung atau tanpa kesalahan strict liability dan pertanggungjawaban delegasi vicarious liability dan pertanggungjawaban pidana hukum Islam yang mirip dengan konsep strict liability. Terkait permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pertanggungjawaban korporasi yang menyangkut tentang korupsi. Analisa dilakukan tehadap putusan pengadilan untuk kasus korupsi oleh Direktur PT. Bank Mandiri Tbk. yang diduga merugikan negara senilai Rp. 160 Milyar. Penulis memberikan judul penelitian : Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Korupsi Dalam Hukum Islam Dan Hukum Positif Studi Putusan Pidana Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No: 2068Pid.B2005PN

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana konsep pertanggungjawaban pidana korporasi serta bagaimana hukum Islam mengatur tentang pertanggungjawaban korporasi? 2. Bagaimana sesungguhnya tindak pidana korupsi diatur peraturan perundang- undangan Indonesia dan bagaimana hukum Islam Ta’zir merumuskan tindak pidana korupsi? 9 Pertanggungjawaban pidana tersebut ditegakkan atas tiga hal, yaitu : adanya perbuatan yang dilarang; dikerjakan dengan kemauan sendiri; pembuatnya mengetahui terhadap akibat perbuatan tersebut. 3. Bagaimana sesungguhnya kasus korupsi ketiga mantan Direktur PT. Bank Mandiri sejauh mana dapat dijerat dengan asas pertangggungjawaban pidana korporasi?

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menjelaskan konsep pertanggungjawaban pidana korporasi serta bagaimana hukum Islam mengatur tentang pertanggungjawaban korporasi? 2. Menjelaskan tindak pidana korupsi diatur peraturan perundang-undangan Indonesia dan bagaimana hukum Islam Ta’zir merumuskan tindak pidana korupsi? 3. Menjelaskan korupsi ketiga mantan Direktur PT. Bank Mandiri sejauh mana dapat dijerat dengan asas pertangggungjawaban pidana korporasi?

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian menelaah tema korupsi dan pertanggungjawaban pidana korporasi. Kekhususannya ada pada analisa putusan pengadilan tingkat pertama tentang dakwaan terhadap Mantan Direktur PT. Bank Mandiri terhadap dugaan penyalahgunaan uang sejumlah 160 Milyar yang sekarang sudah keluar putusan kasasi-nya. Namun penulis memfokuskan diri hanya pada konsep pertanggungjawaban pidana korporasi pada putusan Pengadilan Negeri mengingat terbatasnya kemampuan penulis. Berikut adalah daftar penelitian lain tentang pertanggungjawaban pidana korporasi dan perbuatan korupsi yang penulis ketahui. 1. Penulis Sofwah Urwatil Wusqo dengan judul Kejahatan Korporasi : Tindak Pidana Kejahatan Korporasi Dalam Tinjauan Positif Dan Hukum Islam. Kode perpustakaan 12.SJJS.2006.91., tujuan penelitian memahami kejahatan korporasi dalam hukum positif dan hukum Islam. 2. Penulis Asep Hadi Tumdi Korupsi dengan judul Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Hukum Islam Dan Hukum Positif . Kode perpustakaan 166.SJAS.2000.61., tujuan penelitian memahami tindak kejahatan korupsi dalam hukum Islam dan positif 3. Penulis Sutrisno Korupsi dengan judul Usaha Pemberantasan Korupsi Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif . Kode perpustakaan 40. SJAS.2005.67., tujuan penelitian mengetahui usaha pemberantasan korupsi 4. Penulis Sulaiman dengan judul Korupsi : Studi Tindak Pidana Korupsi Dana Non-Budgeter Bulog Analisa Putusan MA.RI. Reg.No.572 KPid2003 Terhadap Ir. Akbar Tanjung. Kode perpustakaan PMH.2006.84., tujuan penelitian menganalisa kasus dakwaan korupsi terhadap Akbar Tanjung. Nilai orisinilitasnya penelitian ini, berdasarkan tinjauan pustaka diatas setidaknya ada pada dua hal. Pertama : pertanggungjawaban pidana korporasi dengan kefokusan pada term strict liability dan vicarious liability. Kedua, putusan pidana Pengadilan Negeri Jaksel No: 2068Pid.B2005PN tentang dugaan kasus korupsi ketiga mantan Direktur PT. Bank Mandiri.

E. Metode Penelitian