Deiksis Ruang Deiksis Eksofora

penulis Pongki Pamungkas yang sebagai CEO suatu perusahaan, karena sistem manajemen demokrasi yang kurang tepat membuat karyawan di perusahaan teman penulis Pongki Pamungkas berbedat mengenai rencana perubahan jalur keluar- masuk kendaraan di kantor, sehingga membuat karyawan tidak melakukan pekerjaannya masing-masing, tetapi malah mengurusi kegiatan yang bukan kapsitas mereka. Penulis Pongki Pamungkas teringat dengan pidato Bung Karno setelah Indonesia merdeka, senang menerapkan sistem demokrasi terpimpin daripada sistem demokrasi yang bukan terpimpin. Bung Karno merupakan pahlawan proklamator di Indonesia dan pernah menjadi Presiden pertama kali diIndonesia, setelah Indonesia Merdeka pada tahun 17 Agustus 1945. Wujud ini pada data 9W merupakan deiksis terutama deiksis ruang demonstratif, walaupun hanya ada satutidak ada pembanding yang lainnya. Wujud ini deiksis karena dapat memiliki rujukan dan konteks yang berbeda dengan data 9W, misalnya data 9W menceritakan terkait kepemimpinan Presiden AS Barack Obama dan koran yang menerbitkan data tersebut adalah koran Amerika Serikat AS dan peristiwanya terjadi di Amerika Serikat AS, maka rujukan dari data 9W bisa berubah bukan merujuk pada Indonesia tetapi merujuk pada Amerika Serikat. 2 Deiksis Eksofora Ruang Lokatif Deiksis ruang lokatif merupakan bagian dari deiksis eksofora yang rujukanreferensinya berada di luar teksluar tuturan atau berada di luar topik pembicaraan. Deiksis ruang lokatif memiliki rujukan yang lebih dikhususkan pada kata deiksis yang diikuti oleh preposisi di, ke, atau dari yang merujuk pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tempat yang letaknya jauh, sedang, atau dekat dengan penutur maupun mitra tutur. Sejalan dengan pendapat Purwo 1984: 44 bahwa kata petunjuk tempat sana, situ, sana masing-masing dapat dirangkaikan dengan preposisi di, ke, atau dari. Berikut akan disajikan hasil temuan data dan analisisnya. a. Sini Kata sini digunakan untuk menunjuk tempatlokasi. Kata sini digunakan untuk menunjuk lokasitempat yang letaknya dekat dengan persona pertama. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis ruang lokatif. 10W Tragedi di Mina menjadi komoditas di sini. Koran Tempo, 2 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Husein Ja‟far Al- Hadar seorang penulis yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 Oktober 2015 kepada pembaca. Husein Ja‟far Al-Hadar adalah orang Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Arab Saudi pada 12 September 2015 dan Tragedi Mina, Arab Saudi. Musibah musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Arab Saudi menjadi bahan pemberitaan di seluruh dunia terutama Indonesia dijadikan bahan diskusi dalam setiap acara televisi dengan berlomba-lomba mengundang orang-orang yang dikira mampu memberikan analisis terhadap musibah di Mina. Kalimat pada data 10W di atas merupakan deiksis ruang lokatif karena terdapat kata di sini. Deiksis di sini pada data 10W menunjukkan bahwa penulis Husein Ja‟far Al-Hadar seorang penulis dekat atau bisa juga berada dilokasi yang sedang diucapkan. Husein Ja‟far Al-Hadar seorang penulis berasal dari Indonesia dan menuliskan opininya di harian Koran Tempo edisi 2 Oktober 2015 yang ada di Indonesia. Maka, wujud di sini data 10W merujuk pada Indonesia. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Husein Ja‟far Al-Hadar seorang penulis yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 10W berkaitan dengan musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Arab Saudi pada 12 September 2015 dan Tragedi Mina, Arab Saudi. Musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Arab Saudi pada 12 September 2015 menjadi perbincangan di dunia, termasuk Indonesia yang dapat dilihat pada siaran televisi yang mengundang para pakar yang memiliki keahlian dalam analisis kejadian musibah di Arab Saudi. Wujud di sini pada data 10W merupakan deiksis terutama deiksis ruang lokatif, walaupun hanya ada satutidak ada pembanding yang lainnya. Wujud di sini deiksis karena dapat memiliki rujukan dan konteks yang berbeda dengan data 10W, misalnya data 10W menceritakan terkait musibah jatuhnya crane di Arab Saudi, kemudian ada penulis dari Australia yang memberikan pendapatnya terkait musibah jatuhnya crane di Arab Saudi, dan kemudian pendapat tersebut diterbitkan oleh koran nasional Australia dan dibaca oleh mayarakat Australia, serta menjadi bahantopik pembicaraan di Australia terutama di media massa Australia, maka rujukan dari data 10W bisa berubah bukan merujuk pada Indonesia tetapi merujuk pada Australia, karena penulis dan pembaca dekat dengan dan berada di Australia. b. Sana Kata sana digunakan untuk menunjuk tempat atau lokasi. Kata sana digunakan untuk menunjuk lokasi atau tempat yang letaknya jauh dari persona pertamapenutur dan persona keduamitra tutur. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis ruang lokatif. 11W Sama seperti perbedaan, konflik atau kemungkinan konflik akan selalu ada di sana dan hadir sebagai dinamika yang menggerakan hidup bernegara. Koran Tempo, 14 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Ito Prajna-Nugroho seorang peneliti Bidang Filsafat Resolusi Konflik pada Lembaga Studi Terapan Filsafat yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 14 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini bekaitan dengan ungkapan Plato berupa “Negara adalah jiwa yang tertulis dengan huruf kapital” yang kemudian penulis mengkaitkannya dengan sistem demokrasi dalam suatu negara yang juga penganut sistem demokrasi. Kalimat pada data 11W di atas merupakan deiksis ruang lokatif karena terdapat kata di sana. Deiksis di sana pada data 11W menunjukkan bahwa penulis Ito Prajna-Nugroho seorang peneliti Bidang Filsafat Resolusi Konflik pada Lembaga Studi Terapan Filsafat dapat memiliki jarak yang jauh dengan tempat yang dibicarakannya. Maka wujud di sana data 11W merujuk pada negara yang menganut sistem demokrasi. Rujuka dapat diketahui karena disampaikan oleh Ito Prajna-Nugroho seorang peneliti Bidang Filsafat Resolusi Konflik pada Lembaga Studi Terapan Filsafat pada opini opini harian Koran Tempo edisi 14 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 11W berkaitan dengan ingatnya penulis Ito Prajna-Nugroho terhadap ungkapan Plato berupa “Negara adalah jiwa yang tertulis dengan huruf kapital” yang kemudian penulis Ito Prajna-Nugroho mengkaitkannya dengan sistem demokrasi dalam suatu negara yang juga penganut sistem demokrasi. Wujud di sana pada data 11W merupakan deiksis terutama deiksis ruang lokatif, walaupun hanya ada satutidak ada pembanding yang lainnya. Wujud di sana deiksis karena dapat memiliki rujukan dan konteks yang berbeda dengan data 11W, misalnya data 11W, penulis menceritakan situasi negara yang menganut sistem presidensil, maka rujukan dari data 11W bisa berubah bukan merujuk pada negara yang menganut sistem demokrasi tetapi merujuk pada negara yang mengaut sistem presidensil.

4.2.1.1.3 Deiksis Waktu

Deiksis waktu berkaitan dengan yang rujukannya berupa waktu. Rujukan waktu diungkapkan dengan berbagai ragam kata seperti hari ini, kali ini, sekarang, pekan lalu, dua pekan lalu, waktu itu, selama ini, saat itu, kini, saat ini, tahun ini, tahun depan, tahun lalu, dua tahun lalu, pada masa itu, dan kala itu. Supaya mempermudah pemahaman, maka peneliti mengelompokkan deiksis waktu berdasarkan waktu rujukanreferen yang disadarkan pada jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Pada deiksis waktu dapat dilihat bahwa kebanyakan deiksis waktu diikuti kata ini, itu, dan sekarang, seperti pekan lalu, hari ini, sekarang, dan sebagainya. Imbuhan ini, itu, dan sekarang membantu mitra tutur dalam memahami rujukan dari wujud deiksis waktu. Purwo 1984: 71 kata sekarang bertitik labuh pada saat si pembicara mengucapkan kata itu dalam kalimat, atau yang disebut saat tuturan. Purwo 1984: 81 leksem waktu yang dirangkaikan dengan kata ini merujuk secara luar-tuturan pada waktu sekarang, sedangkan kata itu merujuk pada waktu lampau. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Deiksis Eksofora Waktu Rujukan Hari Deiksis eksofora waktu rujukan hari merupakan bagian dari deiksis eksofora yang rujukanreferensinya berada di luar teksluar tuturan atau berada di luar topik pembicaraan dengan rujukan yang dikhususkan pada waktu dalam tepo harimerujuk pada hari. Berikut merupakan contoh data yang mengandung deiksis waktu rujukan hari. 12W Pada hari ini bangsa Indonesia menggelar pemilihan kepala daerah pilkada serentak gelombang pertama. Koran Tempo, 9 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Bawono Kumoro seorang Head of Politics and Government Department the Habibie Center yang merupakan penulis opini harian Koran Tempo edisi 9 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia Pilkada Serentak yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015. Pilkada serentak di Indonesia dilakukan dalam tiga gelombang yaitu gelombang pertama Desember 2015, gelombang kedua Februari 2017, dan gelombang ketiga Juni 2018. Kalimat pada data 12W di atas merupakan deiksis waktu rujukan hari karena terdapat wujud hari ini. Kata hari ini merupakan deiksis waktu rujukan hari karena rujukannya berupa waktu dituturkandituliskan ujarankalimat itu kepada pembacamitra tutur atau waktu penuturan dan waktu peristiwa yang dituturkan terjadi bersamaan pada waktuhari yang sama. Seperti yang dikemukakan Purwo 1984: 81 leksem waktu yang dirangkaikan dengan kata ini merujuk secara luar-tuturan pada waktu sekarang. Maka kata hari ini memiliki rujukan pada hari terbitnya pendapat atau data 12W dirubrik opini di harian Koran Tempo edisi Rabu, 9 Desember 2015 dan bertepatan dengan peristiwa yang dibicarakan oleh pembicarapenulis kepada pembaca yaitu Pilkada serentak di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Indonesia yang terjadi pada hari yang sama dituturkannya data 12W yaitu hari Rabu, 9 Desember 2015. Hal ini dapat diketahui karena disampaikan oleh Bawono Kumoro seorang Head of Politics and Government Department the Habibie Center pada opini di harian Koran Tempo edisi Rabu, 9 Desember 2015 kepada pembaca. kemunculan data 12W berkaitan dengan pemilihan umum kepala daerah di Indonesia Pilkada Serentak yang dilaksanakan pada Rabu, 9 Desember 2015. Wujud hari ini pada data 12W merupakan deiksis terutama deiksis waktu rujukan hari, walaupun hanya ada satutidak ada pembanding yang lainnya. Wujud hari ini merupakan wujud deiksis, karena dapat memiliki rujukan dan konteks yang berbeda dengan data 12W, misalnya data 12W penulis menuliskan pendapatnya pada Jumat, 11 Desember 2015 dan pilkada serentak dilakukan juga hari Jumat, 11 Desember 2015, maka rujukan dari data 12W wujud “hari ini” bisa berubah bukan merujuk hari Rabu, 9 Desember 2015 tetapi merujuk hari Jumat, 11 Desember 2015. Berikut merupakan contoh data yang mengandung deiksis waktu rujukan hari. 13W Hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum Myanmar yang diumumkan pada Senin lalu menyebutkan, di tingkat nasional, NLD mengurangi 135 dari 224 kursi Majelis Tinggi Amyotha Hluttaw, 255 dari 440 kursi Majelis Rendah Pyithu Hluttaw, serta 476 dari 860 total kursi parlemen daerah. Koran Tempo, 25 November 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Bambang Hartadi Nugroho seorang alumnus Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, The Australian National University yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 25 November 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan pemilihan umum di Myanmar pada 8 November 2015 yang dimenangkan oleh National League for Democracy NLD partai oposisi terbesar di Myanmar