berupa cuplikan kalimat yang mengandung ungkapan deiksis dalam rubrik opini harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015.
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Arikunto 2010: 100 menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Sejalan dengan Sudaryanto 2015: 9 mengatakan juga bahwa metode adalah cara yang harus dilaksanakan atau diterapkan. Jadi, metode merupakan cara yang
dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya. Selain itu, teknik menurut Sudaryanto 2015: 9 teknik adalah cara melaksanakan atau menerapkan metode.
Teknik dan metode dalam pengumpulan data sangatlah penting, karena jika kedua hal itu hanya digunakan salah satu maka data yang dikumpulkan pasti tidak akan
berhasil dengan baik. Penelitian ini, yang berjudul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Opini di
Harian Koran Tempo Edisi September- Desember 2015” menggunakan metode
simak. Seperti yang dijelaskan Sudaryanto 2015: 203 bahwa munculnya metode simakpenyimakan karena memang dalam pengambilan data, peneliti melakukan
penyimakan; dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. Penerapan metode simak dalam penelitian ini adalah digunakan untuk menyimak
penggunaan bahasa secara tertulis pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015 dalam menemukan kalimat yang mengandung
ungkapan deiksis. Seperti yang dikatakan Mahsun 2005: 90 bahwa istilah menyimak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi
penggunaan bahasa secara tertulis. Metode simak dalam Sudaryanto 2015: 203 memiliki dua teknik yang didasarkan pemakaiannya yaitu teknik dasar dan teknik
lanjutan. Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sadap. Pada praktikya, penyimakanmetode simak diwujudkan dengan penyadapan. Si
peneliti, untuk mendapatkan data, pertama-tama dengan segenap kecerdikan dan kemauannya harus menyadap pembicaraan seseorang atau beberapa orang,
khususnya tuturan yang ada pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015. Maka, dalam hal ini peneliti dalam mendapatkan
data melakukan penyadapan penggunaan bahasa terdapat pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015. Dalam hal ini penyadapan
penggunaan bahasa yang dimaksudkan menyangkut penggunaan bahasa baik lisan maupun tertulis. Teknik lanjutan dari teknik sadap dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik catat. Data penelitian berupa tulisan pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015. Penutur merupakan
penulis opini, sedangkan peneliti sebagai mitra tuturpembaca opini. Dalam hal ini, peneliti mencatat kalimat yang mengandung ungkapan deiksis pada rubrik
opinipendapat di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015. Pencatatan data menurut Sudaryanto 2015: 6 terdapat tiga transkripsi yaitu
transkripsi fonetis, transkripsi fonemis, dan transkripsi ortografis. Masalah kefoneman dengan transkripsi fonetis, masalah kemorfeman dengan transkripsi
fonemis, dan masalah kefrasaan, keklausaan, kekalimatan, dan kewacanaan, dan yang lain sejenisnya dengan transkripsi ortografis. Maka data dari penelitian ini