Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI
penggunaan gelar keagamaan; dan 3 penggunaan gelar kebangsawanan, profesi yaitu 1 profesi ekonom; 2 profesi pasukan; dan 3 profesi kolumnis, dan
julukan yaitu 1 julukan pelaku, dan mafia; 2 julukan ulama, kaum, dan umat; dan 3 julukan pemimpin, dan pendiri. Eufimisme meliputi 1 deiksis sosial
bermakna positif; dan 2 deiksis sosial bermakna negatif. Hastuti, Erna Dwi 2013 yang dengan skripsinya yang berjudul Deiksis
Sosial Pada Opini Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi April 2012 . Penelitian
yang dilakukan peneliti ini bertujuan: 1 Memaparkan bentuk deiksis sosial pada opini harian Jawa Pos edisi
April 2012. 2 Memaparkan kategori deiksis sosial pada opini harian Jawa Pos
edisi April 2012. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa teknik simak. Teknik analisis menggunakan metode agih dan
metode padan. Subjek penelitian adalah opini harian Jawa Pos edisi April 2012.
Objek penelitiannya adalah deiksis sosial.
Sumber data dalam penelitian berupa data media cetak yang tertulis
pada opini surat kabar harian Jawa Pos edisi April 2012.
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan peneliti di atas peneliti mendapatkan hasil penelitiannya yang berupa pertama, bentuk deiksis sosial yang
ditemukan penelitian berupa kata dan frasa. Bentuk deiksis sosial berupa kata meliputi beliau, panitia, raja, ia, kepala, ulama, presiden, menteri, pemimpin,
kaum, umat, partai, bupati. Bentuk deiksis sosial berupa frasa yaitu mantan ketua. Kedua, kategori deiksis sosial yang ditemukan dalam penelitian ini berupa bentuk
honorifis dan eufimisme. Kategori deiksis sosial bentuk honorifis berupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyebutan nama jabatan, yaitu : 1 jabatan Menteri, Wakil Menteri, dan Mantan Menteri, 2 Gubernur, Bupati, dan Pimpinan, 3 Ketua, Wakil Ketua, dan
Mantan Ketua, 4 Bupati, Pimpinan, jaksa, 5 Ketua, Wakil Ketua, dan Mantan Ketua, 6 Anggota, Hakim dan Mantan Hakim; penggunaan gelar, yaitu: 1 gelar
Akademis yaitu Prof, 2 gelar Keagamaan, yaitu KH, 3 gelar Kebangsawanan yaitu Raden Ayu, Pangeran, Raden Mas; profesi, yaitu nelayan, petani, hakim,
dokter, nahkoda, dan dosen; dan julukan, yaitu berupa geng, ulama, kaum dan umat.
Pastia, Andi Lisano 2013 yang dengan skripsinya yang berjudul Analisis Deiksis Persona pada Novel Laksmana Jangoi Karya Muharroni.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis deiksis persona dan
penggunaan bentuk deiksis persona pada novel Laksmana Jangoi Karya Muharroni. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti di atas menemukan
penggunaan
deiksis persona pada novel berjudul Laksmana Jangoi Karya Muharroni, diantaranya deiksis persona pertama bentuk tunggal aku 88 penemuan,
-ku 66 penemuan, ku- 20 penemuan, dan saya 2 penemuan. Penggunaan deiksis
persona pertama bentuk jamak kami 17 penemuan dan kita 64 penemuan. Penggunaan deiksis persona kedua bentuk tunggal engkau 12 penemuan, kau- 64
penemuan, dan –mu 2 penemuan. Penggunaan deiksis persona kedua bentuk
jamak kalian 20 penemuan. Penggunaan deiksis persona ketiga bentuk tunggal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dia 50 penemuan, ia 42 penemuan, dan
–nya 377 penemuan. Penggunaan deiksis persona bentuk jamak mereka 75 penemuan. Penggunaan deiksis persona yang
paling dominan pada novel berjudul Laksmana Jangoi karya Muharroni yaitu deiksis persona ketiga bentuk tunggal
–nya. Berdasarkan ketiga penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penelitian
Naswati Bangkit Widiastuti 2011, Erna Dwi Hastuti 2013, dan Andi Lisano Pastia 2013 hanya menganalisismenyebutkan wujud deiksis saja yang ada pada
koran Naswati Bangkit Widiastuti pada koran Republika edisi Maret sampai April 2011 dan Erna Dwi Hastuti pada Jawa Pos edisi April 2012 bagian opini,
serta pada novel berjudul Laksmana Jangoi karya Muharroni. Sedangkan posisi penelitian ini bukan hanya menganalisis wujud deiksis saja, tetapi juga
mendiskripsikan wujud dan maksud deiksis dengan melihat konteks. Selain itu, jika dilihat ketiga penelitian itu hanya menunjukkan satu wujudjenis deiksis saja
deiksis sosial dan deiksis persona, sedangkan penelitian ini, deiksis yang digunakan mencakup semua deiksis deiksis yang ada pada buku tulisan Bambang
Kaswanti Purwo yang berjudul Deiksis dalam Bahasa Indonesia yaitu deiksis eksofora dan deiksis endofora. Deiksis eksofora mencakup deiksis persona,
deiksis ruang, dan deiksis waktu. Deiksis endofora mencakup deiksis anafora deiksis anafora persona dan deiksis anafora bukan persona dan deiksis katafora
deiksis katafora persona dan deiksis katafora bukan persona. Penelitian ini menggunakan harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015 yang
dikhususkan pada rubrik opini . Maka, judul penelitian ini adalah “Fenomena
Deiksis pada Rubrik Opini di Harian Koran Tempo Edisi September-Desember PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2015”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan wujud deiksis pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015 dan
mendeskripsikan maksud deiksis pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015.