Deiksis Katafora Deiksis Endofora

mengandaikan dalam bentuk sandiwara bahwa persona ketiga merupakan orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan tetapi menjadi bahan pembicaraan atau yang hadir dekat dengan tempat pembicaraan tetapi tidak terlibat dalam pembicaraan itu sendiri secara aktif. Kata ganti mereka merupakan bentuk persona ketiga jamak. Perhatikan data berikut yang mengandung deiksis katafora persona. 72W Mereka biasanya merupakan kelompok yang memang sudah loyal. Koran Tempo, 14 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Saidiman Ahmadi seorang peneliti Saiful Mujani Research and Consulting yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 14 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah Pilkada secara serentak di Indonesia pada tanggal 9 Desember 2015. Pilkada yang dilakukan serentak di Indonesia membuat pilkada tidak bisa lepas dari politik uang. Politik uang dilakukan oleh pasangan calon tertentu dengan membelimemberi uang kepada pemilih. Politik uang diberikan secara diam-diam dan diberikan kepada pemilihkelompok pemilih tertentu yang sudah loyal, sehingga keinginan calon tertentu benar-benar ditepati oleh kelompok pemilih tertentu yang sudah loyalsudah menerima uang. 73W Kedua, mereka yang punya penyakit kronis paru dan jantung harus waspada terhadap keluhan yang timbul atau semakin beratnya keluhan. Koran Tempo, 5 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Tjandra Yoga Aditama seorang guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 5 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan kebakaran hutan dan bencana kabut asap di wilayah Indonesia terutama Sumatera dan Kalimatan sejak Juni 2015 dan sampai tulisan ini dibuat bencana kabut asap masih terjadi. Bencana kebakaran hutan dan kabut asap di Indonesia membuat penulis melakukan penelitian mengenai dampak asap kebakaran hutan bagi kesehatan manusia yang ada di kawasan kabut asap. Hasilnya ada dua dampak bagi para penghirup asap kebakaran hutan yaitu pertama, bagi yang memiliki daya tahan tubuh lemah dapat terserang ISPA hingga mengalami pneumonia dan kedua bagi yang memiliki penyakit kronis paru dan jantung jika mengirup asap kebakaran hutan penyakitnya akan semakin parahakut. Kalimat pada data 72W di atas memiliki deiksis katafora persona dengan wujud mereka. Kata mereka pada data 72W disebut deiksis katafora persona karena memiliki rujukan berupa kata ganti ketiga jamak merujuk pada lebih dari satu berupa insanpersona merupakan orang yang dibicarakan dengan rujukannya berada setelah katawujud deiksis muncul. Maka, kata mereka pada data 72W memiliki rujukan berupa insanpersona yaitu kelompok yang memang sudah loyal. Rujukan data 72W dapat diketahui karena disampaikan oleh Saidiman Ahmadi seorang peneliti Saiful Mujani Research and Consulting melalui opini di harian Koran Tempo edisi 14 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 72W berkaitan dengan pemilihan kepala daerah Pilkada secara serentak di Indonesia pada tanggal 9 Desember 2015. Penulis Saidiman Ahmadi mengungkapkan bahwa sebuah pemilihan umum terutama pilkada tidak akan lepas dari yang namanya politik uang yaitu memberi uang secara diam-diam dan hanya diberikan pada sebuah kelompok yang loyal, sehingga dapat dipastikan para kelompok yang loyal memilih calon yang sudah memberi uang. Dapat diketahui pula bahwa data 72W setelah wujud mereka, penulis Saidiman Ahmadi mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut kelompok yang memang sudah loyal. Kalimat pada data 73W di atas memiliki deiksis katafora persona dengan wujud mereka. Kata mereka pada data 73W disebut deiksis katafora persona karena memiliki rujukan berupa kata ganti ketiga jamak merujuk pada lebih dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI satu berupa insanpersona merupakan orang yang dibicarakan dengan rujukannya berada setelah katawujud deiksis muncul. Maka, kata mereka pada data 73W memiliki rujukan berupa insanpersona yaitu orang-orang yang memiliki penyakit kronis paru dan jantung. Rujukan data 73W dapat diketahui karena disampaikan oleh Tjandra Yoga Aditama seorang guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui opini di harian Koran Tempo edisi 5 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 73W berkaitan dengan kebakaran hutan dan bencana kabut asap di wilayah Indonesia terutama Sumatera dan Kalimatan sejak Juni 2015 dan sampai tulisan ini dibuat bencana kabut asap masih terjadi. Kebakaran hutan yang tiada habisnya di Indonesia membuat penulis Tjandra Yoga Aditama melakukan penelitian mengenai dampak asap kebakaran hutan bagi kesehatan manusia yang ada di kawasan kabut asap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kabut asap pembakaran hutan memberikan dampak buruk bagi pemilik daya tahan tubuh lemah dapat terserang ISPA hingga mengalami pneumonia dan bagi orang-orang yang memiliki penyakit kronis paru dan jantung yang penyakitnya akan semakin parah. Dapat diketahui pula bahwa data 73W setelah wujud mereka, penulis Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut orang-orang yang memiliki penyakit kronis paru dan jantung. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 72W dan data 73W memiliki katawujud deiksis berupa mereka karena masing-masing data memiliki rujukanreferen dan kontes yang berbeda-beda. Dengan adanya konteks dan rujukan yang berbeda kata mereka pada data 72W dan data 73W PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disebut deiksis, terutama deiksis katafora persona karena memiliki rujukan berupa insan atau persona yang berada di dalam pembicaraandi dalam teks tepatnya setelah kata yang mengandung deiksis muncul diucapkandituliskan. Maka, meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata mereka, data 72W dan data 73W masing-masing memiliki rujukanreferen dan konteks yang berbeda- beda. b. –nya Kata ganti –nya untuk menyatakan diri orang ketiga atau orang yang dibicarakan. Purwo 1984: 22 yang mengandaikan dalam bentuk sandiwara bahwa persona ketiga merupakan orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan tetapi menjadi bahan pembicaraan atau yang hadir dekat dengan tempat pembicaraan tetapi tidak terlibat dalam pembicaraan itu sendiri secara aktif. Bentuk –nya dapat berbentuk persona ketinga tunggal dan persona ketiga jamak Chaer, 2011: 108-109. Dari sekilan banyak kata ganti persona ketiga, bentuk –nya dapat mengacu nomina bukan insan dan nomina insan. Maka, pada bagian ini kata ganti –nya mengacu pada nomina insanpersona. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis katafora persona dengan bentuk – nya tunggal. 74W Diberitakan bahwa, dalam interogasi, petugas kepolisian menanyakan identitas nama terakhirnya, Mohammed. Koran Tempo, 23 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Ahmad Khotim Muzakka seorang Mahasiswa Center for Religious and Cross- Cultural Studies, Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 23 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan adanya kasus Ahmed Mohammed remaja 14 tahun yang di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ditangkap dan diintrogasi polisi Amerika Serikat karena diduga membawa bom ke sekolah padahal hanya membawa jam tangan kreasi Ahmed sendiri pada 13 September 2015. 75W Bersama istrinya, Bo Xilai dituduh membunuh seorang penguasaha Inggris rekan bisnis istri Bo. Koran Tempo, 21 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh A. Dahana seorang Guru Besar Studi Cina Universitas Indonesia yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 21 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan pemberantasan korupsi di Cina dengan melakukan kampanye anti korupsi. Penerapan anti korupsi di Cina memberikan hasil yang cukup baik yaitu berupa penangkapan istri dari Bo Xilai dan Bo Xilai. Bo Xilai dituduh melakukan korupsi dan menggunakan uang korupsi untuk berfoya-foya, sedangkan istri Bo Xilai dituduh membunuh seorang penguasaha Inggris rekan bisnis istri Bo Xilai. Kalimat pada data 74W di atas memiliki deiksis katafora persona dengan wujud -nya. Kata -nya pada data 74W disebut deiksis katafora persona karena memiliki rujukan berupa kata ganti ketiga tunggal merujuk pada satu yang berupa insanpersona yang berada setelah wujud -nya muncul di data 74W. Maka, kata -nya pada data 74W memiliki rujukan berupa insanpersona yaitu Mohammed. Rujukan data 74W dapat diketahui karena disampaikan oleh Ahmad Khotim Muzakka seorang Mahasiswa Center for Religious and Cross- Cultural Studies, Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta melalui opini di harian Koran Tempo edisi 23 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 74W juga berkaitan dengan kasus penangkapan Ahmed Mohammed remaja 14 tahun yang ditangkap polisi dan diintrogasi polisi Amerika Serikat yang diduga membawa bom ke sekolah padahal hanya membawa jam tangan buatan Ahmed sendiri. Dapat diketahui pula bahwa data 74W setelah wujud -nya, penulis Ahmad Khotim Muzakka mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut nama Mohammed. Kalimat pada data 75W di atas memiliki deiksis katafora persona dengan wujud -nya. Kata -nya pada data 75W disebut deiksis katafora persona karena memiliki rujukan berupa kata ganti ketiga tunggal merujuk pada satu yang berupa insanpersona yang berada setelah wujud -nya muncul di data 75W. Maka, kata -nya pada data 75W memiliki rujukan berupa insanpersona yaitu Bo Xilai. Rujukan data 75W dapat diketahui karena disampaikan oleh A. Dahana seorang Guru Besar Studi Cina Universitas Indonesia melalui opini di harian Koran Tempo edisi 21 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 75W berkaitan dengan kampanye anti korupsi dalam pemberantasan di Cina oleh pemerintah Cina. Penulis A. Dahana menunjukkan keberhasilan Cina dalam kampenye pemberantasan korupsi, terbukti dengan tertangkapnya Bo Xilai yang melakukan korupsi dan menggunakan uang korupsi untuk berfoya-foya dan tertangkapnya istri Bo Xilai karena membunuh teman bisnis istri Bo Xilai. Dapat diketahui pula bahwa data 75W setelah wujud -nya, penulis A. Dahana mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut nama Bo Xilai. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 74W dan data 75W memiliki katawujud deiksis berupa -nya karena masing-masing data memiliki rujukanreferen dan kontes yang berbeda-beda. Dengan adanya konteks dan rujukan yang berbeda kata -nya pada data 74W dan data 75W disebut deiksis, terutama deiksis katafora persona karena memiliki rujukan berupa insan atau persona yang berada di dalam pembicaraandi dalam teks tepatnya setelah kata yang mengandung deiksis muncul diucapkandituliskan. Maka, meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata -nya, data 74W dan data 75W masing-masing memiliki rujukanreferen dan konteks yang berbeda-beda. 2 Deiksis Katafora Bukan Persona Deiksis katafora bukan persona merupakan bagian dari deiksis endofora. Maka, rujukan dari deiksis katafora bukan persona berada di dalam teks yang mengacu pada konstituen di sebelah kanan atau setelah kata yang mengandung deiksis muncul dan dikhususkan merujuk pada bukan insan atau bukan persona dapat berupa hewan, tumbuhan, tempat, dan apapun yang rujukannya bukan personainsan. Purwo 1984: 123 memberikan penjelasan bahwa yang dapat menjadi pemarkah katafora adalah kata ini, begini, yakni, dan yaitu. Selain itu, Purwo 1984: 124 menjelaskan bahwa kata begini sebagai pemarkah katafora mirip dengan frasa sebagai berikut. Kata berikut tanpa dirangkaikan dengan kata sebagai berikut juga dapat menjadi pemarkah katafora. Jika disederhanakan kata berikut maupun kata sebagai berikut dapat menjadi pemarkah katafora. Maka, peneliti akan memberikan penjabaran terkait hasil temuan berupa deiksis katafora bukan persona, sebagai berikut. a. Yakni Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Purwo 1984: 123 memberikan penjelasan bahwa yang dapat menjadi pemarkah katafora adalah kata ini, begini, yakni, dan yaitu. Menurut Chaer 2011: 151 kata yakni merupakan kata penghubung dengan fungsi untuk menyatakan „menggabungkan- menjelaskan‟ digunakan di antara unsur kalimat dengan bagian yang merupakan penjelas unsur kalimat. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis katafora bukan persona. 76W Sebelum kondisi itu terjadi, tidak ada salahnya segera dibuat rencana B yakni membuka keran impor beras. Koran Tempo, 22 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Khudori seorang Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat 2010- sekarang yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 22 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan pergantian seluruh Direksi Bulog pada 8 Juni 2015 di Jakarta yang kemudian harga beras mengalami kenaikan karena stok beras menipis, serta didukung pula anggapan pedagang pasar dan pengusaha penggiling padi yang mengganggap aparat melakukan penimbunan beras, sehingga membuat pedagang beras dan pemilik penggilingan padi yang akan menahan stok dan akan melakukan penimbunan beras. 77W Sebetulnya, kita memiliki program penanggulangan kemiskinan serupa Bolsa Familia yakni Program Keluarga Harapan PKH. Koran Tempo, 26 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Kadir seorang yang berkerja di Badan Pusat Statistik BPS yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 26 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan statistik kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik BPS pada 15 September 2015 terkait kenakan harga BBM pada akhir 2014 mengalami kenaikan, sehingga memberikan dampak buruk berupa peningkatan kemiskinan. Brasil juga memiliki kasus yang sama berupa peningkatan masyarakat miskin, kemudian Brasil mengurangi penduduk miskin menggunakan program Bolsa Familia dengan mengirim uang kepada keluarga miskin di Brasil. Indonesia memiliki Program Keluarga Harapan PKH yang sama seperti yang dimiliki oleh Brasil berupa Bolsa Familia. Kalimat pada data 76W di atas memiliki deiksis katafora bukan persona dengan wujud yakni. Kata yakni pada data 76W disebut deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan yang berupa bukan insanbukan persona yang berada setelah wujud yakni muncul di data 76W. Maka, kata yakni pada data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76W memiliki rujukan berupa bukan insanbukan persona yang berupa membuka keran impor beras. Rujukan data 76W dapat diketahui karena disampaikan oleh Khudori seorang anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat 2010-sekarang melalui opini di harian Koran Tempo edisi 22 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 76W berkaitan dengan pergantian seluruh Direksi Bulog pada 8 Juni 2015 di Jakarta. Penulis Khudori menunjukkan bahwa setelah terjadi pergantian seluruh direksi Bulog, harga beras mengalami kenaikan karena stok beras menipis. Keadaan bertambah parah ketika pedagang pasar dan pengusaha penggiling padi melakukan penahan stok beras dan mengganggap aparat melakukan penimbunan beras. Penulis Khudori berharap agar pemerintah Indonesia melakukan impor beras agar harga beras stabil. Dapat diketahui pula bahwa data 76W setelah wujud yakni, penulis Khudori mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut membuka keran impor beras. Kalimat pada data 77W di atas memiliki deiksis katafora bukan persona dengan wujud yakni. Kata yakni pada data 77W disebut deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan yang berupa bukan insanbukan persona yang berada setelah wujud yakni muncul di data 77W. Maka, kata yakni pada data 77W memiliki rujukan berupa bukan insanbukan persona yang berupa Program Keluarga Harapan PKH. Rujukan data 77W dapat diketahui karena disampaikan oleh Kadir seorang yang berkerja di Badan Pusat Statistik BPS melalui opini di harian Koran Tempo edisi 26 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 77W berkaitan dengan Badan Pusat Statistik BPS yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merilis statistik kemiskinan di Indonesia pada 15 September 2015 yang menunjukkan adanya kenaikan, disebabkan oleh kenaikan harga BBM pada akhir 2014. Penulis Kadir teringat dengan Brasil yang mampu mengurangi penduduk miskin dengan Bolsa Familia dengan mengirim uang kepada masyarakat miskin. Penulis menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki program pengurangan kemiskinan seperti di Brasil berupa Bolsa Familia yang berupa Program Keluarga Harapan PKH yang jika diterapkan secara serius dapat mengurangi masyarakat miskin di Indonesia, seperti di Brasil. Dapat diketahui pula bahwa data 77W setelah wujud yakni, penulis Kadir mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut Program Keluarga Harapan PKH. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 76W dan data 77W memiliki katawujud deiksis berupa yakni karena masing-masing data memiliki rujukanreferen dan kontes yang berbeda-beda. Dengan adanya konteks dan rujukan yang berbeda kata yakni pada data 76W dan data 77W disebut deiksis, terutama deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan berupa bukan insan atau bukan persona yang berada di dalam pembicaraandi dalam teks tepatnya setelah kata yang mengandung deiksis muncul diucapkandituliskan. Maka, meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata yakni, data 76W dan data 77W masing-masing memiliki rujukanreferen dan konteks yang berbeda-beda. b. Yaitu Kata yaitu sama seperti kata yakni, yang merupakan bagian dari pemarkah katafora. Seperti yang sudah dijelaskan oleg Purwo 1984: 123 yang memberikan penjelasan bahwa yang dapat menjadi pemarkah katafora adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kata ini, begini, yakni, dan yaitu. Menurut Chaer 2011: 151 kata yaitu merupakan kata penghubung dengan fungsi untuk menyatakan „menggabungkan- menjelaskan‟ dapat digunakan sebagai varian kata penghubung yakni. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis katafora bukan persona. 78W Kesehatan dengan ekspektasi usia hidup yang baik hanya dapat tercapai dengan memperhatikan aspek-aspek dalam definisi kesehatan, yaitu kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa. Koran Tempo, 9 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Nova Riyanti Yusuf seorang mantan Ketua Panitia Kerja RUU Kesehatan Jiwa DPR dan Fellow Harvard Medical School yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 9 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan tema “Martabat dalam Kesehatan Jiwa”. Menjelang peringaan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober penulis menunjukkan bahwa kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa sangat penting untuk ekspektasi usia hidup yang baik. 79W Paling tidak ada tiga negara yang memiliki kriteria itu, yaitu Malaysia, Thailand, dan Filipina. Koran Tempo, 2 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Anjar Priyono seorang Direktur Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean MEA pada 31 Desember 2015. Dimulainya MEA banyak negara anggota MEA terutama Indonesia yang melakukan strategi untuk merebutkan keutungan atau “kue ekonomi” paling banyak diantara para anggota MEA. Selain membuat strategi, Indonesia memiliki kekhawatiran terhadap negara Malaysia, Thailand, dan Filipina karena memiliki wilayah geografis paling dekat dengan Indonesia dan punya kemiripan komoditas hasil industri. Kalimat pada data 78W di atas memiliki deiksis katafora bukan persona dengan wujud yaitu. Kata yaitu pada data 78W disebut deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan yang berupa bukan insanbukan persona yang berada setelah wujud yaitu muncul di data 78W. Maka, kata yaitu pada data 78W memiliki rujukan berupa bukan insanbukan persona yang berupa kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa. Rujukan data 78W dapat diketahui karena disampaikan oleh Nova Riyanti Yusuf seorang mantan Ketua Panitia Kerja RUU Kesehatan Jiwa DPR dan Fellow Harvard Medical School melalui opini di harian Koran Tempo edisi 9 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 78W berkaitan dengan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan tema “Martabat dalam Kesehatan Jiwa”. Penulis Nova Riyanti Yusuf mengungkapkan bahwa kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa merupakan hal yang terpenting dalam pencapaian ekspektasi usia hidup yang baik. Dapat diketahui pula bahwa data 78W setelah wujud yaitu, penulis Nova Riyanti Yusuf mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa. Kalimat pada data 79W di atas memiliki deiksis katafora bukan persona dengan wujud yaitu. Kata yaitu pada data 79W disebut deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan yang berupa bukan insanbukan persona yang berada setelah wujud yaitu muncul di data 79W. Maka, kata yaitu pada data 79W memiliki rujukan berupa bukan insanbukan persona yang berupa Malaysia, Thailand, dan Filipina. Rujukan data 79W dapat diketahui karena disampaikan oleh Anjar Priyono seorang Direktur Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta melalui opini di harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 79W berkaitan dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean MEA pada 31 Desember 2015. Penulis Anjar Priyono mengungkapkan bahwa dimulainya MEA membuat Indonesia harus melakukan strategi agar mendapatkan keutungan yang lebih besar dari negara-negara lainnya anggota MEA, mengingat negara Malaysia, Thailand, dan Filipina karena memiliki wilayah geografis paling dekat dengan Indonesia dan punya kemiripan komoditas hasil industri. Dapat diketahui pula bahwa data 79W setelah wujud yaitu, penulis Anjar Priyono mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut Malaysia, Thailand, dan Filipina. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 78W dan data 79W memiliki katawujud deiksis berupa yaitu karena masing-masing data memiliki rujukanreferen dan kontes yang berbeda-beda. Dengan adanya konteks dan rujukan yang berbeda kata yaitu pada data 78W dan data 79W disebut deiksis, terutama deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan berupa bukan insan atau bukan persona yang berada di dalam pembicaraandi dalam teks tepatnya setelah kata yang mengandung deiksis muncul diucapkandituliskan. Maka, meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata yaitu, data 78W dan data 79W masing-masing memiliki rujukanreferen dan konteks yang berbeda-beda. c. Ini Kata ini dalam deiksis endofora digunakan untuk menunjukkan sebuah penjelasan yang sudah diungkapkan sebelum kata ini muncul. Chaer 2011: 111 kata penunjuk ini memberikan penekanan digunakan dibelakang bagian kalimat yang akan ditekankan. Jika dikaitkan dengan deiksis endofora katafora bukan persona, kata ini menunjukkan sebuah penjelasan yang ada di dalam teks terutama setelah kalimatkata ini yang ada di dalam teks muncul. Perhatikan data berikut yang mengandung deiksis katafora bukan persona. 80W Misalnya ini: seorang anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar dia bisa pulang sore. Koran Tempo, 31 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Seno Gumira Ajidarma seorang wartawan PANAJOURNAL.COM yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 31 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 2006 karya Pei‟i yang isinya berupa anekdot tentang para anggota DPRDanggota komisi. Penulis menunjukkan potongan anekdot yang ada di buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 2006 berupa anggota komisi yang minta rapat dipercepat agar bisa pulang sore. Kalimat pada data 80W di atas memiliki deiksis katafora bukan persona dengan wujud ini. Kata ini pada data 80W disebut deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan yang berupa bukan insanbukan persona yang berada setelah wujud ini muncul di data 80W. Maka, kata ini pada data 80W memiliki rujukan berupa bukan insanbukan persona yaitu seorang anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar bisa pulang sore. Rujukan data 80W dapat diketahui karena disampaikan oleh Seno Gumira Ajidarma seorang wartawan PANAJOURNAL.COM melalui opini di harian Koran Tempo edisi 31 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 80W berkaitan dengan kesenangan atau kesukaan penulis Seno Gumira Ajidarma pada sebuah buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 2006 karya Pei‟i yang isinya berupa anekdot tentang para anggota DPRDanggota komisi. Penulis Seno Gumira Ajidarma menujukkan salah satu potongan cerita buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 2006 karya Pei‟i berupa seorang anggota komisi yang minta rapat dipercepat agar bisa pulang sore. Dapat diketahui pula bahwa data 80W setelah wujud ini, penulis Seno Gumira Ajidarma mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut seorang anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar bisa pulang sore. Wujud ini pada data 80W merupakan deiksis katafora bukan persona, walaupun hanya ada satutidak ada pembanding yang lainnya. Wujud ini deiksis terutama deiksis katafora bukan persona, karena dapat memiliki rujukan yang berbeda dengan data 80W, misalnya data 80W penulis menceritakan kasus Setya Novanto Ketua DPR RI yang mencatut nama Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam perpanjangan KK PT Freeport, yang dalam mengutarakan opininya penulis membuat sebuah cerita lucu yang sebenarnya memberi kritikan berupa “…misalnya ini: “Setnov cuma nganterin teman aja kok, yang ketemuan temannya. Jadi ini Setnov ketua DPR RI apa jadi ojek online sih?”… Maka rujukan dari data 80W wujud ini bisa berubah bukan merujuk pada seorang anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar bisa pulang sore, tetapi merujuk pada Setnov cuma nganterin teman aja kok, yang ketemuan temannya. d. Berikut Kata berikut sama seperti kata yakni, ini, begini, dan yaitu. Purwo 1984: 124 menjelaskan bahwa kata begini sebagai pemarkah katafora mirip dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI frasa sebagai berikut. Kata berikut tanpa dirangkaikan dengan kata sebagai berikut juga dapat menjadi pemarkah katafora. Jika disederhanakan kata berikut maupun kata sebagai berikut dapat menjadi pemarkah katafora. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis katafora bukan persona. 81W Tuduhan Putin di atas berdasarkan asumsi sebagai berikut. Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Koran Tempo, 15 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Smith Alhadar seorang penasehat Indonesian Society for Middle East Studies yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 15 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia di sela Konferensi Perubahan Iklim di Paris, dengan menuduh penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 oleh jet F-16 milik Turki dilakukan untuk melindungi dan mengamankan mata rantai penjualan minyak Negara Islam Irak dan Suriah ISIS ke Turki. Sebelum terjadi penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 oleh jet F-16 milik Turki, Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Rusia merupakan negara pendukung dari Liga Arab NATO dalam memerangi ISIS. Kalimat pada data 81W di atas memiliki deiksis katafora bukan persona dengan wujud sebagai berikut. Wujud sebagai berikut pada data 81W disebut deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan yang berupa bukan insanbukan persona yang berada setelah wujud sebagai berikut muncul di data 81W. Maka, kata sebagai berikut pada data 81W memiliki rujukan berupa bukan insanbukan persona yang berupa Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Irak, dan Iran. Rujukan data 81W dapat diketahui karena disampaikan oleh Smith Alhadar seorang penasehat Indonesian Society for Middle East Studies melalui opini di harian Koran Tempo edisi 15 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 81W berkaitan dengan konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia di sela Konferensi Perubahan Iklim di Paris, dengan menuduh penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 oleh jet F-16 milik Turki dilakukan untuk melindungi dan mengamankan mata rantai penjualan minyak Negara Islam Irak dan Suriah ISIS ke Turki. Penulis Smith Alhadar mengungkapkan alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia melakukan penuduhan terhadap Turki yaitu sebelum terjadi penembakan Turki menolak ikut bergabung dengan koalisi Liga Arab NATO untuk memerangi ISIS dan ISIS pun banyak menjual minyak di pasar gelap melalui Turki. Dapat diketahui pula bahwa data 81W setelah wujud sebagai berikut, penulis Smith Alhadar mengungkapkan secara langungtertulis dengan menyebut Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Wujud sebagai berikut pada data 81W merupakan deiksis katafora bukan persona, walaupun hanya ada satutidak ada pembanding yang lainnya. Wujud sebagai berikut deiksis katafora bukan persona karena dapat memiliki rujukan yang berbeda dengan data 81W, misalnya data 81W penulis menceritakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok yang akan mencalonkan diri sebagai gubenur DKI Jakarta lagi dengan jalur independen, sehingga membuat banyak warga Jakarta memberikan dukungan dengan memunculkan gerakan bernama Teman Ahok. Gerakan Teman Ahok menggunakaan gedung milik pemerintah daerah Jakarta. Keadaan itu memunculkan asumsi sebagai berikut . Ahok dalam kampanyenya menggunakan alat milik pemerintah daerah agar banyak simpatisan yang datang dan memberikan dukungan, serta Ahok mudah mengkoordinir gerakan Teman Ahok karena dekat dengan tempat kerja Ahok. Maka rujukan dari data 81W sebagai berikut bisa berubah bukan merujuk pada Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran, tetapi merujuk pada Ahok dalam kampanyenya menggunakan alat milik pemerintah daerah agar banyak simpatisan yang datang dan memberikan dukungan, serta Ahok mudah mengkoordinir gerakan Teman Ahok karena dekat dengan tempat kerja Ahok. 4.2.2 Maksud deiksis pada Rubrik Opini Harian Koran Tempo Edisi September-Desember 2015 Deiksis pada tuturankalimat pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015 yang ditulis oleh seorang penulis memiliki sebuah maksud. Rahardi 2003:16-17 memaparkan bahwa ilmu bahasa pragmatik sesungguhnya mengkaji maksud penutur di dalam konteks situasi dan lingkungan sosial-budaya tertentu. Artinya pragmatik mengkaji makna satuan lingual tertentu berdasarkan situasi eksternal atau makna yang dikaji dalam pragmatik bersifat terikat konteks context dependent. Konteks adalah adalah semua latar belakang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengetahuan background knowledge yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur, serta yang mendukung interpretasi mitra tutur atas apa yang dimaksudkan oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur Rahardi, 2003: 20. Pada sub bab ini, peneliti akan memaparkanmendeskripsikan maksud deiksis yang didasarkan pada jeniswujud deiksis yang ditemukan. Purwo 1983:1 menjelaskan bahwa sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Berikut peneliti deskripsikan maksud rujukan deiksis yang ditemukan dalam rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September- Desember 2015.

4.2.2.1 Maksud Deiksis Eksofora

Maksud deiksis eksofora memiliki rujukan yang berada di luar teks atau tidak diungkapkan secara langsungtersurat oleh penuturpenulis kepada mitra tuturpembaca. Maksud deiksis eksofora dibagi menjadi tiga yaitu maksud deiksis rujukan persona, maksud deiksis rujukan ruangtempat, dan maksud deiksis rujukan waktu. Berikut akan dipaparkan secara jelas dari ketiga maksud tersebut.

4.2.2.1.1 Maksud Rujukan Persona

Maksud deiksis rujukan persona merujuk pada insan atau manusia. Deiksis persona yang merujuk pada insan, dapat diketahui dengan melihat rujukan yang ada di luar tekstidak secara langsung diungkapan oleh penutur. hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikarenakan deiksis persona masih dalam satu anggota deiksis eksofora yag rujukannya di luar tekstuturan atau tidak diungkapkan secara langsung oleh penutur. Deiksis persona dalam buku Bambang Kaswanti Purwo dibagi menjadi empat yaitu deiksis eksofora persona satu, deiksis eksofora persona dua, dan deiksis eksofora persona tiga. 1 Maksud Deiksis Persona Pertama Maksud deiksis persona pertama merujuk pada insan atau manusia yang berada di luar teks atau tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis. Rujukan dari deiksis persona pertama lebih dikhususkan pada persona yang merupakan kata ganti orang pertama yang menjadi penutur. Selain itu, deiksis persona pertama terdapat persona tunggal dan jamak. Rujukan persona pertama jamak ada dua bagian yaitu bentuk ekslusif gabungan antara persona pertama dan ketiga, dan bentuk inklusif gabungan antara persona pertama dan kedua, bentuk ekslusif dalam bahasa Indonesia adalah kami, sedangkan bentuk inklusifnya adalah kita. Rujukan persona pertama tunggal berupa saya, aku daku,-ku, ku-. Berikut merupakan contoh kalimat yang mengandung deiksis persona pertama tunggal. 1M Jadi menurut saya, masalah itu sudah selesai, janganlah terus dipersoalkan bahwa Soekrno ingkar janji, apalagi dikatakan berkhianat. Koran Tempo, 2 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Asvi warman Adam seorang sejarawan LIPI yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan pembuatan dan peluncuran film berjudul Jenderal Soedirman pada tanggal 27 Agustus 2015 di salah satu bioskop di Jakarta, Indonesia yang menceritakan perjuangan Soedirman melawan Belanda. Beberapa adegan film yang menceritakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soekarno bahwa dalam pidato Soekarno akan melawan Belanda dengan ikut bergerilya, akan tetapi sidang kabinet tidak mengizinkan Soekarno untuk bergerilya. Tuturan data 1M memiliki wujud deiksis berupa saya. Kata saya merupakan deiksis persona pertama yang memiliki rujukan pada personainsan yang berperan sebagai pembicara atau penutur. Data 1M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud saya bermaksud merujuk pada penuturpenulis dari data 1M yaitu Asvi warman Adam seorang sejarawan LIPI. Maksud deiksis dapat diketahui karena data 1M ditulisdisampaikan oleh Asvi warman Adam seorang sejarawan LIPI melalui opini harian Koran Tempo edisi 2 September 2015 kepada pembaca. Maksud deiksis data 1M juga diperkuat dengan kalimat data 1M yang berupa Asvi warman Adam seorang sejarawan LIPI yang mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap bagian adegan film berjudul Jenderal Soedirman yang menggambarkan Soekarno ingkar janji terhadap Soedirman yang sesunggunya Soekarno tidak diperbolehkan ikut perang bersama Soedirman dalam sidang kabinet. Jadi, wujud saya data 1M bermaksud merujuk pada Asvi Warman Adam, penulis opini harian Koran Tempo edisi 2 September 2015. Berikut merupakan contoh kalimat yang mengandung deiksis eksofora persona pertama jamak ekslusif dan inklusif. 2M Untuk itu, kami mengusulkan Patriot Trail Jakarta menjadi ruang publik berwawasan kebangsaan yang merefleksikan jejak sejarah perjuangan bangsa sepanjang lima zaman, dari era Hindu Sunda Kelapa, Islam Jayakarta, Kolonial Batavia, Republik Indonesia Jakarta, dan gobal Jakarta Baru. Koran Tempo, 20 Oktober 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI