Deiksis Persona Deiksis Eksofora

Berikut akan diuraikan satu persatu hasil temuan deiksis pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015. a. Saya Kata saya merupakan salah satu jenis kata ganti orang yang menggantikan diri orang yang berbicara Chaer, 2011: 91. Kata saya digunakan dalam situasi formal dan digunakan berkomunikasi ketika penutur belum kenal dengan mitra tutur. Kata saya merupakan salah satu deiksis persona pertama tunggal karena menunjuk pada seorang diri penutur. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis persona pertama tunggal. 1W Tuntutan penghapusan pajak royalti buku pajak penghasilan penulis saya kira tidak tepat. Koran Tempo, 8 September 2015 konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Agus M. Irkham seorang pegiat literasi yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 8 September 2015 kepada pembaca. Kalimat ini berkaitan dengan adanya Peraturan dari Menteri Keuangan Nomor 158PMK.0102015 tentang pemerintah yang memberikan pembebasan pajak pertambahan nilai terhadap beberapa sub-sektor industri keratif dan jasa hiburan. Peraturan dari Menteri Keuangan Nomor 158PMK.0102015 membuat pekerja buku dan penulis buku juga memperjuangkan penghapusan PPN buku non-pelajaran dan royalti buku 2W Jadi menurut saya, masalah itu sudah selesai, janganlah terus dipersoalkan bahwa Soekrno ingkar janji, apalagi dikatakan berkhianat. Koran Tempo, 2 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Asvi warman Adam seorang sejarawan LIPI yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan pembuatan dan peluncuran film berjudul Jenderal Soedirman pada tanggal 27 Agustus 2015 di salah satu bioskop di Jakarta, Indonesia yang menceritakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perjuangan Soedirman melawan Belanda. Beberapa adegan film yang menceritakan Soekarno bahwa dalam pidato Soekarno akan melawan Belanda dengan ikut bergerilya, akan tetapi sidang kabinet tidak mengizinkan Soekarno untuk bergerilya. Kalimat pada data 1W mengandung wujud deiksis saya yang merupakan deiksis persona pertama tunggal. Kata saya disebut deiksis persona pertama tunggal yang berfungsi untuk menggantikan kata ganti orang pertama yakni orang yang sedang melakukan pembicaraan dan dapat diketahui pula bahwa penulispembicara dari data 1W adalah Agus M. Irkham. Rujukan tersebut dapat diketahui karena disampaikan oleh Agus M. Irkham seorang pegiat literasi yang yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 8 September 2015 pada pembaca. Munculnya data 1W berkaitan dengan munculnya Peraturan dari Menteri Keuangan Nomor 158PMK.0102015 tentang pemerintah yang memberikan pembebasan pajak pertambahan nilai terhadap beberapa sub-sektor industri keratif dan jasa hiburan, sehingga membuat pekerja buku dan penulis buku juga memperjuangkan penghapusan PPN buku non-pelajaran dan royalti buku. Kalimat pada data 2W mengandung wujud deiksis saya yang merupakan deiksis persona pertama. Kata saya disebut deiksis persona pertama tunggal yang berfungsi untuk menggantikan kata ganti orang pertama yakni orang yang sedang melakukan pembicaraan dan dapat diketahui pula bahwa penulispembicara dari data 2W adalah Asvi warman Adam. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Asvi warman Adam seorang sejarawan LIPI yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 2W berkaitan dengan peluncuran film berjudul Jenderal Soedirman pada tanggal 27 Agustus 2015 di salah satu bioskop di Jakarta, Indonesia yang menceritakan perjuangan Soedirman melawan Belanda. Beberapa adegan film yang menceritakan Soekarno bahwa dalam pidato Soekarno akan melawan Belanda dengan ikut bergerilya, akan tetapi sidang kabinet tidak mengizinkan Soekarno untuk bergerilya, sehingga membuat Asvi Warman Adam kurang menyetujui adegan yang menceritakan Soekarno yang berbohong. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 1W dan data 2W telah dijelaskan bahwa bentuk kata saya mempunyai rujukan dan konteks yang berbeda, sehingga dapat diasumsikan bahwa wujud saya merupakan deiksis terutama deiksis persona pertama tunggal. Rujukan dari kata saya memiliki rujukan yang berbeda-beda atau berpindah-pindah yang disesuaikan tergantung dengan konteks tuturan itu. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata saya, data 1W dan data 2W memiliki rujukan dan konteks yang berbeda-beda. b. Kami Kata kami merupakan salah satu bagian dari deiksis persona pertama, khususnya deiksis persona pertama jamak. Kata kami menggantikan diri orang yang berbicara dengan jumlah yang berbicara Chaer, 2011: 91. Disebut kata ganti orang pertama jamak karena menggantikan diri orang yang berbicara yang jumlahnya lebih dari satu orang. Dalam deiksis kata kami merupakan bentuk inklusif yaitu gabungan antara persona pertama dan kedua. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis persona pertama jamak bentuk ekslusif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3W Berbulan-bulan, bertahun-tahun, kami menghadiri banyak sekali acara kampanye, advokasi, dan seminar mengenai hutan, lingkungan hidup, pertumbuhan hijau, pembangunan berkelanjutan, dan lain-lain. Koran Tempo, 8 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta Besar Norwegia yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 8 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan masalah perubahan iklim di dunia yang sudah mulai tampak atau terjadi di Indonesia. 4W Untuk itu, kami mengusulkan Patriot Trail Jakarta menjadi ruang publik berwawasan kebangsaan yang merefleksikan jejak sejarah perjuangan bangsa sepanjang lima zaman, dari era Hindu Sunda Kelapa, Islam Jayakarta, Kolonial Batavia, Republik Indonesia Jakarta, dan gobal Jakarta Baru. Koran Tempo, 20 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Martono Yuwono seorang arsitek restorasi Kota Tua Jakarta yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 20 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan mulai menghilangnya kearifan lokal sejumlah kota di Jakarta yang merupakan saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan negara Indonesia. Martono Yuwono teringat dengan usaha yang dilakukan oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta tahun 1966- 1977 yang melakukan restorasi Kota Tua Batavia menjadi Taman Fatahillah agar masyarakat Indonesia tetap mengingat sejarah Indonesia terutama sejarah dari Jakarta. Kalimat pada data 3W di atas mengandung wujud deiksis kami yang merupakan deiksis eksofora persona pemarkah jamak bentuk ekslusif. Kata kami data 3W menggantikan gabungan dari persona satu dan persona tiga persona pertama bentuk ekslusif atau merupakan penutur yang jumlahnya lebih dari satu ketika berbicara dengan mitra tutur. Maka, pembicarapenulis rubrik opini di harian Koran Tempo edisi 8 Oktober 2015 yaitu Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta Besar Norwegia. Pembicarapenulis yang jumlahnya lebih dari satu menggunakan kata ganti kami ketika mengajak berbicara baik lisan maupun tulisan dengan mitra tuturpembaca. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta Besar Norwegia yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 8 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemuculan data 3W berkaitan dengan mulainya perubahan iklim di dunia yang mulai terlihat atau terjadi di Indonesia. Penulis Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta Besar Norwegia menceritakan pengalamannya dalam merasakan perubahan iklim di dunia, khususnya ketika penulis Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta Besar Norwegia berada di Lombok dan bertemu dengan petani mutiara yang sedih karena hasil panennya berkurang karena perubahan iklim. Kalimat pada data 4W di atas mengandung wujud deiksis kami yang merupakan deiksis eksofora persona pemarkah jamak bentuk ekslusif. Kata kami data 4W menggantikan gabungan dari persona satu dan persona tiga persona pertama bentuk ekslusif atau merupakan penutur yang jumlahnya lebih dari satu ketika berbicara dengan mitra tutur. Pembicara pada tuturan di atas adalah penulis opini di harian Koran Tempo edisi 20 Oktober 2015 yaitu Martono Yuwono seorang arsitek restorasi Kota Tua Jakarta. Walaupun, penulis opini di harian Koran Tempo edisi 20 Oktober 2015 yaitu Martono Yuwono, tetapi pada data 4W Martono Yuwono mewakili teman-teman seprofesinya sebagai arsitek dalam mengungkapkanmenuliskan pendapatnya, sehingga penulis Martono Yuwono menggunakan kata ganti “kami”. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Martono Yuwono mewakili teman seprofesinya seorang Arsitek Restorasi Kota Tua Jakarta melalui opini di harian Koran Tempo edisi 20 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 4W bekaitan dengan berkaitan dengan mulai pudarnya kearifan lokal sejumlah kota di Jakarta yang merupakan saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan negara Indonesia. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 3W dan data 4W telah dijelaskan bahwa bentuk kata kami mempunyai rujukan dan konteks yang berbeda, sehingga dapat diasumsikan bahwa wujud kami merupakan deiksis terutama deiksis persona pertama jamak bentuk ekslusif. Rujukan dari kata kami memiliki rujukan yang berbeda-beda atau berpindah-pindah yang disesuaikantergantung dengan konteks tuturan. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata kami, data 3W dan data 4W memiliki rujukan dan konteks yang berbeda-beda. c. Kita Kata kita merupakan salah satu bagian dari deiksis persona pertama, khususnya deiksis persona pertama jamak. Kata kita menggantikan diri orang yang berbicara dengan jumlah yang berbicara Chaer, 2011: 91. Dalam deiksis kata kita merupakan bentuk ekslusif yaitu gabungan antara persona pertama dan ketiga. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis persona pertama jamak bentuk inklusif. 5W Sebetulnya, kita memiliki program penanggulangan kemiskinan serupa Bolsa Familia yakni Program Keluarga Harapan PKH. Koran Tempo, 26 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Kadir seorang yang berkerja di Badan Pusat Statistik BPS yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 26 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan statistik kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik BPS pada 15 September 2015 terkait kenakan harga BBM pada akhir 2014 mengalami kenaikan, sehingga memberikan dampak buruk berupa peningkatan kemiskinan. Brasil juga memiliki kasus yang sama berupa peningkatan masyarakat miskin, kemudian Brasil mengurangi penduduk miskin menggunakan program Bolsa Familia dengan mengirim uang kepada keluarga miskin di Brasil. Indonesia memiliki Program Keluarga Harapan PKH yang sama seperti yang dimiliki oleh Brasil berupa Bolsa Familia. 6W Beberapa langkah yang perlu dilakukan di antaranya penyederhanaan perizinan usaha dan pemotongan biaya-biaya birokrasi yang menyebabkan produk kita tidak efisien. Koran Tempo, 2 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Anjar Priyono seorang Direktur Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA pada 31 Desember 2015 di seruruh dunia dan dimulainya pula perebutan keutungan”kue” ekonomi antara negara-negara anggota MEA. Kalimat pada data 5W di atas mengandung wujud kita yang merupakan deiksis persona pertama jamak bentuk inklusif. Kata kita data 5W menggantikan gabungan dari persona satu dan persona dua persona pertama bentuk inklusif. Dapat dilihat bahwa persona satu merupakan pembicarapenulis pada data 5W adalah penulis di rubrik opini harian Koran Tempo edisi 26 September 2015 yaitu Kadir seorang yang berkerja di Badan Pusat Statistik BPS. Sedangkan persona dua merupakan pembaca rubrik opini harian Koran Tempo edisi 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI September 2015 . Maka, kata kita mempunyai rujukan penulis pendapat di rubrik pendapat harian Koran Tempo edisi 26 September 2015 yaitu Kadir seorang yang berkerja di Badan Pusat Statistik BPS dan pembaca rubrik opini harian Koran Tempo edisi 26 September 201 5. Kata “kita” pada data 5W disebut sebagai kemunculan deiksis eksofora persona pemarkah jamak bentuk inklusif. Rujukan dapat diketahui karena sampaikan oleh Kadir seorang yang berkerja di Badan Pusat Statistik BPS penulis opini di harian Koran Tempo edisi 26 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 5W berkaitan dengan hasil rilisan Badan Pusat Statistik BPS yang menunjukkan kenaikan harga BBM pada akhir 2014 mengalami kenaikan. Penulis Kadir menunjukkan kepada pembaca kenaikan harga BBM pada akhir 2014, sehingga memberikan dampak buruk berupa peningkatan kemiskinan. Penulis Kadir teringat dengan Brasil juga memiliki kasus yang sama berupa peningkatan masyarakat miskin, kemudian Brasil mengurangi penduduk miskin menggunakan program Bolsa Familia dengan mengirim uang kepada keluarga miskin di Brasil. Penulis Kadir mengingatkan bahwa negara tempat tinggal penulis dan pembaca di Indonesia juga memilki Progran Keluarga Harapan PKH yang mirip dengan Bolsa Familia. Maka, penulis menggunakan kata kita dalam tuturannya dalam menyebutkan penulis Kadir dan pembaca. Kalimat pada data 6W di atas mengandung wujud kita yang merupakan deiksis persona pemarkah jamak bentuk inklusif. Kata kita data 6W menggantikan gabungan dari persona satu dan persona dua persona pertama bentuk inklusif. Dapat dilihat bahwa persona satu merupakan pembicarapenulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada data 6W adalah penulis pendapat di rubrik pendapat harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015 yaitu Anjar Priyono seorang Direktur Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Sedangkan persona dua merupakan pembaca rubrik opini harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015 . Maka, kata kita mempunyai rujukan penulis rubrik opini harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015 yaitu Anjar Priyono seorang Direktur Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan pembaca rubrik pendapatopini harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015. Kata kita pada data 6W disebut sebagai kemunculan deiksis eksofora persona pemarkah jamak bentuk inklusif. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Anjar Priyono seorang Direktur Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta melalui opini di harian Koran Tempo edisi 2 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 6W berkaitan dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA pada 31 Desember 2015 di seluruh dunia dan dimulainya pula perebutan keutungan”kue” ekonomi antara negara-negara anggota MEA. Penulis yang berasal dari Indonesia dan opininya diterbitkan di Indonesia menggunakan kata “kita” merujuk pada penulis dan pembaca atau masyarakat Indonesia. Maka, penulis menggunakan kata kita dalam tuturannya dalam menyebutkan penulis Anjar Priyono dan pembaca. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 5W dan data 6W telah dijelaskan bahwa bentuk kata kita mempunyai rujukan dan konteks yang berbeda, sehingga dapat diasumsikan bahwa wujud kita merupakan deiksis terutama deiksis persona pertama jamak bentuk inklusif. Rujukan dari kata kita memiliki rujukan yang berbeda-beda atau berpindah-pindah yang disesuaikantergantung dengan konteks tuturan. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata kita, data 5W dan data 6W memiliki rujukan dan konteks yang berbeda-beda. 2 Deiksis Persona Kedua Seperti yang sudah dijelaskan oleh Purwo 1984: 22 mengandaikan dalam sebuah drama bahwa apabila pembicaraseseorang yag berbicarabercerita tidak berbicara lagi, dan kemudian menjadi pendengar maka pembicaraseseorang yag berbicarabercerita berganti memakai “topeng” yang disebut persona kedua. lebih jelasnya deiksis persona kedua memiliki rujukan pada pada pendengar atau pembaca. hal ini sejalan dengan pandangan Chaer 2011: 91 menyatakan bahwa kata benda yang menyatakan orang sering kali digantikan kedudukannya di dalam pertuturan dengan sejenis kata yang lazim disebut kaga ganti. Kata ganti orang kedua yaitu kata yang menggantikan diri orang yang diajak bicara. Dalam hal ini, orang yang diajak bicara oleh pembicarapenulis adalah pembaca. Chaer 2011: 92 pun menunjukkan bahwa yang termasuk kata ganti orang kedua adalah kamu -mu, engkau kau, dikau, Anda, kalian . Persona kedua dibagi menjadi persona kedua tunggal merujuk pada satu orang yang diajak berbicara atau merujuk mitra tuturpembaca berupa kamu -mu, engkau kau, dikau,dan Anda. Sedangkan persona kedua jamak merujuk pada lebih dari satu orang yang diajak berbicara atau lebih dari satu orang yang berupa kalian. Berikut akan didisajikan beberapa contoh hasil temuan dan analisis data. a. Anda Kata Anda merupakan bagian dari kata ganti orang kedua yaitu kata yang menggantikan diri orang yang diajak bicaramitra tutur. Kata Anda digunakan kepada orang yang belum dikenal dan diperkirakan usia sebaya atau dalam situasi resmi. Seperti halnya pada opini di harian Koran Tempo yang bersifat resmiformal karena dibaca oleh semua orang yang memiliki bermacam-macam latarbelakang pendidikan. Selain itu, penulis opini juga belum atau tidak mengatahui siapa pembaca opininya. Maka, penulis menggunakan kata ganti Anda untuk menyebut mitra tutur. Kata Anda disebut persona kedua tunggal karena menunjuk pada mitra tuturpembaca yang biasanya setiap koran dibaca oleh satu orang , maka agar lebih dekat penulis menggunakan kata Anda yang menunjuk pada satu orang. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis persona kedua tunggal. 7W Sekedar saran, bila ingin mencegah terjadinya kelambanan gerak atau apalagi chaos dalam organisasi Anda, pertimbangkan masak-masak bila Anda ingin mendeklarasikan organisasi Anda sebagai penganut manajenen demokratis. Koran Tempo, 3 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Pongki Pamungkas seorang Penulis Buku The Answer is Love yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 3 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan penerapan manajemen demokrasi di salah satu perusahaan teman penulis yang sebagai CEO perusahaan berupa kasus kemarahan teman penulis sebagai CEO kepada karyawan karena terjadi perdebatan rencana perubahan jalur keluar-masuk kendaraan di kantor, sehingga menyebabkan para karyawan tidak mempedulikan pekerjaannya masing-masing dan mengurusi yang bukan tanggung jawabnya. 8W Anda saat ini disuguhi berita sekitar Dewan Perwakilan Rakyat DPR, Mahkamah Kehormatan DPR MKD, Freeport Indonesia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan kasus yang sedang panas dan popular dengan istilah “Papa Minta Saham”. Koran Tempo, 11 Desember 2015 Konteks tuturan: Kalimat ini disampaikan oleh Bramantyo Djohanputro seorang Dosen PPM School of Management yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 11 Desember 2015 kepada pembaca. Kalimat ini berkaitan dengan Sudirman Said Menteri ESDM yang membeberkan bahwa Setya Novanto Ketua DPR RI yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia atau biasa disebut “Papa minta saham” pada 16 November 2015. Kasus “Papa minta Saham” kemudian ditangani oleh Mahkamah Kehormatan Dewan MKD dan sejak tanggal 16 November 2015 sampai tulisan ini dibuatditerbitkan MKD melakukan tahapan sidang untuk mengadili Setya Novanto. Kalimat pada data 7W mengandung wujud deiksis Anda yang merupakan deiksis persona kedua tunggal. Kata Anda disebut deiksis persona kedua tunggal karena memiliki fungsi untuk menggantikan kata ganti orang kedua, yakni orang yang diajak berbicara atau biasa disebut sebagai mitra tutur atau pembaca yang jumlahnya satu orang. Maka, wujud Anda pada data 7W merujuk pada pembaca rubrik opini harian Koran Tempo edisi 3 Oktober 2015 yaitu pembaca. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Pongki Pamungkas seorang Penulis Buku The Answer is Love melalui opini di harian Koran Tempo edisi 3 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 7W berkaitan dengan pengalaman penulis Pongki Pamungkas ketika berbincang dengan temannya yang merupakan CEO perusahaan dengan menerapkan sistem manajemen demokrasi yang berjalan kurang baik karena karyawan teman penulis Pongki Pamungkas selalu memperdebatkan rencana perubahan jalur keluar-masuk kendaraan di kantor, sehingga menyebabkan para karyawan tidak mempedulikan pekerjaannya masing-masing dan hanya mengurusi yang bukan tanggung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jawabnya. Penulis Pongki Pamungkas memberikan saran kepada pembaca agar lebih memikirkan secara matang dalam menerapkan demokrasi manajemen. Kalimat pada data 8W di atas merupakan deiksis persona kedua tunggal. Kata Anda disebut deiksis persona kedua tunggal karena memiliki fungsi untuk menggantikan kata ganti orang kedua, yakni orang yang diajak berbicara atau biasa disebut sebagai mitra tutur atau pembaca yang jumlahnya satu orang. Maka, wujud Anda pada data 8W merujuk pada mitra tuturpembaca rubrik opini di harian Koran Tempo edisi 11 Desember 2015 yaitu pembaca. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Bramantyo Djohanputro seorang Dosen PPM School of Management yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 11 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 8W berkaitan dengan Novanto Ketua DPR RI yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia atau biasa disebut “Papa minta saham” oleh Menteri ESDM Sudirman Said pada 16 November 2015. Kasus “Papa minta Saham” kemudian ditangani oleh Mahkamah Kehormatan Dewan MKD dan sejak tanggal 16 November 2015 sampai tulisan ini dibuatditerbitkan MKD melakukan tahapan sidang untuk mengadili Setya Novanto. Penulis Bramantyo Djohanputro menunjukkan kepada pembaca bahwa sampai tulisan ini dibuat, pembaca akan lebih banyak disajikan siaran terkait kasus “Papa minta saham”. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa data 7W dan data 8W telah dijelaskan bahwa bentuk kata Anda mempunyai rujukan dan konteks yang berbeda, sehingga dapat diasumsikan bahwa wujud Anda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan deiksis terutama deiksis persona kedua tunggal. Rujukan dari kata Anda memiliki rujukan yang berbeda-beda atau berpindah-pindah yang disesuaikan tergantung dengan konteks tuturan. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata Anda, data 7W dan data 8W memiliki rujukan dan konteks yang berbeda-beda.

4.2.1.1.2 Deiksis Ruang

Deiksis ruang berkaitan dengan rujukannya merupakan tempat atau lokasi yang dibicarakan antara penutur dengan mitra tutur. Berdasarkan pendapat Bambang Kaswanti Purwo 1984: 37 deiksis eksofora ruang dapat berupa deiksis bentuk adjektiva kata sifat, adverbial kata keterangan atau verba kata kerja. Deiksis eksofora ruang dibagi mejadi dua jenis yaitu deiksis ruang demonstratif dan deiksis ruang lokatif. Deiksis ruang demonstratif mencakup ini, itu, begini, dan begitu. Deiksis ruang lokatif mencakup sini, sana, dan situ. 1 Deiksis Ruang Demonstratif Deiksis ruang demonstratif merupakan bagian dari deiksis eksofora yang rujukanreferensinya berada di luar teksluar tuturan atau berada di luar topik pembicaraan. Deiksis ruang demonstratif merujuk pada lokasi atau tempat yang lebih dikhususkan pada pronominal kata ganti demonstratif yang merujuk pada tempat yang letaknya jauh, sedang, atau dekat dengan penutur maupun mitra tutur. Deiksis ruang demonstratif mencakup ini, itu, begini, dan begitu. Berikut akan disajikan hasil temuan data dan analisisnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Ini Kata ini dengan fungsi untuk menunjuk benda yang dekat dari pembicara Chaer, 2011: 111. Perhatikan contoh data berikut yang mengandung deiksis ruang demonstratif. 9W Beliau mungkin sudah mulai membaca gelagat, bila demokrasi “murni” yang berjalan, bangsa ini tidak akan kemana-mana. Koran Tempo, 3 Oktober 2015 konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Pongki Pamungkas seorang Penulis Buku The Answer is Love yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 3 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan masalah yang dihadapi teman penulis Pongki Pamungkas yang sebagai CEO suatu perusahaan, karena sistem manajemen demokrasi yang kurang tepat membuat karyawan di perusahaan teman penulis Pongki Pamungkas berbedat mengenai rencana perubahan jalur keluar-masuk kendaraan di kantor, sehingga membuat karyawan tidak melakukan pekerjaannya masing-masing, tetapi malah mengurusi kegiatan yang bukan kapsitas mereka. Penulis Pongki Pamungkas teringat dengan pidato Bung Karno setelah Indonesia merdeka, senang menerapkan sistem demokrasi terpimpin daripada sistem demokrasi yang bukan terpimpin. Bung Karno merupakan pahlawan proklamator di Indonesia dan pernah menjadi Presiden pertama kali diIndonesia, setelah Indonesia Merdeka pada tahun 17 Agustus 1945. Kalimat pada data 9W di atas merupakan deiksis ruang demonstratif karena terdapat kata ini . Deiskis ini disebut kemunculan deiksis karena rujukannya adalah demonstratif. Rujukan data 9W wujud ini yaitu tempat tinggal penulis Pongki Pamungkas dan Bung Karno tinggal yaitu Indonesia. Tuturan data 9W disampaikan oleh Pongki Pamungkas berada di Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia. Rujukan dapat diketahui karena disampaikan oleh Pongki Pamungkas seorang penulis buku The Answer is Love yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 3 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 9W berkaitan dengan masalah yang dihadapi teman penulis Pongki Pamungkas yang sebagai CEO suatu perusahaan, karena sistem manajemen demokrasi yang kurang tepat membuat karyawan di perusahaan teman penulis Pongki Pamungkas berbedat mengenai rencana perubahan jalur keluar- masuk kendaraan di kantor, sehingga membuat karyawan tidak melakukan pekerjaannya masing-masing, tetapi malah mengurusi kegiatan yang bukan kapsitas mereka. Penulis Pongki Pamungkas teringat dengan pidato Bung Karno setelah Indonesia merdeka, senang menerapkan sistem demokrasi terpimpin daripada sistem demokrasi yang bukan terpimpin. Bung Karno merupakan pahlawan proklamator di Indonesia dan pernah menjadi Presiden pertama kali diIndonesia, setelah Indonesia Merdeka pada tahun 17 Agustus 1945. Wujud ini pada data 9W merupakan deiksis terutama deiksis ruang demonstratif, walaupun hanya ada satutidak ada pembanding yang lainnya. Wujud ini deiksis karena dapat memiliki rujukan dan konteks yang berbeda dengan data 9W, misalnya data 9W menceritakan terkait kepemimpinan Presiden AS Barack Obama dan koran yang menerbitkan data tersebut adalah koran Amerika Serikat AS dan peristiwanya terjadi di Amerika Serikat AS, maka rujukan dari data 9W bisa berubah bukan merujuk pada Indonesia tetapi merujuk pada Amerika Serikat. 2 Deiksis Eksofora Ruang Lokatif Deiksis ruang lokatif merupakan bagian dari deiksis eksofora yang