Pengertian Pragmatik Kajian Teori

pendengar atau pembaca. Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Pragmatik adalah studi tentang maksud. Berdasarkan beberapa definisi atau pengertian dari para ahli pragmatik di atas, dapat disimpulkan bahwa pragmatik adalah salah satu cabang linguistik yang mempelajari tentang penggunaan bahasa atau makna tuturan yang didasarkan pada konteksnya. Seorang mitra tutur akan mengetahui maksudmakna tuturan dari si penutur apabila mitra tutur mengetahi konteks dari tuturan itu. Oleh sebab itu konteks dalam tuturan sangat penting dipahami dan diketahui oleh mitra tutur, agar maksud dari suatu tuturan dapat tersampaikan dengan baik. Secara garis besar pragmatik mempelajari maksudmakna tuturan yang didasarkan oleh kontekssituasi ujar.

2.1.2 Konteks

Konteks merupakan bagian dari pragmatik dalam menentukan maksudmakna sebuah tuturan. Adanya konteks akan membuat mitra tutur maupun menutur akan dapat saling memahami antara maksud penutur maupun mitra tutur. Apabila dalam berkomunikasi tidak memperhatikan konteks maka maksud dalam sebuah tuturan tidak akan tertangkaptercapai dengan jelas. Oleh sebab itu, konteks memiliki peranan penting dalam menentukan maksudmakna dalam sebuah tuturan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rahardi 2003: 78 memberikan definisi bahwa pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur eksternal bahasa. Eksternal bahasa di sini maksudnya berupa konteks. Menurut Rahardi 2003: 20 mengatakan bahwa konteks tuturan dapat diartikan sebagai latar pengetahuan background knowledge yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh mitra tutur atas apa yang dimaksud oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur. Pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai konteks tuturan, yang identitas atau jati dirinya adalah semua latar belakang pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh para pelibat pertuturan, jelas-jelas akan dapat membantu para pelibat pertuturan itu untuk menafsirkan kandungan pesan atau maksud yang hendak disampaikan di dalam setiap pertuturan. Menurut Leech 1993: 20 konteks adalah aspek-aspek yang gayut dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan. Konteks sebagai suatu pengetahuan latar belakang yang sama-sama dimiliki oleh n dan t dan yang membantu t menafsirkan makna tuturan. Pengertian konteks sejalan dengan Sobur 2006: 56 bahwa Konteks memasukan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi di mana teks tersebut diproduksi, fungsi yang dimaksudkan, dan sebagainya. Tarigan 1986: 35 mengartikan konteks sebagai setiap latar belakang pegetahuan yang diperkirakan dimiliki dan disetujui bersama oleh Pa pembicarapenulis dan Pk penyimakpembaca serta yang menunjang interpretasi Pk penyimakpembaca terhadap apa yang dimaksudkan Pa pembicarapenulis dengan suatu ucapan tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan pengertian beberapa ahli terkait konteks, dapat diketahui atau disimpulkan bahwa konteks merupakan segala latarbelakang pengetahuan atau segala situasi yang ada di luar teks yang dapat membuat mitra tuturpembaca memahami maksud sebuah tuturan atau bacaan. Konteks dapat mencakup siapa