Metode dan Teknik Analisis Data
penentunya ialah kenyataan yang ditunjuk atau diacu oleh bahasareferent bahasa, fonetis artikulatoris alat penentunya organ pembentuk bahasa atau organ
wicara, translasional alat penentunya berupa bahasa lain, suatu penentuan bahwa verba atau kata kerja bahasa Indonesia ialah kata yang dalam bahasa Inggris,
Prancis, atau bahasa Indo-Eropa lainnya dikonjungsikan, ortografis penentuan sampai bahwa kalimat ialah satuan lingual yang dalam bentuk tulisanlatin diawali
dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik, dan sebagainya, lebih analisis kesintaksis, dan pragmatis penentuan kalimat bahwa kalimat perintah atau
kalimat inperatif ialah kalimat yang bila diucapkan menimbulkan reaksi tindakan tertentu dari mitra wicaranya dan sampai pada penentuan bahwa kalimat efektif
ialah kata yang bila diucapkan menimbulkan akibat emosional tertentu pada mitra wicaranyalebih ke mitra wicara.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dalam analisis data penelitian ini, menggunakan metode padan karena karena bahasa yang diteliti memang sudah
memiliki hubungan dengan hal-hal di luar bahasa yang bersangkutan bagaimana sifat hubungan itu. Kemudian karena metode padan memiliki lima sub jenis, maka
peneliti menggunakan metode padan pragmatis karena alat penentunya berupa mitra wicara. Yang memiliki arti bahwa maksud sebuah tuturan yang
diungkapkan oleh penutur tergantung dari penafsiran dari mitra wicaramitra tutur. Maka, dalam hal ini situasi saat dituturkannya tuturan itu menjadi hal yang
penting dalam menentukan tafsiranpenentuan maksud oleh mitra tuturmitra wicara. Jika digambarkan, peneliti dalam penelitian ini memiliki posisi sebagai
mitra wicaramitra tutur dari penulis opini di rubrik opini harian Koran Tempo PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
edisi September-Desember 2015. Maka, agar peneliti mengetahui maksud dari penuturpenulis khususnya tuturankalimat yang mengandung ungkapan deiksis,
peneliti harus mampu menafsirkan berdasarkan pengetahuan peneliti berdasarkan konteks tuturan.
Tenik analisis data penelitian ini adalah teknik analisis dekriptif. Analsis deskriptif adalah analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar
keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat. Data tersebut biasanya tercantum dalam bentuk tabel dan analisis didasarkan pada tabel tersebut
Nurastuti, 2007: 130. Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini menggunakan teknik analisis desriptif karena peneliti melakukan penjebaran
terkait hasil pengumpulan data dalam bentuk tabel yang kemudian dijabarkan secara panjang lebar dalam bentuk kalimat.
Secara garis besar, berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data dalam penelitian ini.
1 Peneliti mengklasifikasikan mengelompokkan atau menggolongkan
data temuan deiksis yang berasal dari rubrik opini di harian Koran Tempo
edisi September-Desember 2015 yang didasarkan jenis deiksis sesuai dengan jenis deiksis dari teori Bambang Kaswanti Purwo yang
berjudul Deiksis dalam Bahasa Indonesia. 2
Peneliti memberikan interpretasi berupa penjelasan terkait konteks dari masing-masing deiksis yang berasal dari rubrik opini harian
Koran Tempo edisi September-Desember 2015 agar mengetahui
maksud deiksis, dengan cara peneliti memposisikan diri sebagai mitra PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wicara dari data yang mengandung ungkapan deiksis dengan melihat konteks dari tuturankalimat yang mengandung deiksis.
3 Peneliti juga memberikan interpretasimenentukan maksud rujukan
dari masing-masing deiksis berdasarkan konteks tuturan dari masing- masing deiksis pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi
September-Desember 2015. 4
Peneliti mendeskripsikan atau menjabarkan beberapa sampel dari wujud deiksis dan maksud rujukan deiksis yang telah disetujui oleh
triangulator pada bab pembahasan.