Maksud Rujukan Katafora Maksud Rujukan Konstituen Sebelah Kanan

Juni 2015 dan sampai tulisan ini dibuat bencana kabut asap masih terjadi. Penulis Tjandra Yoga Aditama menunjukkan salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis Tjandra Yoga Aditama terhadap bencana kabut asap yang sedang terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia, dengan salah satunya menunjukkan bahwa punya penyakit kronis paru dan jantung harus lebih waspada dalam menghadapi kabut asap karena dapat memperparah penyakit kronis paru dan jantung. Selain itu, pada kalimat “Kedua, mereka yang punya penyakit kronis paru dan jantung harus waspada terhadap keluhan yang timbul atau semakin beratnya keluhan ” terdapat deiksis mereka yang rujukannya setelah kata yang mengandung deiksis muncul, karena deiksis katafora persona merujuk pada konstituen di sebelah kanansetelah kata ungkapan deiksis muncul yang berupa personainsan. Jadi, wujud mereka pada data 44M bermakud merujuk pada orang-orang yang memiliki penyakit kronis paru dan jantung. 45M Diberitakan bahwa, dalam interogasi, petugas kepolisian menanyakan identitas nama terakhirnya, Mohammed. Koran Tempo, 8 Oktober 2015 Konteks tuturan: Kalimat ini disampaikan oleh Ahmad Khotim Muzakka seorang Mahasiswa Center for Religious and Cross- Cultural Studies, Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 23 September 2015 kepada pembaca. Kalimat ini berkaitan dengan adanya kasus Ahmed Mohammed remaja 14 tahun yang di ditangkap dan diintrogasi polisi Amerika Serikat karena diduga membawa bom ke sekolah padahal hanya membawa jam tangan kreasi Ahmed sendiri pada 13 September 2015. Tuturan data 45M memiliki wujud deiksis berupa -nya. Kata -nya merupakan deiksis katafora persona yang memiliki rujukan pada persona ketiga tunggalmemiliki rujukan pada orang yang sedang dibicarakan dalam tuturan yang jumlahnya satu orang dan mengacu pada konstituen disebelah kanan. Data 45M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud -nya pada data 45M bermaksud merujuk pada Mohammed. Maksud deiksis data 45M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Ahmad Khotim Muzakka seorang mahasiswa Center for Religious and Cross-Cultural Studies, Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta melalui opini harian Koran Tempo edisi 8 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 45M memiliki kaitan dengan adanya kasus Ahmed Mohammed remaja 14 tahun yang di ditangkap dan diintrogasi polisi Amerika Serikat karena diduga membawa bom ke sekolah padahal hanya membawa jam tangan kreasi Ahmed sendiri pada 13 September 2015. Penulis Ahmad Khotim Muzakka mengungkapkan bahwa dalam interogasi polisi AS terhadap Ahmed Mohammed, polisi AS menanyakan nama terkahir dari Mohammed. Selain itu, pada kalimat “Diberitakan bahwa, dalam interogasi, petugas kepolisian menanyakan identitas nama terakhirnya, Mohammed ” terdapat deiksis –nya yang rujukannya setelah kata yang mengandung deiksis muncul, karena deiksis katafora persona merujuk pada konstituen di sebelah kanansetelah kata ungkapan deiksis muncul yang berupa personainsan. Jadi, wujud -nya pada data 45M bermaksud merujuk pada Mohammed. 2 Deiksis Katafora Bukan Persona Maksud deiksis katafora bukan persona merujuk pada bukan insan atau bukan manusia yang berada di dalam teksyang sedang dibicarakan dalam tuturan, tepatnya terletak di konstituen disebelah kanansesudah kalimat atau kata yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengandung deiksis diujarkandituliskan oleh penuturpenulis. Berikut merupakan contoh kalimat yang mengandung deiksis katafora bukan persona. 46M Sebelum kondisi itu terjadi, tidak ada salahnya segera dibuat rencana B yakni membuka keran impor beras. Koran Tempo, 22 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Khudori seorang Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat 2010- sekarang yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 22 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan pergantian seluruh Direksi Bulog pada 8 Juni 2015 di Jakarta yang kemudian harga beras mengalami kenaikan karena stok beras menipis, serta didukung pula anggapan pedagang pasar dan pengusaha penggiling padi yang mengganggap aparat melakukan penimbunan beras, sehingga membuat pedagang beras dan pemilik penggilingan padi yang akan menahan stok dan akan melakukan penimbunan beras. Tuturan data 46M memiliki wujud deiksis berupa yakni. Data 46M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud yakni pada data 46M bermaksud merujuk pada suatu katafrasakalimat yang bukan terkait personabukan insan dengan rujukan berada dikonstituen disebelah kanan. Maka, wujud yakni data 46M bermaksud merujuk pada membuka keran impor beras. Maksud deiksis data 46M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Khudori seorang Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat 2010-sekarang melalui opini harian Koran Tempo edisi 22 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 46M memiliki kaitan dengan pergantian seluruh Direksi Bulog pada 8 Juni 2015 di Jakarta yang kemudian harga beras mengalami kenaikan karena stok beras menipis, serta didukung pula anggapan pedagang pasar dan pengusaha penggiling padi yang mengganggap aparat melakukan penimbunan beras, sehingga membuat pedagang beras dan pemilik penggilingan padi yang akan menahan stok dan akan melakukan penimbunan beras. Penulis Khudori memberikan saran terhadap pemerintah agar melakukan membuka keran impor beras terkait masalah penipisan strok beras hingga menimbulkan masalah pada para pedagang beras maupun tempat penggilingan padi untuk melakukan penimbunan beras sampai beras normalkembali stabil baik dari tingkat harga maupun stok. Selain itu, pada kalimat “Sebelum kondisi itu terjadi, tidak ada salahnya segera dibuat rencana B yakni membuka keran impor beras ”, terdapat deiksis yakni yang rujukannya setelah kata yang mengandung deiksis muncul, karena deiksis katafora bukan persona merujuk pada konstituen di sebelah kanansetelah kata ungkapan deiksis muncul yang berupa bukan personabukan insan. Jadi, wujud yakni pada data 46M bermakud merujuk pada membuka keran impor beras. 47M Kesehatan dengan ekspektasi usia hidup yang baik hanya dapat tercapai dengan memperhatikan aspek-aspek dalam definisi kesehatan, yaitu kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa. Koran Tempo, 9 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Nova Riyanti Yusuf seorang mantan Ketua Panitia Kerja RUU Kesehatan Jiwa DPR dan Fellow Harvard Medical School yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 9 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan tema “Martabat dalam Kesehatan Jiwa”. Menjelang peringaan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober penulis menunjukkan bahwa kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa sangat penting untuk ekspektasi usia hidup yang baik. Tuturan data 47M memiliki wujud deiksis berupa yaitu. Data 47M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud yaitu pada data 47M bermaksud merujuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada pada suatu katafrasakalimat yang bukan terkait personabukan insan dengan rujukan berada dikonstituen disebelah kanan. Maka, wujud yaitu data 47M bermaksud merujuk pada kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa. Maksud deiksis data 47M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Nova Riyanti Yusuf seorang mantan Ketua Panitia Kerja RUU Kesehatan Jiwa DPR dan Fellow Harvard Medical School melalui opini harian Koran Tempo edisi 9 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 47M memiliki kaitan dengan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan tema “Martabat dalam Kesehatan Jiwa ”. Penulis Nova Riyanti Yusuf mengungkapkan bahwa kesehatan dengan ekspektasi usia hidup yang baik hanya dapat dilakukan dengan melihat aspek-aspek kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa, untuk menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan tema “Martabat dalam Kesehatan Jiwa”. Selain itu, pada kalimat “Kesehatan dengan ekspektasi usia hidup yang baik hanya dapat tercapai dengan memperhatikan aspek-aspek dalam definisi kesehatan, yaitu kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa ”, terdapat deiksis yaitu yang rujukannya setelah kata yang mengandung deiksis muncul, karena deiksis katafora bukan persona merujuk pada konstituen di sebelah kanansetelah kata ungkapan deiksis muncul yang berupa bukan personabukan insan. Jadi, wujud yaitu pada data 47M bermakud merujuk pada kesehatan fisik, mentaljiwa, spiritual, dan jiwa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48M Misalnya ini: seorang anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar dia bisa pulang sore. Koran Tempo, 31 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Seno Gumira Ajidarma seorang wartawan PANAJOURNAL.COM yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 31 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan kesenangan penulis Seno Gumira Ajidarma terhadap buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 2006 karya Pei‟i yang isinya berupa anekdot tentang para anggota DPRDanggota komisi. Penulis menunjukkan potongan anekdot yang ada di buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 2006 berupa anggota komisi yang minta rapat dipercepat agar bisa pulang sore. Tuturan data 48M memiliki wujud deiksis berupa ini. Data 48M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud ini pada data 48M bermaksud merujuk pada pernyataan yang mengacu pada konstituen disebelah kanan. Maka, wujud ini data 48M bermaksud merujuk pada seorang anggota komisi bersungguh- sungguh minta rapat dipercepat agar dia bisa pulang sore. Maksud deiksis data 48M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Seno Gumira Ajidarma seorang wartawan PANAJOURNAL.COM melalui opini harian Koran Tempo edisi 31 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 48 memiliki kaitan dengan kesenangan penulis Seno Gumira Ajidarma terhadap buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 2006 karya Pei‟i yang isinya berupa anekdot tentang para anggota DPRDanggota komisi. Penulis Seno Gumira Ajidarma menunjukkan salah satu potongan andekdot dalam buku berjudul Humor Nyata Wakil Rakyat 20 06 karya Pei‟i berupa seorang anggota anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar dia bisa pulang sore. Selain itu, pada kalimat “Misalnya ini: seorang anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar dia bisa pulang sore ”, terdapat deiksis ini yang rujukannya setelah kata yang mengandung deiksis muncul, karena deiksis katafora bukan persona merujuk pada konstituen di sebelah kanansetelah kata ungkapan deiksis muncul yang berupa bukan personabukan insan. Jadi, wujud ini pada data 48M bermakud merujuk pada seorang anggota komisi bersungguh-sungguh minta rapat dipercepat agar dia bisa pulang sore. 49M Tuduhan Putin di atas berdasarkan asumsi sebagai berikut. Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Koran Tempo, 15 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Smith Alhadar seorang penasehat Indonesian Society for Middle East Studies yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 15 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia di sela Konferensi Perubahan Iklim di Paris, dengan menuduh penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 oleh jet F-16 milik Turki dilakukan untuk melindungi dan mengamankan mata rantai penjualan minyak Negara Islam Irak dan Suriah ISIS ke Turki. Sebelum terjadi penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 oleh jet F-16 milik Turki, Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Rusia merupakan negara pendukung dari Liga Arab NATO dalam memerangi ISIS. Tuturan data 49M memiliki wujud deiksis berupa sebagai berikut. Data 49M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud sebagai berikut pada data 49M bermaksud merujuk pada merujuk pada suatu katafrasakalimat yang bukan terkait persona bukan insan dengan rujukan berada dikonstituen disebelah kanan. Maka, wujud sebagai berikut data 49M bermaksud merujuk pada Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Maksud deiksis data 49M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Smith Alhadar seorang penasehat Indonesian Society for Middle East Studies melalui opini harian Koran Tempo edisi 15 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 49M memiliki kaitan dengan konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia di sela Konferensi Perubahan Iklim di Paris, dengan menuduh penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 oleh jet F-16 milik Turki dilakukan untuk melindungi dan mengamankan mata rantai penjualan minyak Negara Islam Irak dan Suriah ISIS ke Turki. Penulis Smith Alhadar mengungkapkan tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait penembakan pesawat tempur Rusia SU-24 oleh jet F-16 milik Turki didasarkan bahwa sebelumnya Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO Rusia merupakan pendukung NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Selain itu, pada kalimat “Tuduhan Putin di atas berdasarkan asumsi sebagai berikut. Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran ”, terdapat deiksis sebagai berikut yang rujukannya setelah kata yang mengandung deiksis muncul, karena deiksis katafora bukan persona merujuk pada konstituen di sebelah kanansetelah kata ungkapan deiksis muncul yag berupa bukan personabukan insan. Jadi, wujud sebagai berikut pada data 49M bermakud PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merujuk pada Turki menolak ikut serta dalam koalisi Liga Arab NATO memerangi ISIS sejak September 2014 dan ISIS menjual sebagian besar produksi minyaknya di pasar gelap melalui wilayah Turki, selain Irak, dan Iran. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa deiksis katafora memiliki acuan pada konstituen di sebelah kanan. Deiksis katafora memiliki dua jenis bagian deiksis yang berupa deiksis katafora persona dan deiksis katafora bukan persona. Kedua jenis deiksis tersebut sama-sama memiliki rujukan pada konstituen sebelah kanan disebut maksud rujukan katafora. Jadi, dapat diketahui bahwa deiksis katafora baik katafora persona dan katafora bukan persona yang memiliki rujukan pada konstituen sebelah kanan, memiliki maksud rujukan katafora.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini dengan judul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Opini di Harian Koran Tempo Edisi September- Desember 2015” memiliki dua rumusan masalah yaitu 1 apa wujud fenomena deiksis pada rubrik opini harian Koran Tempo edisi Septeber-Desember 2015 dan 2 apa maksud fenomena deksis pada rubrik opini harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015. Dapat diketahui bahwa sumber data penelitian ini berasal dari opini harian Koran Tempo edisi September-Desember 2105, dengan datanya diambil dari cuplikan kalimat yang mengandung ungkapan deiksis. Artikel opini atau opini adalah tulisan lepas yang dibuat seseorang – lazimnya bukan orang yang berada dalam redaksi media yang bersangkutan – untuk mengupas masalah aktual danatau masalah kontroversial tertentu Kuncoro dalam Rahardi, 2012: 29. Pada kenyataannya opini yang merupakan tulisan seseorang yang mengupas masalah aktual danatau masalah kontroversial tertentu mengandung banyak deiksis. Purwo 1984: 1 menjelaskan bahwa kata yang bersifat dieksis apabila referensinya berpindah- pindah atau berganti-ganti, tergantung pada siapa yang menjadi si pembicara dan tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Berdasarkan hal itu secara sederhana dapat diketahui bahwa dua buah tuturan yang berbeda mengandung wujud deiksis yang sama, tetap memiliki rujukan yang berbeda karena wujud deiksis yang sama tetapi beda rujukannya disesuaikantergantung dengan konteks dari masing-masing tuturan. Sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini, yang sudah disebutkan pada paragraf di atas, dalam menemukan wujud deiksis peneliti menggunakan teori acuan dari teori deiksis Bambang Kaswanti Purwo yang berjudul Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan maksud deiksis peneliti menafsirkan sendiri yang didasarkan pada konteks tuturan masing-masing data yang ditemukan. Konteks memiliki peranan yang sangat penting, karena ilmu pragmatik mengkaji maksudmakna tuturan berdasarkan konteksnya. Rahardi 2013: 16 menyatakan bahwa maknamaksud yang dikaji dalam pragmatik bersifat terikat konteks context dependent. Konteks adalah latar belakang pengetahuan background knowledge yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh mitra tutur atas apa yang dimaksudkan oleh si penutur itu dalam keseluruhan proses bertutur Rahardi, 2003: 20. Dalam hal ini, konteks tidak hanya digunakan dalam tuturan tulisan, namun tuturan lisan dalam memahami maksud tuturan dibutuhkan konteks tuturan pula. Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan oleh peneliti terhadap deiksis pada kalimat di rubrik opini harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015, peneliti menemukan wujud dan maksud deiksis. Peneliti menemukan wujud deiksis yang berupa deiksis eksofora deiksis eksofora persona, deiksis eksofora ruangtempat, dan deiksis eksofora waktu dan deiksis endofora deiksis anafora dan deiksis katafora. Jika dirinci jumlah deiksis yang ditemukan pada rubrik opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015 sebanyak 197 deiksis yang mencakup eksofora sebanyak 68 deiksis yang mencakup deiksis persona sebanyak 24 deiksis, deiksis ruangtempat sebanyak 3 deiksis, dan deiksis waktu sebanyak 41 deiksis. Deiksis endofora sebanyak 129 deiksis yang mencakup deiksis anafora 111 deiksis dan deiksis katafora sebanyak 18 deiksis. Selain itu, peneliti menemukan maksud deiksis yang didasarkan pada jenis deiksis dan konteks setiap jenis deiksis pada harian Koran Tempo edisi September- Desember 2015. Dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini peneliti menemukan lima jenis deiksis yang merupakan bagian dari dua jenis deiksis, yang berupa 1 deiksis persona, 2 deiksis ruang, dan 3 deiksis waktu, merupakan berasal dari deiksis eksofora, lalu 4 deiksis anafora dan 5 deiksis katafora yang berasal dari deiksis endofora. Maka, dari lima jenis deiksis, peneliti menemukan lima maksud deiksis itu yaitu 1 maksud merujuk pada personainsan, 2 maksud merujuk pada ruang tempat, 3 maksud merujuk pada waktu, 4 maksud