b Melukis Sudut-Sudut Istimewa Menggunakan Jangka Kita dapat menggambarkan sudut-sudut istimewa dengan
melukisnya menggunakan jangka. i Melukis Sudut 60º
Langkah melukis sudut 60° a Gambar garis k sembarang
b Letakkan sebuah titik pada garis k, katakan saja titik itu A
c Lukis lingkaran L
1
dengan pusat titik sudut A dan jari- jari secukupnya sehingga memotong garis k di titik 1.
d Lukis lingkaran L
2
dengan pusat 1 dan jari-jarinya sama dengan lingkaran L
1
sehingga memotong lingkaran L
1
dititik 2.
e Hubungkan titik A dengan titik 2, maka sudut 60° yang diminta terlukis.
ii Melukis Sudut 90°, 270° Langkah melukis sudut 90°
a Gambarlah garis k sembarang b Gambarlah letakkan titik A pada garis k.
c Lukislah lingkaran L
1
dengan pusat di A dan jari-jari secukupnya sehingga memotong k di titik 1.
d Lukislah lingkaran L
2
dengan pusat titik 1 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
di titik 2. Kemudian, lukislah lingkaran L
3
dengan titik pusat 2 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
di titik 3. e Lukislah lingkaran L
4
dengan pusat titik 2 dan jari-jari secukupnya. Kemudian lukis lingkaran L
5
dengan titik pusat 3 dengan jari-jari sama dengan lingkaran L
4
sehingga berpotongan di suatu titik, misalnya di titik 4. f Hubungkan titik A dengan titik 4, maka sudut 90°
terlukis.
Langkah melukis sudut 270° Untuk melukis sudut 270°, prosesnya sama dengan melukis
sudut 90°. Perhatikan gambar
iii Melukis Sudut 120º, 180º, 240º,300º,360º Untuk melukis sudut 120°, 180°, 240°, 300° dan 360°,
ikutilah langkah-langkah berikut ini a Gambarlah garis k sembarang.
b Gambarlah titik A pada garis k. c Lukis lingkaran L
1
dengan pusat titik sudut A dan jari- jari secukupnya sehingga memotong garis k di titik 1.
d Lukislah lingkaran L
2
dengan pusat titik 1 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
,sehingga memotong lingkaran L
1
di titik 2. Kemudian, lukislah lingkaran L
3
dengan titik pusat 2 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
, sehingga memotong lingkaran L
1
di titik 3.
e Hubungkan titik A dengan titik 3, maka sudut 120° terlukis.
f Lukislah lingkaran L
4
dengan pusat titik 3 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
,sehingga memotong lingkaran L
1
di titik 4. g Hubungkan titik A dengan titik 4, maka sudut 180°
terlukis. h Lukislah lingkaran L
5
dengan pusat titik 4 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
,sehingga memotong lingkaran L
1
di titik 5. i Hubungkan titik A dengan titik 5, maka sudut 240°
terlukis. j Lukislah lingkaran L
6
dengan pusat titik 5 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
,sehingga memotong lingkaran L
1
di titik 6. k Hubungkan titik A dengan titik 6, maka sudut 300°
terlukis. l Lukislah lingkaran L
7
dengan pusat titik 6 dan jari-jari sama dengan jari-jari lingkaran L
1
,sehingga memotong lingkaran L
1
di titik 1, maka sudut 360° terlukis.
c. Garis
1 Menggambar Garis Sejajar Kita menggambar garis-garis sejajar menggunakan perangkat
segitiga gambar.
2 Membagi Garis n Menjadi Sama Panjang Kita dapat membagi sebuah ruas garis menjadi n bagian yang
sama dengan menggunakan perangkat segitiga dan jangka.
Contoh: Bagilah ruas garis AB menjadi 5 bagian yang sama, tempuhlah
langkah-langkah sebagai berikut.
3 Kedudukan dua garis Dua buah garis dikatakan:
a Berimpit, jika kedua garis itu memiliki dua buah titik persekutuan. Dengan sendirinya kedua garis itu memiliki
semua titik persekutuan. b Berpoto`ngan, jika kedua garis itu memiliki satu titik
persekutuan. Titik itu dinamakan titik potong. c Sejajar, jika kedua garis itu terletak pada satu bidang, tetapi
tidak memiliki titik persekutuan. d Bersilangan, jika melalui kedua garis itu tak dapat dibuat satu
bidang atau mereka tak bersama-sama terletak dalam satu bidang.
d. Hubungan Sudut dan Dua Garis Sejajar yang Dipotong oleh
Garis Lain
Garis m sejajar dengan garis n dan dipotong oleh garis g dititik A dan B.
1. Pasangan sudut bertolak belakang
Sudut-sudut yang bertolak belakang sama besar. a
∠
1
�� ∠
3
b ∠
2
�� ∠
4
c ∠
1
�� ∠
3
d ∠
2
�� ∠
4
2. Pasangan sudut sehadap
Sudut yang sehadap sama besar a
∠
1
�� ∠
1
b ∠
2
�� ∠
2
c ∠
3
�� ∠
3
d ∠
4
�� ∠
4
3. Pasangan sudut dalam berseberangan
Sudut-sudut dalam berseberangan sama besar. a
∠
3
�� ∠
1
b ∠
4
�� ∠
2
4. Pasangan sudut luar berseberangan
Sudut-sudut luar berseberangan sama besar. a
∠
1
�� ∠
3
b ∠
2
�� ∠
4
5. Pasangan sudut dalam sepihak
Jumlah sudut dalam sepihak 180° a
∠
3
�� ∠
2
b ∠
4
�� ∠
1
6. Pasangan sudut luar sepihak
Jumlah sudut luar sepihak 180° a
∠
1
�� ∠
4
b ∠
2
�� ∠
3
B. Kerangka Berpikir
Dari uraian di atas belajar merupakan aktivitas dan interaksi antara siswa dengan lingkungannya untuk mendapatkan sebuah pengetahuan.
Interaksi dengan lingkungan ini, mencakup juga interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan orang tua, siswa dengan
orang lain. Interaksi ini mempengaruhi siswa untuk bisa berubah dan itu bersifat konstan. Matematika sebagai ilmu yang abstrak juga tentu sering
membuat siswa takut untuk belajar dan guru mengalami kesulitan untuk membangkitkan motivasi dan kemauan siswa untuk belajar dan
menekuni pelajaran matematika terlebih guru dijadikan sumber belajar satu-satunya. Di sisi lain dalam belajar siswa juga memerlukan siswa
lainnya dalam mengkontruksi pengetahuannya karena mereka mungkin saja memerlukan banyak waktu bersama setelah pulang dari sekolah.
Diperlukan sebuah metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bisa saling berinteraksi dan membantu siswa lain dalam memahami
materi pelajaran yang diberikan. Student Teams Achievement Team STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang
memungkinkan siswa saling berinteraksi, memberikan pengetahuannya kepada yang lain dan terlebih mereka harus saling bertanggungjawab
untuk pengetahuan teman satu kelompoknya. Metode ini juga untuk memupuk rasa persatuan tanpa perbedaan ras, etnis dan gender karena
kelompok dibuat heterogen. Setelah pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement
Division STAD ini selesai dilakukan, siswa diharapkan bisa saling membantu siswa yang lain dalam belajar dan mengajarkan sikap
tanggungjawab terhadap dirinya dan kelompoknya serta memacu semangat belajar dan menciptakan motivasi siswa dalam belajar
matematika.