yang abstrak dan menguasai konsep atau prinsip matematika sehingga dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
a.  Pengertian Pembelajaran Kooperatif Roger,dkk  Miftahul  2011:29  menyatakan  pembelajaran
kooperatif  merupakan  aktivitas  pembelajaran  kelompok  yang diorganisir  oleh  suatu  prinsip  bahwa  pembelajaran  harus
didasarkan  pada  perubahan  informasi  secara  sosial  diantara kelompok-kelompok  pembelajaran  yang  didalamnya  setiap
pembelajar  bertanggung  jawab  atas  pembelajarannya  sendiri  dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang
lain.  Parker  1994  dalam  Miftahul  2011:29  mendefinisikan kelompok  kecil  kooperatif  sebagai  suasana  pembelajaran  dimana
siswa  saling  berinteraksi  dalam  kelompok-kelompok  kecil  untuk mengerjakan  tugas  akademik  demi  mencapai  tujuan  bersama.
Sementara  itu,  Johnson  dan  Johnson  1998  dalam  Miftahul 2011:30  pembelajaran  kooperatif  berarti    bekerja  sama  untuk
mencapai  tujuan  bersama.  Dalam  suasana  kooperatif,  setiap anggota  sama-sama  berusaha  mencapai  hasil  yang  nantinya  bisa
dirasakan  semua  anggota  kelompok.  Dalam  konteks  pengajaran, pembelajaran  kooperatif    sering  kali  didefinisikan  sebagai
pembentukan  kelompok-kelompok  kecil  yang  terdiri  dari  siswa-
siswa   yang dituntut untuk bekerja sama dan saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain.
Walaupun  dalam  pengungkapannya  berbeda,  tetapi  pada intinya  pengertian  pembelajaran  kooperatif  yang  dikatakan  para
ahli  sama,    yaitu  suatu  strategi  pembelajaran  dimana  siswa dikelompokkan  dalam  tim  kecil  dengan  tingkat  kemampuan  yang
berbeda  untuk  meningkatkan  pemahaman  tentang  suatu  pokok bahasan.  Singkatnya  pembelajaraan  kooperatif  mengacu  pada
metode  pembelajaran  di  mana  siswa  bekerja  sama.  Setiap kelompok harus saling bekerjasama dalam memahami suatu materi
dan  saling  mengoreksi  dengan  tujuan  mencapai  hasil  belajar  yang tinggi.
b.  Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Ada  enam  tipologi  pembelajaran  kooperatif  Slavin  2008:26-
28, yaitu: i.  Tujuan  Kelompok,  bahwa  kebanyakan  metode  pembelajaran
kooperatif  menggunakan  beberapa  bentuk  tujuan  kelompok. Dalam  metode  pembelajaran  Tim  Siswa,  ini  bisa  berupa
sertifikat  atau  rekognisi  lain  yang  diberikan  kepada  tim  yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
ii.  Tanggung jawab individu, yang dilaksanakan dengan dua cara. Pertama  dengan  menjumlahkan  skor  kelompok  atas  nilai  rata-
rata  individu  atau  penilaian  lainnya,  seperti  dalam  model
pembelajaran siswa. Kedua, merupakan spesialisasi tugas. Cara kedua  ini  siswa  diberi  tanggung  jawab  khusus  untuk  sebagian
tugas kelompok. iii.  Kesempatan  sukses  yang  sama,  yang  merupakan  karakteristik
unik  metode  pembelajaran  tim  siswa,  yakni  penggunaan  skor untuk memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan yang
sama untuk berdistribusi dalam timnya. iv.  Kompetisi  tim,  sebagai  sarana  untuk  memotivasi  siswa  untuk
bekerja sama dengan anggota timnnya. v.  Spesialisasi  tugas,  tugas  untuk  melaksanakan  sub  tugas
terhadap masing-masing anggota kelompok. vi.  Adaptasi  terhadap  kebutuhan  kelompok,  metode  ini  akan
mempercepat langkah kelompok. Roger  dan  David  Johson  Lie,  2004:  31  menyatakan  bahwa
tidak semua kerja kelompok dapat dianggap sebagai pembelajaran kooperatif.  Terdapat  empat  prinsip  dasar  pembelajaran  kooperatif
Wina, 2006:246. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: i.  Prinsip Ketergantungan Positif
‘Positive Interdependence’ Dalam  pembelajaran  kooperatif,  keberhasilan  suatu
penyelesaian  tugas  sangat  tergantung  kepada  usaha  yang dilakukan  setiap  anggota  kelompoknya.  Oleh  sebab  itu,  perlu
disadari oleh
setiap anggota
kelompok keberhasilan
penyelesaian  tugas  kelompok  akan  ditentukan  oleh  kinerja