Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

96 Dari tabel diatas diperoleh harga F hitung = 10,310, sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 5 dengan db pembilang 2 dan penyebut 99 adalah 3,09. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung F tabel . Ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa stres kerja dan kepuasan kerja secara simultan memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif karyawan tetap adminstratif Universitas Sanata Dharma.

F. Pembahasan

Dari hasil distribusi data output dapat dilihat pada lampiran, dapat dilakukan analisis untuk mengukur tingkat stres kerja, kepuasan kerja dan komitmen afektif dari 100 orang karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Di dalam penelitian ini, pengukuran terhadap stres kerja, kepuasan kerja dan komitmen afektif dilakukan dengan menggunakan pedoman Sturges. Berdasarkan item dalam kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat stres kerja yang berjumlah 16 item yang dibagikan kepada setiap karyawan, maka skor nilai tertinggi yang mungkin dicapai setiap karyawan adalah 16 X 4 = 64 dan skor terendah yang mungkin dicapai tiap karyawan adalah 16 X 1 = 16. Berikut ini perhitungan untuk mengukur tingkat stres kerja dengan pedoman Sturges, sebagai berikut: Ci = K Range Ci = 3 16 64  97 = 16 Tabel V. 14 Tingkat Stres Kerja Skor Frekuensi Frekeuensi Relatif Tingkat Stres Kerja 50 – 66 33 – 49 16 – 32 17 80 3 17 80 3 Tinggi Sedang Rendah Jumlah 100 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa secara umum karyawan tetap administratif USD memiliki tingkat stres yang sedang yakni sebesar 80. Kondisi ini sesungguhnya sudah baik, karena bila stres kerja karyawan pada level yang rendah, hal ini justru menutup potensi-potensi yang mungkin hanya akan muncul dalam situasi tertentu dan dapat mengurangi sisi kreatifitas, otonomi dan tanggung jawab dalam diri setiap karyawan. Disisi lain, jika tingkat stres kerja yang dialami tinggi, maka akibatnya karyawan tersebut tidak akan menikmati keanggotaannya didalam organsiasi dan pada akhirnya akan meninggalkan organisasi tersebut. Dengan menggunakan rumus Struges, juga dapat diketahui tingkat kepuasan kerja karyawan tetap administratif USD. Dari jumlah item dalam kuesioner yang berjumlah 32 item, maka skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 32 X 4 = 128. Berikut ini perhitungan untuk mengukur tingkat kepusan kerja dengan pedoman Sturges, sebagai berikut: Ci = K Range 98 Ci = 3 32 128  = 32 Tabel V. 15 Tingkat Kepuasan Kerja Skor Frekuensi Frekeuensi Relatif Tingkat Kepuasan Kerja 98 – 130 65 – 97 32 – 64 37 63 37 63 Tinggi Sedang Rendah Jumlah 100 100 Sumber: Data Primer Dari tabel tersebut jelas bahwa secara umum karyawan tetap administratif USD memiliki tingkat kepuasan kerja yang sedang dengan nilai sebesar 63 , hal ini mengandung arti bahwa secara umum karyawan tetap administratif USD sudah cukup merasa puas dengan berbagai bentuk balas jasa yang telah disediakan oleh pihak Universitas. Untuk mengukur tingkat komimen afektif karyawan tetap administratif USD, juga dilakukan dengan pedoman Struges. Dari kuesioner yang item nya berjumlah 8, maka nilai maksimum yang mungkin dicapai adalah 8 X 4 = 32 Berikut ini perhitungan untuk mengukur tingkat kepusan kerja dengan pedoman Sturges, sebagai berikut: Ci = K Range Ci = 3 8 32  = 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 Tabel V. 16 Tingkat Komitmen Afektif Skor Frekuensi Frekeuensi Relatif Tingkat Komitmen Afektif 26 – 34 17 – 25 8 – 16 41 59 41 59 Tinggi Sedang Rendah Jumlah 100 100 Sumber: Data Primer Dari tabel diatas, dapat diketahui juga bahwa secara umum karyawan tetap administratis USD memiliki tingkat komitmen afektif yang sedang dengan nilai sebesar 59 . Tingkat komitmen afektif yang sedang ini, mengindikasikan bahwa secara umum karyawan tetap administratif USD memang menginginkan want to keanggotaannya didalam organisasi tersebut. Disisi lain, berdasarkan hasil analisis data yaitu dengan metode statistik maupun perhitungan manual dan dengan bantuan komputer program SPSS versi 13 untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan komitmen afektif, hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja dan hubungan antara stres kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma, maka berikut ini penulis mencoba memberikan pembahasan dan menyimpulkan dari hasil analisis-analisis tersebut. 1. Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma. Dari analisis data diatas yaitu pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data yaitu r hitung = -0,308 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 data dilihat pada lampiran. Angka negatif menunjukkan bahwa pola hubungan antar stres kerja dengan komitmen afektif berlawanan arah atau negatif yang artinya jika stres kerja semakin tinggi maka komitmen afektif karyawan tetap adminstratif Universitas Sanata Dharma akan semakin rendah. Sementara itu jika dilihat dari kuat lemahnya hubungan tersebut, maka hubungan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma tergolong kedalam hubungan yang lemah. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingankan antara t hitung dengan t tabel. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa –t hitung = - 3,20 lebih kecil dari – t tabel yaitu sebesar – 1,9845. Dengan demikian H0 di tolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma, artinya bila stres kerja karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma dapat diminimalisasikan maka hal itu dapat meningkatkan komitmen afektif mereka terhadap organisasi. Kesimpulan ini dapat digeneralisasikan untuk seluruh anggota populasi di dalam penelitian ini. 2. Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dan kepuasan kerja karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma Berdasarkan hasil uji hipotesis melalui analisis korelasi product moment ditemukan adanya hubungan negatif r = -3,58 dan tergolong hubungan yang lemah antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 tetap administratif Universitas Sanata Dharma. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel. Karena -t hitung = -3,79 -t tabel = -1,9845 maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti disetujui yang berarti bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharama. Kesimpulan ini dapat digeneralisasikan untuk seluruh anggota populasi di dalam penelitian ini. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif USD. Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data yaitu r = 0,375. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingan antara t hitung dengan t tabel. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa t hitung = 4,00 lebih besar dari – t tabel yaitu sebesar –1,9845. Dengan demikian H0 di tolak dan Ha diterima, yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma. Hasil uji ini kemudian dapat diterapkan untuk populasi dimana sampel diambil Keadaan ini berarti dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi dari setiap karyawan maka komitmen afektif mereka terhadap organisasi juga akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 tinggi. Demikian pula sebaliknya apabila kepuasan kerja rendah maka konsekuensinya komitmen afektif mereka terhadap organisasi juga rendah. 4. Terdapat hubungan secara simultan antara stres kerja dan kepuasan kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda, diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara stres kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma yang ditunjukkan dari nilai R y.X1X2 = 0,419. Hubungan ini secara kuantitatif dapat dinyatakan cukup kuat, dan besarnya lebih dari korelasi antara stres kerja X1 dengan komitmen afektif Y , stres kerja X1 dengan kepusan kerja X2 maupun antara kepuasan kerja X2 dengan komitmen afektif Y. Untuk mengetahui nilai korelasi tersebut dapat berlaku untuk semua anggota dalam populasi, dalam hal ini seluruh karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma dengan jumlah 238, maka dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel pada taraf signifikansi 5. Dari hasil uji diketahui bahwa nilai F hitung = 10,310 lebih besar dari nilai F tabel = 3,09. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu terdapat hubungan secara simultan antara stres kerja dan kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN