34
2. Teori Keadilan
Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan bergantung pada rasa adil. Sementara rasa adil bergantung pada persepsi sesorang terhadap
keseimbangan antara input effort, jerih payah dengan outcome reward, imbalan yang diterimanya. Semakin seimbang antara input dengan
outcome , semakin terasa adil persepsi seseorang terhadap kepuasan
kerjanya.
J. Pengertian Komitmen Organisasi
Komitmen dipandang sebagai suatu orientasi nilai terhadap suatu organisasi yang menunjukkan individu sangat memikirkan dan mengutamakan
pekerjaan dan organisasinya. Individu akan berusaha memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu organisasi mencapai tujuannya.
Konsep komitmen organisasi mulai dikenal lebih kurang 25 tahun yang lalu oleh Modway, Steers dan Porter 1979:224-247. Konsep ini sekarang
berkembang dan popular dalam literatur psikologi industri, keperilakuan organisasi, maupun keperilakuan akuntansi. Karyawan atau manajer yang
memiliki komitmen organisasi adalah mereka yang mau bekerja keras, tetap bergabung dalam organisasi, dan memberikan kontribusi terhadap efektivitas
kinerja organisasi. Komitmen organsiasi mempunyai implikasi tidak hanya pada para karyawan, manajer, dan organisasi, namun juga bagi masyarakat secara
keseluruhan. Masyarakat dapat memperoleh manfaat dari komitmen organisasi dalam bentuk rendahnya perputaran pekerja dan tingginya kinerja organisasi.
35
Komitmen Organisasi
organizational commitment
adalah bentuk
keterikatan individu dengan organisasi Mathieu dan Zajac, 1990:171-194 sehingga individu tersebut “merasa memiliki” organisasinya.
Porter et al. dalam Setiawan dan Ghozali, 2005:39-44, mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu kekuatan relatif individual terhadap suatu
organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi tertentu, yang dicirikan oleh tiga faktor psikologis:
1. Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu. 2. Keinginan untuk berusaha sekuat tenaga demi organisasi.
3. Kepercayaan yang pasti dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
Jadi, komitmen meliputi hubungan yang aktif antara karyawan dengan organisasi dimana karyawan tersebut bersedia memberikan sesuatu atas kemauan
sendiri agar dapat menyokong tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan, bukan hanya aspek pekerjaan saja. Komitmen pada organisasi adalah bentuk
keterikatan, keterlibatan, dan keikatan karyawan pada apa yang dirasakan dan dialami dalam organisasi.
Robbins dalam pengembangan kualitas SDM dari perspektif PIO 2001: 456 mengatakan bahwa komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah
satu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak suka dari seorang karyawan terhadap organisasi tempat ia bekerja. Dijelaskan pula, bahwa
komitmen karyawan pada organisasi sebagai suatu orientasi individu terhadap organisasi yang mencakup loyalitas, identifikasi, dan keterlibatan. Jadi, menurut
36
Robbins 2002:36 komitmen karyawan pada organisasi mendefinisikan hubungan aktif
antara individu
dan organisasinya.
Orientasi hubungan
tersebut mengakibatkan individu pekerja atas kehendak sendiri bersedia memberikan
sesuatu, dan sesuatu yang diberikan itu demi merefleksikan dukungannya bagi tercapainya tujuan organisasi.
Komitmen organisasional ditunjukkan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan sebuah organisasi, begitu juga adanya
dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam suatu organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. Steer dalam Dessler, 1992:319-
321 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan relatif dari suatu sifat seseorang dengan dan keterlibatannya dalam organisasi tertentu, dimana hal
tersebut mempunyai tiga faktor seperti: 1. Kepercayaan dan penerimaan terhadap nilai serta tujuan organisasi.
2. Kesadaran dalam mengarahkan usahanya terhadap organisasi. 3. Keinginan kuat untuk menjadi anggota organisasi.
Sama dengan Steers, Buchanan dalam Dessler, 1992:319, mengatakan bahwa komitmen organisasi mengandung tiga tindakan yang saling terpisah
namun saling berkaitan: 1. Pengenalan terhadap misi organisasi.
2. Rasa keterlibatan atau keikutsertaan psikologis dalam tugas organisasi. 3. Rasa setia dan cinta terhadap organisasi sebagai tempat untuk hidup dan
bekerja secara terpisah dengan misi atau nilai instrumental terhadap diri sendiri.
37
Secara singkat pada intinya beberapa definisi komitmen organisasi dari beberapa ahli diatas mempunyai penekanan yang hampir sama yaitu proses pada
individu pegawai dalam mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan- aturan, dan tujuan organisasi. Disamping itu, komitmen organisasi mengandung
pengertian sebagai sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen organisasi menyiratkan hubungan
karyawan dengan perusahaan atau organisasi secara aktif. Karena karyawan yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan
tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempatnya bekerja
K. Faktor-Faktor Penyebab Komitmen Organisasi