88
Tabel V. 11 Klasifikasi responden atas dasar masa kerja
Masa kerja Jumlah angka
Jumlah ≤ 4 tahun
5-10 tahun 11-15 tahun
16-20 tahun ≥21 tahun
11 39
26 16
8 11
39 26
16
8 Jumlah
100 100
Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden memiliki
masa kerja 5-10 tahun dengan jumlah 39 orang 39. Sementara itu jumlah responden dengan masa kerja 11-15 tahun berjumlah 26 orang
26, responden dengan masa kerja 16-20 tahun berjumlah 16 orang 16, responden dengan masa kerja dibawah 4 tahun sebanyak 11 orang
11 dan jumlah respoden dengan masa kerja diatas 21 tahun
E. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis mengacu pada nilai koefisien korelasi r
hitung
. Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan hubungan antara 2
variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi. Selanjutnya besaran nilai r dapat di interpretasikan untuk memperkirakan kekuatan hubungan
korelasi, seperti ditampilkan dalam tabel berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel V. 12 Interpretasi terhadap nilai r hasil analisis korelasi
Interpretasi nilai r Interpretasi
0.001-0.200 0.201-0.400
0.401-0.600 0.601-0.800
0.801-1.000 Korelasi sangat lemah
Korelasi lemah Korelasi cukup kuat
Korelasi kuat Korelasi sangat kuat
interpretasi berlaku untuk r positif maupun negatif 1. Pengujian Hipotesis I
a. Rumusan Hipotesis H0 = Tidak terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres
kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma.
Ha = Terdapat hubungan yang negatif adan signifikan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap adminstratif
Universitas Sanata Dharma. b. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian nilai korelasi r
hitung
variabel stres kerja dengan komitmen afektif adalah -0,308 output SPSS. Angka tersebut
menunjukkan bahwa hubungan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan administratif Universitas Sanata Dharma tergolong
kedalam korelasi yang lemah, karena terletak diantara 0.201-0.400.
Sementara itu angka negatif mengindikasikan bahwa korelasi tersebut memiliki pola negatif atau berlawanan arah artinya jika jika stres kerja
meningkat, maka komitmen afektif karyawan terhadap organisasi akan menurun.
90
Untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signifikan, maka perlu dilakukan uji t. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
t
hitung
=
2
1 2
r n
r
dengan db = N-2 = 100-2 = 98
t
hitung
=
308 ,
1 2
100 308
,
2
t
hitung
= 094864
, 1
98 308
,
t
hitung
= 905136
, 899494937
, 9
. 308
,
t
hitung
= 951386356
, 049044441
, 3
t
hitung
= - 3,204843565 t
hitung
= -3,20 Daerah penerimaan dan penolakan H0 adalah sebagai berikut:
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan H0
- 3,20 -1,9845
Gambar V. 1 Kurve Normal Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Pertama
pada Taraf Signifikansi 5
Mengingat t
hitung
= -3,20 -t
tabel
pada taraf bebas 98 = -1,9845, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
91
bahwa hubungan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif USD adalah signifikan.
2. Pengujian Hipotesis II a. Rumus Hipotesis
H0 = Tidak terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan tetap adminstratif
Universitas Sanata Dharma. Ha = Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja
dengan kepuasan kerja karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma.
b. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian nilai korelasi korelasi r
hitung
variabel stres kerja dengan kepuasan kerja adalah -0,358. Angka tersebut menunjukkan
bahwa hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan administratif Universitas Sanata Dharma tergolong kedalam korelasi
yang lemah, karena terletak diantara 0.201-0.400. Sementara itu angka negatif mengindikasikan bahwa korelasi tersebut memiliki pola negatif
atau berlawanan arah artinya jika jika stres kerja meningkat, maka kepuasan kerja akan menurun.
Untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signifikan, maka perlu dilakukan uji t. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
t
hitung
=
2
1 2
r n
r
dengan db = N-2 = 100-2 = 98
92
t
hitung
=
358 ,
1 2
100 358
,
2
t
hitung
= 128164
, 1
98 358
,
t
hitung
= 871836
, 899494937
, 9
. 358
,
t
hitung
= 933721585
, 544019187
, 3
t
hitung
= - 3,795584512 t
hitung
= -3,79 Daerah penerimaan dan penolakan H0 adalah sebagai berikut:
Daerah Penolakan Daerah
H0 Penerimaan
H0 -3,79
-1,9845 Gambar V. 2
Kurve Normal Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Kedua pada Taraf Signifikansi 5
Berdasarkan perhitungan t hitung dan melihat Gambar I. 3, di ketahui bahwa nilai – t hitung lebih kecil dibandingkan – t tabel.
Mengingat t
hitung
= -3,79 -t
tabel
pada taraf bebas 98 = -1,9845, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti
bahwa hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan administratif Universitas Sanata Dharma adalah signifikan.
93
3. Pengujian Hipotesis III a. Rumus Hipotesis
H0 = Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap
adminstratif Universitas Sanata Dharma. Ha = Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan
kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma.
b. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian nilai korelasi korelasi r
hitung
variabel kepuasan kerja dengan komitmen afekitf adalah 0,375. Angka tersebut menunjukkan
bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan administratif Universitas Sanata Dharma tergolong kedalam
korelasi yang lemah, karena terletak diantara 0.201-0.400. Sementara itu angka positif mengindikasikan bahwa korelasi tersebut memiliki
pola positif atau searah artinya jika kepuasan kerja meningkat, maka komitmen afektif karyawan akan turut meningkat.
Untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signifikan, maka perlu dilakukan uji t. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
t
hitung
=
2
1 2
r n
r
dengan db = N-2 = 100-2 = 98
t
hitung
=
375 ,
1 2
100 375
,
2
94
t
hitung
= 140625
, 1
98 375
,
t
hitung
= 859375
, 899494937
, 9
. 375
,
t
hitung
= 92702481
, 712310601
, 3
t
hitung
= 4,004542878 t
hitung
= 4,00 Daerah penerimaan dan penolakan H0 adalah sebagai berikut:
Daerah Daerah Penolakan
Penerimaan H0
H0 1,9845
4,00 Gambar V. 3
Kurve Normal Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Ketiga pada Taraf Signifikansi 5
Berdasarkan perhitungan t hitung dan melihat Gambar I. 4, di ketahui bahwa nilai t hitung lebih besar dibandingkan t tabel.
Mengingat t
hitung
= 4,00 t
tabel
pada taraf bebas 98 = 1,9845, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti
bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan administratif Universitas Sanata Dharma adalah signifikan.
95
4. Pengujian Hipotesis IV a. Rumus Hipotesis
H0 = Tidak terdapat hubungan secara simultan antara stres kerja dan kepuasan kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen
afektif mereka terhadap organisasi. Ha = Terdapat hubungan secara simultan antara stres kerja dan
kepuasan kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi.
b. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R
hitung
variabel stres kerja dan kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma adalah
sebesar 0.419. Angka tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara stres kerja dan kepuasan kerja dengan komitmen afektif termasuk
kedalam kategori cukup kuat. Untuk menguji signifikansi atau tidak harga koefisien korelasi ganda
tersebut digunakan statistik uji F. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian signifikansi.
Tabel V. 13 Hasil Pengujian Signifikansi F
Variabel Db
JK RK
F
hitung
F
tabel
Regresi Residu
2 97
147,789 659,211
73,894 7,167
10,310 3,09
Total 99
843,000 Sumber : Data Primer
96
Dari tabel diatas diperoleh harga F
hitung
= 10,310, sedangkan F
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan db pembilang 2 dan penyebut 99 adalah
3,09. Hal ini menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
. Ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa stres kerja dan kepuasan kerja
secara simultan memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif karyawan tetap adminstratif Universitas Sanata Dharma.
F. Pembahasan