43
menyadari pengorbanan awal organisasi dapat merasakan hubungannya dengan organisasi tidak seimbang sehingga menyebabkan rasa wajib
obligation bagi karyawan untuk membalas pengorbanan itu dengan
mengingatkan diri mereka pada organisasi.
M. Penelitian Terdahulu
Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi salah satu persoalan penting yang menjadi kajian penting dalam dunia industri karena diyakini bahwa
kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong peningkatan kerja individu karyawan dan kelompok, yang pada gilirannya akan meningkatkan efektifitas
perusahaan secara keseluruhan. Dalam dunia industri kepuasan kerja dewasa ini menjadi perhatian yang serius dari para menejer perusahaan, karena berkaitan erat
tingkat stres, komitmen karyawan terhadap organisasi, produktivitas kerja dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan yang
bersangkutan . Studi mengenai kepuasan kerja telah banyak dilakukan oleh berbagai
peneliti terdahulu. Victoria 2004, dalam penelitiannya terhadap karyawan bagian operasional Bank Lippo Cabang Yogyakarta, diperoleh kesimpulan bahwa secara
umum karyawan Bank Lippo memiliki kepuasan kerja dan komitmen karyawan yang tinggi terhadap organisasi. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa
ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel dalam kerja secara simultan terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi dan ada pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel-variabel kerja secara personal terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan
terhadap organisasi. Peneliti lain, Hapsarie 2004 dalam penelitiannya dengan judul “Analisis
Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasional Tenaga Kerja Langsung Langsung Bagian Finishing” menyimpulkan bahwa ada
hubungan positif yang nyata dan signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian tersebut seluruh anggota populasi dijadikan
responden dengan jumlah 50 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisen korelasi product moment dan uji -t yang digunakan untuk menguji
signifikansi korelasi
tersebut. Sementara
itu Sekarwulan
2005 dalam
penelitiannya terhadap 60 karyawan bagian produksi PT. Kusumatex Yogyakarta dengan judul “Analisis Hubungan Stres Dengan Kepuasan Kerja Karyawan” di
peroleh kesimpulan bahwa stres kerja dan kepuasan kerja berbeda secara signifikan di tinjau dari segi karasteristik responden yang meliputi usia,
pendidikan dan masa kerja. Sedangkan dari jenis kelamin tidak ditemukan perbedaan yang signifikan. Disisi lain, penelitian terhadap hubungan antara
komitmen organisasi dan faktor-faktor demografis dengan kepuasan kerja karyawan pernah diteliti oleh Temaluru 2001. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara komitmen terhadap organisasi dan faktor-faktor demografis dengan kepuasan kerja karyawan PT. SB Jakarta. Selain
45
itu juga dilihat bagaimana perbedaan komitmen dan kepuasan kerja karyawan berdasarkan faktor-faktor demografis. Dengan menggunakan metode Non
Eksperimental yang bersifat Ex Post Facto, dan instrumen kuisioner yang
disebarkan pada 166 responden, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
komitmen terhadap organisasi dan faktor-faktor demografis dengan kepuasan kerja R=0.42 dengan F rasio =6.89 F tabel 2.27 pada taraf signifikansi 0.05.
Terhadap kepuasan kerja berdasarkan kepentingan, harapan, dan kenyataan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan niali R
masing-masing: 0.32 dengan F rasio = 3.75; 0.31 dengan F rasio =3.44; dan 0.32 dengan F rasio =3.62. uji perbedaan komitmen berdasarkan faktor demografik
tidak ditentukan hasil yang signifikan, sedangkan terhadap kepuasan kerja uji perbedaan berdasarkan faktor-faktor demogrfik juga memberikan hasil yang tidak
signifikan, kecuali pada aspek-aspek kepuasan kerja work it-self, kondisi kerja dan supervisi ditentukan ada perbedaan yang signifikan berdasarkan usia.
N. Kerangka Berfikir