37
Secara singkat pada intinya beberapa definisi komitmen organisasi dari beberapa ahli diatas mempunyai penekanan yang hampir sama yaitu proses pada
individu pegawai dalam mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan- aturan, dan tujuan organisasi. Disamping itu, komitmen organisasi mengandung
pengertian sebagai sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen organisasi menyiratkan hubungan
karyawan dengan perusahaan atau organisasi secara aktif. Karena karyawan yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan
tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempatnya bekerja
K. Faktor-Faktor Penyebab Komitmen Organisasi
Faktor komitmen dalam organisasi menjadi satu hal yang dipandang penting karena anggota yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi
akan memiliki sikap yang profesional dan menjunjung nilai-nilai yang telah disepakati
dalam sebuah
organisasi. Tetrick
dalam Supriyati
2003 mengemukakan bahwa komitmen yang kuat terhadap organisasi dapat diciptakan
dengan bantuan memberikan penjelasan tentang segala sesuatu yang telah ditargetkan oleh organisasi yang meliputi sistem kerja dan jenjang karir serta
pendidikan bagi karyawan. Hrebeniak dan Alutto 1972:555-572 berpendapat bahwa seorang pekerja
memiliki komitmen terhadap organisasi dilatarbelakangi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
38
1. Ciri pribadi pekerja, termasuk juga jabatannya dalam organisasi dan variasi kekuatan kebutuhannya
seperti kebutuhan untuk berprestasi, imbalan, dan lingkungan kerja.
2. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas, kesempatan berinteraksi, bekerja sesuai dengan kemampuan.
3. Kemampuan bekerja, seperti keterandalan organisasi, peran pentingnya arti
diri seseorang
bagi organisasi,
cara pekerja-pekerja
lainnya memperbincangkan dan mengutarakan perasaan mereka bagi organisasi.
Dengan demikian, pemimipin dapat meningkatkan komitmen karyawan, misalnya dengan cara harus dibujuk agar tetap tinggal bersama organisasi. Hal ini
mungkin dilakukan dengan menawarkan serangkaian imbalan yang berlaku di seluruh organisasi bagi para anggotanya, seperti tingkat gaji yang lebih tinggi,
fasilitas tambahan yang lebih baik, kesempatan bagi pertumbuhan, kemajuan pribadi melalui program pelatihan, dan sebagainya. Tindakan seperti ini membuat
organisasi lebih menarik dibandingkan organisasi lain. Disisi
lain, penting
juga bahwa
para karyawan
mengerti dan
mengidentifikasikan diri dengan sasaran dan tujuan organisasi. Dengan kata lain, perlu diciptakan suasana saling percaya dan saling mendukung diantara para
karyawan dan pemimpin, sehingga masing-masing menyumbang sesuatu bagi tercapainya tujuan pihak lain dan keinginan karyawan.
Tinggi rendahnya komitmen karyawan terhadap organisasi menurut Dessler dalam Wea, 2005:19-20 dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Nilai-nilai kemanusiaan Dasar utama membangun komitmen karyawan adalah kesungguhan dari
perusahaan untuk memprioritaskan nilai-nilai kemanusiaan. Perusahaan berasumsi bahwa karyawan merupakan aset yang paling penting sehingga
kesejahteraan karyawan penting untuk diperhatikan. 2. Komunikasi dua arah yang komprehensif
Komitmen yang dibangun atas dasar kepercayaan untuk menghasilkan suatu bentuk rasa saling percaya maka diperlukan komunikasi dua arah.
3. Rasa kebersamaan dan keakraban Faktor ini menciptakan rasa senasib sepenanggungan yang pada tahap
selanjutnya memberikan kontribusi pada komitmen terhadap perusahaan atau organisasi.
4. Visi dan misi organisasi Adanya visi dan misi yang jelas pada sebuah organisasi akan memudahkan
setiap karyawan dalam bekerja yang pada akhirnya dalam setiap aktivitas kerja karyawan senantiasa bekerja berdasarkan apa yang menjadi tujuan
organisasi. 5. Nilai sebagai dasar perekrutan
Aspek ini penting untuk mengetahui kualitas dan nilai-nilai personal karena dapat menjadi petunjuk kesesuaian antara nilai-nilai personal dan
nilai-nilai organisasi. Selain faktor-faktor diatas, Porter dan Steers 1991:374, mengemukakan
bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Faktor eksternal Faktor eksternal meliputi kewenangan authority, pengaruh kelompok
kerja serta imbalan dan insentif eksternal. Tingkat kewenangan karyawan akan mempengaruhi pada kemampuan untuk bekerja keras dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya dan komitmen cenderung meningkat. Jika karyawan tersebut memiliki tingkat kewenangan yang lebih besar dalam
kaitannya dengan peningkatan kepuasan kerja dan produktivitas kerja yang akan berimplikasi pada peningkatan kadar komitmen kerja. Imbalan dan
insentif eksternal meliputi upah, gaji, dan bonus. Kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengelolaan imbalan tersebut mempengaruhi
tingkat kepuasan karyawan yang selanjutnya mempengaruhi tingkat komitmen.
2. Faktor Internal Faktor internal meliputi harapan akan sukses dan imbalan internal yang
adil. Tingkat harapan akan keberhasilan atau kesuksesan, pada akhirnya akan menentukan kadar komitmen karyawan. Sedangkan imbalan internal
meliputi kesempatan untuk berpartisipasi, mengembangkan diri dan keleluasaan untuk menjalankan tugas serta adanya penghargaan atas
prestasi akan meningkatkan kadar komitmen. 3. Faktor Interaksi
Faktor interaksi meliputi partisipasi dan kompetisi. Partisipasi dapat diartikan sebagai diberikannya kesempatan yang sama untuk duduk
bersama dan ikut dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
meningkatkan rasa
ikut memiliki
karyawan pada
perusahaannya. Sedangkan suasana kompetisi dalam tubuh perusahaan diperkirakan juga
berpengaruh dalam mengembangkan komitmen.
L. Bentuk-Bentuk Komitmen Organisasi