Kerangka Berfikir Hipotesis LANDASAN TEORI

45 itu juga dilihat bagaimana perbedaan komitmen dan kepuasan kerja karyawan berdasarkan faktor-faktor demografis. Dengan menggunakan metode Non Eksperimental yang bersifat Ex Post Facto, dan instrumen kuisioner yang disebarkan pada 166 responden, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen terhadap organisasi dan faktor-faktor demografis dengan kepuasan kerja R=0.42 dengan F rasio =6.89 F tabel 2.27 pada taraf signifikansi 0.05. Terhadap kepuasan kerja berdasarkan kepentingan, harapan, dan kenyataan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan niali R masing-masing: 0.32 dengan F rasio = 3.75; 0.31 dengan F rasio =3.44; dan 0.32 dengan F rasio =3.62. uji perbedaan komitmen berdasarkan faktor demografik tidak ditentukan hasil yang signifikan, sedangkan terhadap kepuasan kerja uji perbedaan berdasarkan faktor-faktor demogrfik juga memberikan hasil yang tidak signifikan, kecuali pada aspek-aspek kepuasan kerja work it-self, kondisi kerja dan supervisi ditentukan ada perbedaan yang signifikan berdasarkan usia.

N. Kerangka Berfikir

Menurut Sekaran dalam Sumarti dan Wahyuni, 2005:27 kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting. Suatu kerangka berfikir akan menghubungkan secara teoritis antara variabel penelitian yaitu antara variabel bebas dan variabel tergantung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Model kerangka berfikir dari penelitian ini adalah: Gambar II. 1 Kerangka Penelitian

O. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini antara lain: H 1 : Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma. H 2 : Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma terhadap organisasi. Stres Kerja - Ambiguitas Peran - Konflik Peran - Peran yang Berlebihan Kepuasan Kerja - Kepuasan pada Pekerjaaan -Kepuasan pada Pembayaran -Kepuasan pada Promosi -Kepuasan pada Supervisi -Kepuasan pada Rekan kerja Komitmen Afektif 47 H 3 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi. H 4 : Terdapat hubungan secara simultan antara stres kerja dan kepuasan kerja karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa studi kasus, yaitu penelitian yang memusatkan pada suatu objek tertentu yang akan diteliti untuk mengidentifikasikan masalah atau untuk mendapatkan justifikasi pembuktian tentang keadaan yang sedang berlangsung dan kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitiannya hanya berlaku pada objek yang diteliti dalam kurun waktu tertentu. Kesimpulan yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan terhadap objek dan kurun waktu yang lain.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah orang-orang yang dijadikan responden. Pada penelitian ini subjek penelitiannya adalah karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah variabel- variabel dalam stres kerja, kepuasan kerja dan komitmen afektif karyawan tetap administratif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI