Reaksi Terhadap Stres Pengertian Kepuasan Kerja

27 turunnya kepuasan maka dapat menurunkan semangat dan kegairahan kerja dari para karyawan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Beberapa indikasi turunnya semangat kerja akibat stres kerja menurut Nitisemito 1982:161 sebagai berikut: 1. Turunnya atau rendahnya produktivitas kerja 2. Tingkat absensi yang naik atau tinggi 3. Labour turn-over tingkat perpindahan buruh yang tinggi 4. Tingkat kerusakan yang tinggi 5. Kegelisahan dimana-mana 6. Tuntuan yang sering kali terjadi 7. Pemogokan

F. Reaksi Terhadap Stres

Orang tidak mengalami tingkat stres yang sama atau menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu jenis stresor tertentu. Sebagai contoh, jenis stresor yang dialami di tempat kerja bervariasi menurut pekerjaan dan jenis kelamin: stresor untuk pengendalian yang rendah adalah lebih tinggi pada pekerjaan yang klerikal tingkat rendah dari pada pekerjaan profesional, dan konflik antar pribadi merupakan suatu sumber stres yang lebih besar bagi kaum wanita dari pada kaum pria Narayana, Menon dan Spector, 1999:63-73. Handoko 2001:203, membedakan dua tipe orang berdasarkan reaksi mereka terhadap stresor, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 1. Tipe A Orang-orang tipe A adalah mereka yang agresif dan kompetitif, menetapkan standar-standar tinggi dan meletakkan diri mereka di bawah tekanan waktu yang konstan. 2. Tipe B Orang-orang tipe B adalah lebih rileks dan suka menghadapi masalah. Mereka menerima situasi-situasi yang ada dan bekerja di dalamnya, serta tidak senang bersaing.

G. Pengertian Kepuasan Kerja

Studi mengenai kepuasan kerja dewasa ini menjadi perhatian yang serius bagi manajer perusahaan, karena berkaitan erat dengan tenaga kerja berkaitan erat dengan tenaga kerja, produktivitas kerja dan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Meskipun hanya merupakan salah satu faktor dari banyak faktor pengaruh lainnya, kepuasan kerja mempengaruhi tingkat perputaran karyawan dan absensi. Perusahaan bisa mengharapkan bahwa bila kepuasan kerja meningkat, perputaran karyawan dan absensi akan menurun, atau sebaliknya kepuasan kerja yang rendah biasanya akan mengakibatkan perputaran karyawan yang lebih tinggi. Mereka lebih mudah meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan di perusahaan yang lain. Hubungan tersebut juga berlaku untuk absensi. Para karyawan yang kurang mendapatkan kepuasan kerja cenderung lebih sering absen. Mereka sering tidak merencanakan untuk absensi, tetapi bila ada alasan untuk absen, untuk mereka lebih mudah menggunakan alasan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Pada dasarnya kepuasan kerja bersifat berbeda sesuai dengan sistem yang berlaku pada masing-masing individu, semakin banyak aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan. Handoko 2001:194, mendefinisikan kepuasan kerja sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Martoyo 2000:142, mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah sebagai keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa karyawan dari perusahaan dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Sedangkan Keith Davis dalam Mangkunegara, 2000:117 mengemukakan kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja. Pendapat lain dari Wekley dan Yuki dalam Mangkunegara, 2000:117 tentang kepuasan kerja adalah sebagai cara pegawai merasakan dirinya atas pekerjaan mereka. Blum dalam As’ad, 1999:104 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum hasil dari sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karateristik individu dan hubungan sosial individu diluar pekerjaan. Berikut ini beberapa definisi kepuasan kerja job satisfaction yang dikemukakan oleh beberapa peneliti: 30 1. Menurut Locke dalam Luthan, 1995:114 Ia memberikan definisi bahwa kepuasan kerja adalah suatu ungkapan emosi yang bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatau pekerjaan atau pengalaman. 2. Menurut Hasibuan 2000:199 Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan. 3. Menurut Robbins 2002:36 Kepuasan kerja merupakan sikap individu secara umum terhadap pekerjaanya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya; seseorang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaannya. 4. Menurut Wood, et.al. 1998: 146 Kepuasan kerja mengacu pada sikap umum individu terhadap pekerjaan mereka. 5. Menurut While dan Stoner dalam Sirait, 1996:84 Mendefinisikan kepuasan kerja sebagai faktor-faktor di dalam individu yang mengakibatkan bertidak dengan cara tertentu.

H. Dimensi Dalam Kepuasan Kerja