Devosi kepada Bunda Maria a. Pengertian Devosi kepada Bunda Maria

31 dalam penghayatan iman oleh semua umat beriman baik secara pribadi maupun kelompok dan devosi tersebut dilaksanakan oleh umat yang berasal dari daerah tertentu. Devosi rakyat sangat digemari dan menarik perhatian banyak umat daripada devosi Gerejawi resmi. Ciri khas dari devosi rakyat yaitu banyak menggunakan simbol dari kebudayaan tertentu dan pemikiran rakyat setempat Groenen, 1988: 155. 1 Salam Maria Doa Salam Maria muncul menjelang tahun 1500. Doa Salam Maria merupakan doa devosi gerejawi resmi yang terbagi menjadi dua bagian penting berdasarkan penggabungan dua ayat dalam injil Lukas. Bagian pertama merupakan ucapan salam yang berasal dari Malaikat Tuhan ditujukan kepada Bunda Maria Lukas 1:28 sekaligus pujian Elisabet ketika dikunjungi oleh Bunda Maria. Pujian tersebut diberikan secara khusus kepadanya, karena Bunda Maria sungguh-sungguh pilihan Allah. Bagian kedua dalam doa Salam Maria ini merupakan doa permohonan kepada Bunda Maria supaya Bunda Maria juga mendoakan para pendoa sejati tersebut Groenen, 1988: 169 KWI, 1996: 233. 2 Doa Rosario Doa Rosario hampir sama dengan doa Malaikat Tuhan yaitu sebagai doa rakyat sekaligus pengganti doa harian resmi. Doa ini merupakan suatu devosi rakyat yang hampir saja dimiliki oleh setiap agama. Rosario terdiri dari butir-butir berangkai untuk menghitung sejumlah rumus doa tertentu, pujian dan seruan dengan cara didaraskan. Rosario yang terkenal adalah rangkaian 150 Salam Maria yang terbagi dalam 15 sepuluhan, namun pada kenyataannya setiap doa rosario mendaraskan 50 32 Salam Maria dan dibagi dalam 5 sepuluhan. Doa rosario dan cara berdoanya pun merupakan suatu sarana yang menunjang sikap religius bagi para pendoa yang sejati. Doa ini mulai digemari oleh umat dan berkembang pada tahun 1500 Groenen, 1988: 174-177. 3 Doa Litani Santa Maria Litani Santa Maria merupakan salah satu litani yang secara resmi diterima dalam Gereja Katolik Roma. Litani Santa Maria adalah litani yang umum dipakai sedangkan dalam liturgi resmi sering menggunakan Litani Para Kudus. Doa yang berbentuk litani yaitu doa yang terdiri dari serangkaian permohonan dan seruan, dibawakan oleh seorang pemimpin, lalu umat menanggapi dengan rumusan atau seruan yang sama. Litani Santa Maria sekarang telah ada dan diresmikan, litani tersebut mulai beredar dan berkembang tahun 1550 Groenen, 1988: 178. 4 Doa Malaikat Tuhan Doa Malaikat Tuhan merupakan suatu rumusan ibadat bagi rakyat sebagai pengganti ibadat resmi doa liturgi harian. Rangkaian doa ini ada tiga rumusan ayat Kitab Suci dan disambut dengan doa Salam Maria yang sesuai dengan struktur doa harian yaitu ada pewartaan dan doa. Doa ini didoakan pukul 06.00, 12.00, 18.00 biasanya bersamaan dengan lonceng Gereja dibunyikan sebagai tanda Malaikat Tuhan hadir di tengah-tengah umat-Nya. Doa Malaikat Tuhan mulai berkembang sejak abad XVI. Jadi, melalui doa Malaikat Tuhan semua umat bisa mengenangkan peristiwa-peristiwa penyelamatan dan terlibat dalam peristiwa tersebut Groenen, 1988: 173-174. 33 5 Legio Maria Legio Maria merupakan sekumpulan umat Katolik yang memperoleh pengesahan Gereja dalam naungan Bunda Maria yang Tak Bercela, pengantar segala rahmat dan gemerlap seperti surga. Perkumpulan umat itu yang disebut Legio, karena untuk mengabdi Gereja dalam melawan segala tantangan yang mempengaruhi kehidupan umat. Peralatan yang digunakan dalam Legio tersebut antara lain meja altar sederhana, kain putih, patung Bunda Maria, dua lilin dan dua rangkaian bunga. Legio Maria pada mulanya dilaksanakan dengan berlutut, kepala ditundukkan kemudian Legioner mengucapkan doa kepada Roh Kudus melalui manik-manik dalam rangkaian rosario. Legioner pertama kali muncul tahun 1921 Rahman Tamin, 1960: 7-9. Legio Maria bagi umat terutama untuk menguduskan para anggotanya melalui doa dan kerja sama untuk terlibat aktif dalam kegiatan gereja, dalam tugas Bunda Maria dan dalam mengembangkan Kerajaan Allah. Para Legioner berjiwa seperti Bunda Maria sendiri dan yang terpenting bersikap rendah hati, taatpatuh, berdoa dengan lembut secara berkelanjutan, sabar, bijaksana, mempunyai cinta kasih, penuh pengorbanan, siap sedia menyelesaikan tanggung jawabnya dengan sukacita dan beriman tangguh Rahman Tamin, 1960: 10-11. 6 Novena Tiga Salam Maria Novena sebagai bentuk devosi yang paling popular. Novena berasal dari kata bahasa Latin Novem yang berarti sembilan. Jadi, novena berarti doa yang dilakukan selama sembilan kali. Devosi dilaksanakan sembilan kali berdasarkan pada Yesus yang memaklumkan sembilan hari berdoa sambil menantikan sebuah janji yang 34 diberikan oleh Bapa-Nya Kisah Para Rasul 1:4-14. Devosi dilaksanakan secara rutin oleh semua umat setelah peringatan Hari Kenaikan Tuhan Yesus sampai Pantekosta. Novena pun merupakan perkembangan novena bagi para martir dengan menyatukan doa-doa kepada orang kudus melalui Bunda Maria demi pengampunan http:www.katedraljakarta.or.id . Novena yang ditekankan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah Novena Tiga Salam Maria. Novena tersebut merupakan novena yang di dalamnya berdoa bersama St. Mechtildis, St. Antonius dari Padua, St. Leonardus dari Porto Mauritio, St. Brigita dan St. Alfonsus Ligouri sebagai rasul kerahiman serta guru bagi umat beriman. 7 Ziarah ke Gua-gua Maria Devosi rakyat yang sering dilakukan oleh umat kristiani adalah ziarah, terutama bagi agama rakyat sering melakukan ziarah ke tempat yang dianggap keramat. Ziarah yang demikian bisa dilakukan oleh umat beriman baik secara individual maupun berkelompok. Tempat yang biasa digunakan ziarah selalu ada sesuatu yang menjadi objek atau pusat perhatian bagi para peziarah sekaligus menjadi sasaran dalam devosi, misalnya patung dan gambar Bunda Maria. Tempat berziarah mengandung tiga unsur penting yaitu air sumber, perigi, sungai ajaib, batu mezbah, gua, tiang batu, dan pohon keramat, aneh bentuknya, sangat tua. Ziarah digemari oleh umat sejak tahun 200 Groenen, 1988: 187-189. Devosi rakyat yang sering dilakukan dan digemari oleh umat beriman antara lain ziarah ke gua-gua Maria. Daftar tempat ziarah yang dikenal oleh umat di Indonesia adalah sebagai berikut: 35 Lokasi Nama Gua Peresmian Keuskupan Bogor Gua Maria Bukit Kanada 13 Agustus 1988 Keuskupan Bandung Gua Maria Karmel Mei 1989 Gua Maria Sawer Rahmat 21 Juli 1990 Keuskupan Agung Jakarta Gua Maria Fatima 13 Mei 1950 Keuskupan Agung Semarang Gua Maria Kerep Ambarawa 15 Agustus 1954 Gua Maria Sendang Sriningsih 29 Mei 1953 Gua Maria Sendang Ratu Kenya 30 September 1997 Gua Maria Mojosongo 25 Desember 1983 Gua Maria Marganingsih 27 Oktober 2002 Gua Mawar Maria 25 Juni 1982 Daerah Istimewa Yogyakarta Gua Maria Lourdes Sendangsono 8 Desember 1929 Gua Maria Sendang Jatiningsih 1 Mei 1986 Gua Maria Tritis 1974 Gua Maria Sendang Rosario 11 Februari 1962 Candi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran 11 Februari 1930 Gua Maria Bunda Berdukacita Gunung Sempu 20 Mei 1990 Keuskupan Purwakerto Gua Maria Kaliori 10 Oktober 1989 Keuskupan Malang Gua Maria Sendang Purwaningsih 10 Mei 1990 Gua Maria Jatiningrum 15 Agustus 1956 Keuskupan Surabaya Gua Maria Lourdes Puh Sarang 2 Mei 1999 Gua Maria Fatima Sendang Waluya Jatiningsih 27 Mei 1988 Keuskupan Pangkal Pinang Sumatera Utara Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu 8 Desember 1999 Gua Maria Bunda Pelindung Teluk Dalam 22 April 2001 Bunda Maria di atas Perahu 30 September 1994 Gua Hati Tersuci Santa Perawan Maria 17 Maret 2002 Gua Maria Lourdes Ratu Damai 1 November 2006 Keuskupan Palembang Gua Maria Ratu Rosari 7 Oktober 2002 Keuskupan Tanjung Karang Lampung Gua Maria Padang Bulan 19 Agustus 1984 36 Keuskupan Atambua Gua Maria Bunda Pengantara Rahmat Agustus 2001 Keuskupan Amboina Maluku Gua Maria dan Golgota di Masbait 2000 Keuskupan Agung Pontianak Kalimantan Gua Maria Toho 20 Oktober 1996 Gua Maria Riam Merasap 1993 Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjungan 29 April 1973 Keuskupan Sintang Gua Maria Tahta Kebijaksanaan Putussibau Awal Juni 2002 https:id-id.facebook.com

7. Pesta Liturgi kepada Bunda Maria

Pesta-pesta liturgi kepada Bunda Maria antara lain pesta St. Perawan Maria Bunda Allah 1 Januari, Yesus dipersembahkan di Kenisah 2 Februari, Bunda Maria di Lourdes 11 Februari, Kabar Sukacita kepada Maria 25 Maret, Maria mengunjungi Elisabet 31 Mei, Hati Maria tak Bernoda Sabtu Ketiga setelah Pentekosta, Bunda Maria di Gunung Karmel 16 Juli, Bunda Maria diangkat ke Surga 15 Agustus, Maria Ratu 22 Agustus, Kelahiran St. Perawan Maria 8 September, Maria Berduka Cita 15 September, Maria Ratu Rosario 7 Oktober, Maria dipersembahkan di Kenisah 21 November dan Maria Terkandung Tanpa Noda 8 Desember KWI, 1996: 233.

C. Keluarga 1. Pengertian Keluarga

Menurut Pedoman Gereja Katolik Indonesia dalam Sidang Agung KWI- Umat Katolik mengatakan keluarga sebagai Gereja kecil yang berarti tempat untuk menanamkan nilai-nilai yang paling mesra, berpengaruh dan mendasar bagi seorang anak demi masa depan Pedoman Gereja Katolik Indonesia, 1995: 132. 37 Menurut Pedoman Pastoral Keluarga yang membahas mengenai keluarga sebagai cermin kasih Kristus kepada Gereja, pengertian keluarga dibagi menjadi:

a. Keluarga adalah Pribadi-pribadi dalam Cinta Kasih

Keluarga merupakan komunitas yang pertama dan mengawali lahirnya umat serta merupakan perkumpulan dari setiap pribadi yang perjalanan hidupnya berlandaskan hukum cinta kasih. Oleh sebab itu kasih yang sejati dalam suatu keluarga merupakan kasih yang menghasilkan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarganya, karena cinta kasih suami-istri Katolik merupakan ungkapan kasih Kristus terhadap Gereja, sehingga mereka mampu hidup saling mengasihi seperti Kristus mengasihi Gereja-Nya KWI, 2011: 10-12.

b. Keluarga adalah Persekutuan Pembela Kehidupan

Tuhan telah mempersatukan laki-laki dengan perempuan untuk menjadi satu daging dan turut serta dalam cinta kasih dan kekuasaan-Nya, terutama mereka ambil bagian dalam kisah penciptaan dengan melahirkan suatu kehidupan yang baru. Maka dari itu, dalam pernikahan yang menghasilkan keluarga yang sejahtera hendaknya bersifat unitif kesatuan suami-istri dan prokreatif terbuka terhadap keturunan bagi pasangan suami-istri, sehingga suami-istri diberi tanggung jawab untuk menjaga dan membela kehidupan tersebut KWI, 2011: 12-14.

c. Keluarga adalah Gereja Rumah Tangga

Keluarga tidak hanya komunitas umat tetapi juga komunitas gerejawi yang ikut ambil bagian dalam tata penyelamatan Allah. Oleh karena itu, keluarga memang benar-benar Gereja rumah tangga yang terlibat dalam lima tugas Gereja yaitu hidup 38 sebagai persekutuan koinonia yang mendasar, terlibat dalam doa dan ibadat leiturgia, untuk mewujudkan pelayanan diakonia dalam berkarya, dan memberi kesaksian hidup martyria dalam persaudaraan sehingga hal tersebut menjadi sarana dalam mewartakan kabar gembirainformasi yang baru kerygma KWI, 2011: 15- 18.

d. Keluarga adalah Masyarakat Kecil

Gereja menerima dan terbuka terhadap keluarga yang merupakan lingkup atau atom terkecil dalam masyarakat. Keluarga Katolik diharapkan mampu memberi sumbangan hal-hal penting dalam hidup dan nilai-nilai keumatan yang dimiliki dan diakuinya, antara lain bersikap terbuka, toleran, dan pluralitas yang bukan hanya terjadi dalam masyarakat secara umum melainkan juga terjadi dalam keluarga- keluarga. Umat lebih mampu membangun kerukunan dan dialog dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dengan adanya semangat gotong royong demi terwujudnya prinsip solidaritas bersama dalam suatu masyarakat KWI, 2011: 18-19. Keluarga merupakan suatu bentuk komunitas cinta kasih, hidup, dan keselamatan. Keluarga yang demikian berlaku juga bagi semua keluarga non kristiani. Keluarga yang sejahtera dan ideal sebagai bentuk komunitas yang berdasarkan pada cinta kasih. Keluarga tersebut berarti keluarga komunitas yang penuh rahmat yaitu rahmat ilahi yang berasal dari Allah. Namun, cinta kasih itu mengandung banyak pemahaman dan bermacam-macam serta berbeda-beda, antara lain cinta kasih yang berawal dari suatu pertemanan lalu sampai pada cinta kasih sepasang suami-istri. Cinta kasih suami-istri merupakan pemberian diri secara totalitas dan tidak terceraikan karena telah terikat dalam sakramen pernikahan oleh