82
3. Devosi kepada Bunda Maria
Devosi kepada Bunda Maria obyeknya merupakan sebagian dari iman Katolik, obyek tersebut dilambangkan dengan suatu bentuk yang konkret, sehingga
penghayatan iman umat mempunyai peranan penting untuk melaksanakan devosi Jacobs, 2002: 247.
Salah satu bentuk devosi yang paling popular adalah devosi kepada Bunda Maria. Devosi yang paling pokok adalah doa “Salam Maria”. Devosi ini sangat
berkembang di Gereja. Kebaktian atau devosi tersebut merupakan ungkapan iman yang tulus dari hati dan ungkapan iman yang sejati KWI, 1996: 233-234.
Devosi kepada Bunda Maria bukan mengandalkan pola pikir dan akal budi umat, melainkan melibatkan sikap hati dan penerapannya dalam hidup sehari-hari,
sehingga dengan sendirinya umat mampu mengarahkan diri terhadap sesuatu atau seseorang, yang dihargai, dijunjung tinggi, dicintai dan dipercaya. Maka, devosi
tersebut melibatkan sikap dan hati yang dipandang melalui segi emosional dan afektif Groenen 1988: 150-151.
4. Spiritualitas
Orang beriman yang hendak mengembangkan iman Katoliknya juga perlu mengetahui dan memahami makna spiritualitas, karena kata spiritualitas berarti
kerohanian. Namun, kara rohani ini bukan berarti lawan kata jasmani melainkan melakukan sesuatu dengan dasar gerakan Roh Allah. Jadi, yang utama memang
rohani dalam arti umat menyadari diri di hadapan Tuhan dengan hati yang diwujudkan dalam hidup bermasyarakat. Spiritualitas menjadi sikap dasar dalam
menghadapi kenyataan hidup sehari-hari yang bersifat duniawi. Spiritualitas juga
83
berkaitan dengan kepribadian hidup seseorang yang berhubungan langsung dengan iman. Ciri khasnya adalah pengharapan Jacobs, 2002: 232.
5. Pengharapan
Pengharapan sering dihubungkan dengan masa yang akan datang. Apabila iman semakin berkembang menjadi suatu keyakinan dan kesetiaan, maka iman
berarti sama dengan pengharapan. Oleh sebab itu, pengharapan merupakan bentuk iman yang dinamis, iman mendorong hidup menuju masa depan. Pengharapan juga
bentuk keyakinan bahwa umat mempunyai kerinduan terhadap misteri sebagai sesuatu yang konkret, sehingga hidup umat selalu melihat masa depan. Namun,
keberanian dan keteguhan hati memang berasal dari iman. Hal itulah yang dimaksud dengan pengharapan. Sifat konkret yang sering kali diistilahkan dalam pengharapan
ialah kesabaran hati, kesabaran tidak berarti sabar menanti, tetapi ketekunan dan penuh kepercayaan dalam menempuh perjalanan hidup yang terbuka bagi umat,
sehingga pengharapan menjadi dasar kemantapan iman umat Jacobs, 2002: 235.
6. Mengikuti Suara Hati dari Tuhan
Suara hati diteguhkan kembali ketika menemukan Tuhan yang menjadi dasar dan tujuan hidup umat, maka keputusan juga sesuai dengan suara hati karena
merupakan tanggapan kepada Tuhan. Suara hati itu sendiri menjadi bentuk perwujudan iman secara nyata. Suara hati juga menjadi tempat bagi umat sebagai
pribadi untuk mendengarkan panggilan dalam menjalin keakraban dan relasi dengan Tuhan, sehingga mendorong umat beriman untuk benar-benar bertanggungjawab dan
84
menyadari bahwa iman adalah tanggapan dari manusia akan panggilan-Nya KWI, 1996: 15-16.
Rangkuman
Iman Katolik merupakan anugerah yang diberikan Allah bagi umat-Nya. Iman berarti suatu kepercayaan dan keyakinan kepada Allah melalui pribadi Yesus. Iman
juga sebagai bentuk penyerahan diri secara penuh baik dari hati, pikiran, maupun perbuatan di hadapan-Nya, sehingga iman tersebut akan sungguh-sungguh tampak
secara konkret dalam kehidupan sehari-hari. Iman pun membutuhkan kerja sama antara Allah dengan pihak manusia, karena iman sebagai syarat untuk memperoleh
keselamatan sejati. Iman Katolik berdasar pada iman para rasul dan peristiwa inkarnasi. Iman Katolik bersumber pada Kitab Suci, Tradisi dan Magisterium.
Beriman Katolik berarti pengetahuan, pemahaman sekaligus tanggapan jawaban bahwa orang tersebut menganut agama Katolik dan sungguh-sungguh
mempunyai iman yang teguh dan penuh kepercayaan serta keyakinan terhadap kehadiran serta sapaan Tuhan. Bahkan umat Katolik ikut terlibat dalam karya cinta-
Nya bagi sesama. Untuk itu, iman Katolik perlu dihayati dengan sepenuh hati oleh setiap orang yang beriman Katolik supaya memperoleh keselamatan dari Allah.
Proses menjadi umat yang beriman Katolik sangat diharapkan mampu berpikir dan berperilaku secara Katolik dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, umat Katolik
dipercaya bahwa mereka mampu untuk menyadari dan merasakan kehadiran Allah melalui Yesus dalam hidup sehari-hari dan di tengah-tengah masyarakat untuk
memberi kesaksian tentang kehidupan-Nya. Umat Katolik juga perlu memahami dan